Bola.com, Jakarta - Luar biasa! Dua kata itu pantas ditujukan kepada Timnas Indonesia, menyusul hasil positif dalam dua laga Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bagaimana selanjutnya?
Setelah mempermalukan Arab Saudi dengan bermain imbang 1-1, terkini Skuad Garuda juga melakukan hal yang sama terhadap tim kuat Australia.
Baca Juga
Pengalaman Suporter Timnas Indonesia 6 Tahun di Bahrain: Sepak Bola di Sana Ibarat CSR, Tiket Gratis Sudah Biasa
Timnas Indonesia Pakai Jersey Putih Lawan Bahrain, Rekor Seragam Keramat: 2 Menang, 2 Seri, Tanpa Kalah
Shin Tae-yong Sempat Melongo saat Tahu Timnas Indonesia Pernah Dihajar Bahrain 0-10, Erick Thohir: Coach STY Tak Tahu Historisnya
Advertisement
Bentrok di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (10/9/2024), peringkat ke-24 FIFA itu mendapat perlawanan sengit bahkan nyaris kalah sebelum akhirnya duel berakhir imbang tanpa gol.
Hasil tersebut sekaligus menyudahi hegemoni Australia atas Timnas Indonesia, mengingat dalam 17 pertemuan terakhir The Socceroos mengantongi 16 kemenangan. Timnas Indonesia sendiri terakhir kali bisa mengalahkan Australia pada 1981.
Sukses 'mempermalukan' Arab Saudi dan Australia tentunya pencapaian yang sangat luar biasa, mengingat selama ini Timnas Indonesia selalu jadi bulan-bulanan kedua negara tersebut.
Program naturalisasi yang digeber PSSI di bawah arahan sang ketum, Erick Thohir, dalam dua terakhir berhasil mendongkrak performa timnas di level Internasional.
Graham Arnold, pelatih Australia, mengaku kalau Timnas Timnas Indonesia saat ini jauh berbeda dari sebelumnya. "Timnas Indonesia punya Erick Thohir. Dia telah menginvestasikan banyak uang ke dalam sepak bola merea," kata Graham Arnold, dilansir ESPN.
Lalu, bagaimana selanjutnya? Jay Idzes cs. tak boleh lengah, juga terlena. Sederet laga berat di Grup C menanti, baik kandang maupun tandang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
Dua laga terdekat, armada tempur Shin Tae-yong akan menghadapi Bahrain dan kemudian Jepang.
Berdasarkan jadwal, Skuad Garuda akan bentrok kontra Bahrain pada 10 Oktober di Bahrain National Stadium.
Bahrain tak boleh dipandang sebelah mata, meski pada laga terakhir mereka dipermak Jepang lima gol tanpa balas.
Timnas Indonesia harus tetap ekstra waspada, karena selain bermain di depan pendukungnya, tim asuhan Dragan Talajić secara mengejutkan mampu mengalahkan Australia 1-0 pada laga pertama.
Ditilik dari sejarah pertemuan, dalam tujuh pertemuan terakhir Timnas Indonesia mengantongi dua kemenangan dan dua hasil imbang. Tiga laga lainnya berujung kekalahan.
Meski belum pernah tampil di putaran final Piala Dunia, namun pencapaian Bahrain di Piala Asia masih sedikit lebih baik dari Timnas Indonesia. Pada edisi 2004 misalnya, Bahrain mampu merengkuh peringkat keempat.
Advertisement
Jepang Superior
Bagaimana pula dengan Jepang, lawan yang akan dihadapi pada 15 November 2024? Tak ada yang berani membantah, Jepang merupakan tim yang paling menyeramkan di Grup C. Mengemas dua kemenangan dengan tabungan enam poin, Samurai Biru bercokol di posisi teratas.
Selain menggebuk Bahrain, anak-anak asuh Hajime Moriyasu juga menggiling China dengan skor mengerikan, 7-0.
Di atas kertas, Jepang jelas bukan lawan yang sepadan bagi Jay Idzes and kolega. Diteropong dari sudut mana pun, Jepang jauh lebih cemerlang.
Di Piala Asia, mereka setidaknya sudah empat kali merengkuh gelar juara yakni 2011, 2004, 2000, dan 1992.
Di pentas Piala Dunia, Samurai Biru sudah tujuh kali hadir dan empat edisi di antaranya berhasil melaju ke babak 16 besar: 2022, 2018, 2010, serta 2002.
Walau jauh lebih diunggulkan, Jepang bukannya tak pernah merasakan kekalahan dari Timnas Indonesia. Dari 15 perjumpaan terakhir, Timnas Indonesia setidaknya mengantongi lima kemenangan dan kemenangan 7-0 di ajang Merdeka Cup 1968 di Malaysia merupakan momen terindah.
Pada 24 Februari 1981 atau 43 tahun silam dalam laga persahabatan, Timnas Indonesia juga mengalahkan Jepang dua gol tanpa balas.
Korban Selanjutnya?
Dengan dua kemenangan bersejarah tadi, plus sederet pemain abroad Eropa dan Amerika Serikat yang ada sekarang, Timnas Indonesia pastinya tak lagi menjadi lawan yang enteng bagi Jepang.
Seperti halnya Jepang yang diperkuat nama-nama kinclong macam Ayase Ueda, Wataru Endō, Ritsu Doan, dan Zion Suzuki, Timnas Indonesia juga bertabur pilar yang tak kalah mentereng seperti Jay Idzes, Calvin Verdonk, Thom Haye, serta Maarten Paes.
Jadi, walau bukan pertandingan yang mudah bagi Timnas Indonesia, tapi tak menutup kemungkinan Bahrain dan Jepang akan menjadi korban kegasanan Skuad Garuda selanjutnya.
"Kami akan terus maju ke depan dan akan terus berkembang," kata Shin Tae-yong. Mantap!
Advertisement