Perang Mekanik PSIM Vs PSBS di BRI Super League: Siapa Lebih Jago?

Laskar Mataram akan mengandalkan Cahya Supriadi di bawah mistar gawang. Kiper Timnas Indonesia 22 itu bermain dalam 12 pertandingan dengan mengukir empat clean sheet plus 14 kebobolan.

Sementara PSBS memiliki Kadu. Penjaga gawang asal Angola tersebut tidak lebih baik dari Cahya, karena sudah kemasukan 24 gol dan baru mencatat dua clean sheet dari 13 penampilan sejauh ini.

Komposisi lini belakang PSIM kemungkinan bakal kembali dihuni Raka Cahyana Rizky, Rendra Teddy, Franco Ramos, dan Reva Adi Utama. Empat nama ini diturunkan pelatih Jean-Paul van Gastel pada pekan lalu.

Badai Pasifik bisa mempercayakan George Brown, Nurhidayat, Sandro Embalo, serta Pablo Andrade. Para pemain ini siap dimainkan dan menghadang serangan-serangan berbahaya tuan rumah.

Pertarungan menarik bakal tersaji di lini tengah. PSIM punya Ze Valente yang siap menebar ancaman. Juga masih memiliki sejumlah pemain berkualitas lainnya seperti Rakhmatsho Rakhmatzoda hingga Fahreza Sudin.

Caretaker pelatih PSBS, Kahudi Wahyu Widodo, nampaknya kembali mempercayakan Eduardo Barbosa dan Yano Putra di sektor ini. Kedua pemain tersebut memang merupakan pilar andalan sejak era pelatih Divaldo Alves.

Nermin Haljeta, Ezequiel Vidal, dan Anton Fase bakal menjadi tumpuan Laskar Mataram dalam menjebol gawang lawan.

Nama pertama sejauh ini telah membukukan empat gol plus tiga assist sari 14 laga. Kemudian Ezequiel Vidal dan Anton Fase membuntuti dengan masing-masing mengepak dua gol buat PSIM.

Lantas, bagaimana dengan PSBS? Badai Pasifik bisa mengandalkan penyerang asal Kolombia, Ruyery Blanco yang sudah mengemas empat gol. Pemain berusia 27 tahun itu sangat mungkin merepotkan barisan pertahanan PSIM.