Bola.com, Jakarta Legenda Timnas Indonesia, Aji Santoso, menekankan pentingnya pembinaan sepak bola usia muda di Tanah Air. Hal itu disampaikan pelatih berusia 54 tahun tersebut di kanal YouTube Metro TV, belum lama ini.
Juru taktik PSPS Pekanbaru itu mengatakan, kompetisi semestinya menjadi wadah pembinaan bagi talenta lokal Indonesia. Sehingga, Aji Santoso berharap kompetisi dari level paling bawah benar-benar diperhatikan oleh PSSI selaku federasi sepak bola nasional.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini yang terpenting adalah bagaimana kompetisi mulai dari grassroot, pemain-pemain muda mulai dari Liga 4 sampai Liga 1 harus benar-benar diperhatikan," ujar Aji Santoso.
"Tujuannya adalah untuk regenerasi, suatu saat ketika Timnas Indonesia dihuni dengan pemain-pemain produksi kompetisi kita itu harusnya harapannya kan seperti itu," sambung eks pelatih Persebaya Surabaya itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Kekurangan Bakat
Indonesia sebetulnya tak pernah kekurangan talenta berbakat dan mumpuni yang tersebar di pelosok negeri. Sederet pemain macam Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, hingga Ernando Ari adalah contoh nyata dari pembinaan kompetisi lokal.
"Ada beberapa pemain Rizky Ridho, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman itu saya pikir memang pemain-pemain yang cukup berkualitas," kata Aji Santoso.
"Tapi saya kembali lagi ingin mengingatkan kalau selama ini Timnas Indonesia menggunakan pemain diaspora, itu boleh saya setuju untuk sementara waktu boleh. Namun kan tidak mungkin selamanya seperti itu," lanjutnya.
Advertisement
Regenerasi
Seperti diketahui, belakangan program naturalisasi pemain keturunan gencar dilakukan Timnas Indonesia. Kebijakan itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas skuad Garuda di level senior maupun junior.
Beberapa nama yang menjalani proses tersebut antara lain Jordi Amat, Sandy Walsh, Rafael Struick, Shayne Pattynama dan masih banyak lainnya. Kehadiran mereka sejauh ini membawa dampak positif bagi Tim Merah-Putih.
"Menurut saya ketika tim nasional ini ada beberapa pemain diaspora kompetisi di dalam negeri terutama usia muda harus benar-benar diperhatikan," harap pelatih asal Malang, Jawa Timur tersebut.
"Karena nanti ketika mungkin tiga sampai empat tahun sudah tidak ada pemain diaspora lagi, ini pemain-pemain kita yang dari kompetisi lokal sudah bisa menggantikan," ucap Aji Santoso.
Â