Bola.com, Jakarta - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster mengaku heran dengan penjadwalan pertandingan BRI Liga 1 2024/25.
Baginya, jadwal tersebut terlalu mepet dengan berakhirnya jeda internasional alias FIFA Matchday. Berbeda dengan kompetisi Eropa, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator memang membuat pendekatan berbeda.
Baca Juga
Advertisement
Mereka meliburkan kompetisi lebih cepat dan memulainya kembali sedekat mungkin dari agenda internasional.
Alhasil tiga pemain Persebaya yang mendapatkan panggilan negara, diragukan tampil sejak menit pertama. Ketiga pemain tersebut yakni: kiper Ernando Ari, Malik Risaldi dan Mohamed Rashid.
Khusus untuk nama terakhir, Rashid malah bermain penuh dalam dua pertandingan Palestina pada Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu artinya kebugarannya sangat diragukan untuk pertandingan ini.
"Persiapan sebenarnya sangat bagus, tetapi sedikit berbeda juga karena kami memiliki pemain yang kembali dari tim nasional dan kemudian mereka akan menghadapi pertandingan langsung," keluhnya.
Â
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertandingan dan Perjalanan Bikin Pemain Kelelahan
Pria asal Irlandia Utara itu memang pantas kesal dengan jadwal yang tak bersahabat. Walau membutuhkan tenaga ketiga pilarnya, ia tentu tak ingin mengambil resiko yang membuat mereka mengalami cedera.
Sindrom FIFA Matchday memang sudah dirasakan di Eropa. Pemain bintang macam Rodri hingga Dani Carvajal harus menepi karena cedera setelah bermain untuk negara dan klubnya dalam waktu berdekatan.
"Mereka baru saja tiba, jadi jadwalnya memang padat. Saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan jadwal seperti ini karena sangat mepet setelah pertandingan Timnas. Apalagi semua pertandingan Timnas itu tandang," imbuhnya.
Â
Â
Â
Advertisement
Tak Langsung Jadi Starter
Pelatih berusia 47 tahun tersebut mengakui tak akan memaksakan pemain untuk bertanding jika masih merasa kelelahan.
Ia akan membiarkan pemain untuk setidaknya berada di bangku cadangan jika sewaktu-waktu tenaganya dibutuhkan.
Ernando Ari jadi satu-satunya pemain yang paling mungkin tampil sejak menit pertama. Selain tak mendapatkan menit bermain dalam dua pertandingan internasional, dia juga bermain di bawah mistar.
"Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya harus melihat latihan resmi dan menilai respons mereka. Saya lihat hari ini juga ada pertandingan Liga 1. Padahal Timnas baru saja selesai. Jadi saya sangat bingung dengan penjadwalannya, terlalu mepet," tutupnya