BRI Liga 1: Dipermak Persib Bandung di GBLA, Ancaman Degradasi Kian Nyata Buat PSS Sleman

Lebih jauh, Pieter Huistra mengatakan, PSS yang banyak menurunkan pemain muda mencoba sekuat tenaga mencoba mengambil kendali permainan. Namun, usaha tersebut gagal dan justru harus tertinggal lebih dulu.

"Saat melihat pertandingan di babak pertama kami mencoba ambil kendali pertandingan dengan tim muda yang kami punya dan kami gunakan di babak pertama. Kami tahu Persib sangat bagus di tendangan sudut dan tendangan bebas," katanya.

"Untuk saya sangat mengecewakan mereka bisa mencetak gol dengan mudah dari situasi tersebut. Babak kedua 2-0 dan 3-0 sangat cepat."

"Anda bisa lihat kepercayaan diri pemain mulai turun. Di babak pertama kami seperti masih ada harapan. Tetapi di babak kedua kami kalah dan harus lebih baik dari itu," sambung eks pelatih Borneo FC itu.

Hal senada disampaikan bek muda PSS, Dias Syayid. Pemain berusia 20 tahun tersebut menyebut pada paruh pertama timnya bermain cukup bagus. Namun, harus diakui PSS kalah kelas dari Maung Bandung.

"Saya dari pemain sama seperti coach. Babak pertama sebenarnya kami cukup imbang. Tim main cukup bagus cuma di babak kedua banyak kesalahan sendiri dan membuat hasil kurang bagus," ucapnya.

"Sangat cepat juga kegolannya dan ada beberapa poin yang bagus dari Persib. Mereka punya tendangan bebas dan tendangan sudut yang bagus. Mereka punya kekuatan dan kami sudah mempersiapkannya. Tapi Persib tetaplah Persib," lanjut Dias.

Tambahan tiga poin membuat Persib makin nyaman di puncak klasemen dengan nilai 64. Sebaliknya, hasil minor tersebut membikin PSS kian terpuruk di papan bawah atau urutan ke-18 dengan koleksi 22 poin. Ancaman degradasi kian nyata bagi Tim Elang Jawa.