Sukses


Seperti Apa Perubahan Besar MU di Bawah Asuhan Mourinho?

Bola.com — Manchester United (MU) sejauh ini dianggap belum tampil maksimal. Namun, mengacu performa The Red Devils dalam 11 pertandingan terakhir musim 2016-2017, terdapat perubahan besar di beberapa lini yang dilakukan sang manajer, Jose Mourinho. 

Hingga pekan ketujuh Premier League, MU masih menempati peringkat keenam klasemen sementara dengan poin 13, tertinggal lima angka dari Manchester City di posisi pertama. MU mencatat empat kemenangan, satu imbang, dan sudah dua kali menelan kekalahan. 

Menariknya, jika dibandingkan dengan musim lalu, pencapaian Louis van Gaal justru lebih baik ketimbang Mourinho. Dari tujuh pertandingan awal, manajer asal Belanda itu mampu mengumpulkan 16 poin (5 menang, 1 imbang, 1 kalah). 

Namun, selama dua bulan, terdapat perbedaan besar dari gaya bermain MU di bawah arahan Mourinho. Salah satu perubahan tersebut adalah Wayne Rooney dan kawan-kawan kini memiliki catatan shot on goal lebih banyak ketimbang musim lalu. 

Dari tujuh laga awal Premier League 2015-2016, MU hanya melepaskan 54 tembakan yang tercatat berada di rangking ke-17. Namun, pada musim ini, statistik tersebut meningkat dua kali lipat, yakni 92, meskipun hanya 45,7 persen yang mengarah tepat ke gawang. 

Para pemain Manchester United merayakan gol yang dicetak Anthony Martial ke gawang Stoke. MU sempat unggul 1-0 pada menit ke-69 setelah bomber asal Prancis ini mencetak gol. (Reuters/Carl Recine).

Teranyar, MU bermain 1-1 dengan Stoke City, di Old Trafford. Sepanjang pertandingan tersebut, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan sebenarnya mampu melepaskan 24 tendangan, namun hanya satu yang berbuah gol. 

"Seharusnya skor berakhir 4-0 pada babak pertama, dan 6 atau 7-0 seusai pertandingan. Namun, hasil yang tercipta 1-1. Inilah sepak bola. Hasil ini memang sangat tidak bisa diterima, tetapi, menurut saya, ini permainan terbaik kami sejauh ini," ujar Mourinho, seusai laga. 

Lantas, mengacu beberapa pertandingan terakhir, termasuk raihan satu angka dengan Stoke, seperti apa perubahan yang dibawa Mourinho untuk Manchester United? Berikut ini adalah penjelasannya: 

Umpan

Setelah MU menang 2-1 atas Leicester City di ajang Community Shield, Mourinho sudah mengungkapkan, memang akan ada beberapa perubahan. Namun, mantan pelatih Chelsea dan Real Madrid itu, menilai hal tersebut membutuhkan waktu. 

Pada musim lalu, Van Gaal sering menerima kritik karena para pemain MU sering memainkan bola di barisan pertahanan sendiri. Mourinho pun sempat mengakui kebiasaan itu saat ini masih ada dan terlihat jelas ketika mereka kalah 1-2 dari Manchester City, di Old Trafford. 

Dari tujuh pertandingan awal, MU tercatat melakukan lebih dari 400 umpan ketimbang musim lalu, meskipun rata-rata umpan berhasil Setan Merah tetap berkisar pada angka 85 persen (ranking kedua di Premier League musim ini). 

Penyerang Manchester United, Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi usai mencetak gol kegawang Zorya Luhansk pada laga Liga Eropa di Manchester, Inggris, (29/9). Ibrahimovic mencetak satu-satunya gol pada pertandingan ini. (Reuters/Darren Staples).

Catatan umpan di sepertiga lapangan lawan hampir sama seperti musim lalu, namun rata-rata penguasaan bola Setan Merah lebih baik ketimbang musim lalu, yakni 59,9 persen berbanding 55,9 persen pada era Louis Van Gaal. 

Demikian halnya dengan umpan silang. MU kini berada di peringkat kedua klub yang paling sering melepaskan umpan silang dengan jumlah 179 kali, sedangkan, pada musim lalu, mereka hanya melepaskan 123 umpan silang (ranking 17). 

Lima dari 13 gol MU pada musim ini juga tercipta berkat skema umpan silang. Namun, sejatinya, serangan dari sisi sayap memang bukan menjadi ciri khas Mourinho. Sebab, saat mempersembahkan gelar juara untuk Chelsea pada 2013, The Blues hanya mencatat rata-rata 18 kali umpan silang dalam satu laga. 

Daya jelajah pemain

Sejauh ini, MU tercatat sebagai klub yang "malas" setelah daya jelajah para pemainnya berada di peringkat 19 dari total 20 klub Premier League. Total, pada musim ini, mereka mencatat 735,6 km, dan jauh berbeda andai dibandingkan pada era Van Gaal, yakni 802,2 km. 

Paul Pogba tercatat sebagai pemain yang memiliki daya jelajah paling besar dengan rata-rata 10 km pada setiap pertandingan. Namun, di balik catatan tersebut, Mourinho ditengarai ingin membangi energi para pemainnya menerapkan skema serangan balik. 

Gelandang Manchester United asal Prancis, Paul Pogba. (AFP/Oli Scarff).

Sebab, bicara soal serangan balik, statistik pun mengungkapkan, para pemain MU kini 200 kali lebih banyak melakukan sprint ketimbang pada era Louis Van Gaal. Hanya saja, terkadang serangan tersebut macet di penyelesaian akhir. 

Kesimpulan

Bisa dibilang, bersama Mourinho, Manchester United memang sedikit melakukan umpan dan berlari di lapangan. Fokus utama sang manajer pun untuk mengalirkan bola ke barisan depan lewat lapangan tengah, bukan sisi sayap atau menjaga penguasaan bola. 

Beberapa kali juga Mourinho membiarkan para pemain bintang "bernapas" di lapangan. Mengacu terhadap statistik di atas, tujuan sang pelatih tentu untuk menjaga stamina para pemain MU agar fokus saat melakukan serangan balik. 

Striker Manchester United asal Inggris, Wayne Rooney. (AFP/Anthony Devlin).

Lantas, apa masalah utama MU kini? Tentu saja, perubahan beberapa lini lainnya harus juga ditingkatkan. Belum lagi, seperti apa keputusan Mourinho memberikan posisi terbaik bagi sang kapten, Wayne Rooney, atau Henrikh Mkhitaryan yang sejauh ini belum menunjukkan kontribusi besar. 

Sumber: Sky Sports, Squawka

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer