Sukses


Lika-liku Karier Reuben Silitonga Pernah Ditolak Persija U-19: Terbang ke Denmark, Berkelana ke Filipina, dan Juara Bersama Bali United

Ia pernah ditolak Persija Jakarta. Tapi ia tetap tegar dan terus memburu mimpinya menjadi pesepakbola profesional. Kerja keras akhirnya berbuah manis.

Bola.com, Jakarta - Perjalanan karier Reuben Silitonga memang penuh liku, juga warna. Lewat kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali belum lama ini pemain keturunan Filipina-Indonesia bicara ihwal perjalanan kariernya, termasuk bermain di sejumlah negara.

Momen yang tak terlupakan tentu saja ketika pemilik nama lengkap Reuben Raya Rivera Silitonga ketika mencoba melamar menjadi pemain muda Persija U-19.

Ia tentunya berharap diterima dan bermain dengan tim kebangaan warga Ibu Kota. Namun, nyatanya, kelahiran Manila, Filipina, 27 Maret 1991, harus memendam kekecawaan. Ia ditolak.

Meski begitu, Reuben Silitonga tak patah semangat, walau keinginannya untuk menyandang status sebagai pemain muda Persija pupus.

"Dulu saya ditolak oleh Persija u-19," kata Reuben Silitonga.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Terbang ke Denmark

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Reuben Silitonga (@reuben_silitonga91)

Penolakan Persija membuat Reuben Silitonga semakin termotivasi untuk menggapai mimpi. Ia lalu terbang ke Denmark. Di sana ia bermain di Divisi 3.

"Makanya saya bertekad untuk membuktikan diri dan akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di Liga Denmark divisi 3," ujar Reuben Silitonga.

Bermain di Eropa dan jauh dari sanak famili tentu bukan perkara mudah bagi Reuben Silitonga yang saat masih terbilang berusia belasan.

Terkadang, rindu kampung halaman dan sanak saudara menyergap. Tapi semua ia pendam demi mengembangkan karier. Tak banyak pemain muda Asia yang mendapat kesempatan bermain di Eropa.

"Homesick ya buat saya hal biasa. Tapi balik lagi, tekad yang membuat saya terus bersemangat untuk menggapai impian mencicipi rumput eropa," ujarnya.

Pengalaman bermain di Denmark membuat Reuben Silitonga bisa membandingkan sepak bola Indonesia dengan negara lain, terlebih di level akademi.

"Kalau perbedaan di level akademi, pendataan Denmark ini lebih lengkap pada usia dini. Ini yang seharusnya dicontoh Indonesia ke depannya," ungkap Reuben Silitonga yang kini telah berusia 33 tahun dan banting setir jadi pebisnis.

 

3 dari 3 halaman

Cicipi Liga Filipina

Tak hanya Denmark, Reuben Silitonga yang dimasa aktifnya sebagai pesepakbola bermain sebagai pemain bertahan juga pernah mencicipi Liga Fiipina. Cukup lama juga ia berada di negara berjuluk Negeri Lumbung Padi.

"Setelah Denmark, saya lama berkarir di Filipina. Di sana saya bermain hanya di 1 stadion untuk mengarungi 1 kompetisi full. Liga Indonesia lebih maju ketimbang Liga Filipina dari berbagai macam aspek," ujar Reuben Silitonga.

Ditanya soal Timnas Indonesia, terkait pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, Reuben Silitonga memuji keduanya.

"Menurut saya, STY sudah melakukan tugasnya dengan baik, saya salut dengan kinerja PSSI yang bisa menahan STY sampai 5 tahun," tutur Reuben Silitonga.

Ia merasa optimistis, Patrick Kluivert bisa melanjutkan kinerja Shin Tae-yong dengan baik. Eks striker Barcelona dan Timnas Belanda bisa membawa Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia 2026.

"Saya yakin Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026," Tutup Reuben Silitonga.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer