Sukses


Statistik Premier League: Mampukah Klub Lain Mengejar Chelsea?

Bola.com — Klub-klub papan atas Premier League memasuki masa krusial dalam perburuan gelar juara musim 2016-2017. Chelsea tetap kukuh di puncak klasemen sementara dengan keunggulan tujuh angka dari Tottenham Hotspur di posisi kedua. Terlepas dari hal itu, bagaimana dengan peluang klub lainnya?

Pada pertandingan pekan ke-30, Chelsea secara mengejutkan takluk 1-2 dari Crystal Palace, di Stamford Bridge, Sabtu (1/4/2017). Berkat hasil itu, Tottenham dapat mereduksi jarak menjadi tujuh angka setelah menang 2-0 atas Bunrley, pada hari yang sama. Kedua tim sama-sama mengemas 29 laga. 

Sementara itu, Liverpool menduduki peringkat ketiga dengan perolehan poin 59 dari 30 laga, diikuti Manchester City, yang baru memainkan 29 laga, di posisi keempat (58). Adapun Manchester United menempati posisi kelima dengan perolehan poin 53 dari 28 pertandingan. 

Di atas kertas, dengan hanya menyisakan sembilan pertandingan, Chelsea menjadi klub yang paling berpotensi juara. Hanya saja, sejarah mencatat keunggulan tersebut tidak dapat menjadi patokan karena di ajang Premier League perebutan gelar juara bisa terjadi hingga pekan terakhir. 

Berdasar asumsi di atas, Bola.com mencoba menyajikan beberapa statistik mengenai peluang-peluang klub-klub papan atas untuk menjuarai Premier League musim ini dengan mengejar Chelsea. Berikut ini adalah ulasannya: 

2 dari 4 halaman

Unggul poin bukan jaminan juara

Ada dua bukti klub yang memuncaki klasemen dengan keunggulan poin cukup besar bisa gagal menjadi juara. Pada musim 2011-2012, misalnya. Pada 8 April 2012, Manchester United berada di posisi pertama dengan keunggulan delapan angka dari Manchester City di posisi kedua.

Namun, pada akhirnya, Manchester City-lah yang juara dengan keunggulan selisih gol. Bagi Manchester United, petaka bermula setelah mereka kalah 0-1 dari Wigan Athletic pada 12 April. Setelah itu, Manchester United juga kehilangan poin setelah bermain 4-4 dengan Everton, meski sempat unggul 3-1 lebih dulu, di Old Trafford.

Klasemen Premier League 2011-2012. (BBC).

Setelah itu, Manchester City menang 1-0 atas Manchester United. Keberhasilan Manchester City menjuarai Premier League pun terjadi dengan sangat dramatis setelah mereka mengalahkan Queens Park Rangers lewat gol injury time Sergio Aguero.

Perburuan gelar juara Premier League 2013-2014 juga bisa menjadi contoh. Liverpool, yang hingga 20 April 2014 memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan lima angka dari Chelsea, akhirnya harus puas finis sebagai runner-up lantaran disalip Manchester City. Padahal pada tanggal tersebut, selisih poin Liverpool dengan Manchester City berjarak sembilan angka.

Lantas, dapatkah Tottenham Hotspur menyalip Chelsea seperti dua contoh di atas? Kita tunggu saja...

3 dari 4 halaman

Theater of Draws

Pada musim ini, tidak salah jika mengalihkan perhatian kepada sepak terjang Jose Mourinho melatih Manchester United. Sempat diprediksi bakal ikut serta dalam perburuan gelar juara—apalagi dengan merekrut Paul Pogba yang memecahkan rekor dunia—Manchester United justru melempem, khususnya saat melakoni laga kandang.

Bahkan, sempat muncul kalimat sindiran "Theater of Draw", mengacu terhadap begitu banyaknya hasil imbang jika Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan bertanding di Theater of Dream, sebutan lain Old Trafford. Teranyar, Manchester United mengalami situasi sama setelah bermain 0-0 melawan West Bromwich Albion, 1 April lalu.

Akan tetapi, Manchester United dinaungi keberuntungan karena masih berpeluang finis di posisi empat besar agar dapat tampil di Liga Champions musim depan. Hasil imbang Manchester City melawan Arsenal, membuat Manchester United hanya berjarak lima angka dari The Citizens di posisi keempat.

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, tampak kecewa usai pertandingan. Hasil tersebut membuat Manchester United tetap berada di urutan kelima klasemen liga Inggris dengan 53 poin dari 28 pertandingan. (AFP/ Oli Scarff)

Manchester United juga baru memainkan 28 pertandingan, sementara Manchester City sudah 29 laga. Selain itu, Manchester United berpotensi menyalip jika mampu menang saat menghadapi Manchester City, di Stadion Etihad, 28 April mendatang.

Pada musim ini, skuat asuhan Jose Mourinho telah meraih delapan kali hasil imbang di kandang. Berdasar statistik semenjak Premier League bergulir pada 1992, belum ada klub yang mampu finis di posisi empat besar setelah meraih lebih dari delapan hasil imbang laga kandang dalam satu musim.

Saat ini, hanya Arsenal yang tercatat mampu finis di empat besar, meski meraih delapan—atau lebih—hasil imbang di kandang. Namun, catatan itu terjadi pada Premier League musim 1993-1994, yang memertandingkan total 42 laga karena diikuti total 22 klub.

4 dari 4 halaman

Parkir Bus

Statistik menarik lainnya pada gelaran Premier League 2016-2017 adalah banyaknya klub-klub memainkan strategi bertahan jika melakoni pertandingan tandang. Hal ini pun berkorelasi dengan banyaknya hasil imbang yang diraih Manchester United jika bertanding di Old Trafford.

Setelah laga melawan West Bromwich Albion, Jose Mourinho pun mengakui hal tersebut. Menurut manajer asal Portugal tersebut, "Kami sering mengalami situasi seperti ini pada musim ini. Klub-klub datang ke sini (Old Trafford) hanya untuk bertahan."

Akan tetapi, apakah Manchester United menjadi satu-satunya klub yang menjadi "korban" strategi bertahan klub lainnya? Berdasar statistik Opta, sejauh ini, Manchester City menjadi tim yang paling sering memainkan strategi penguasaan bola jika melakoni laga kandang (rata-rata 64,7 persen per pertandingan).

Dari total 14 pertandingan, Manchester City meraih enam kali hasil imbang. Sementara itu, posisi kedua ditempati Liverpool yang meraih tiga kali hasil imbang dari 15 laga kandang, dengan rata-rata 62,5 persen per pertandingan). Bagaimana dengan Manchester United?

Statistik penguasaan bola klub-klub Premier League 2016-2017. (BBC).

Dari total delapan hasil imbang laga kandang, Manchester United tercatat memiliki rata-rata penguasaan bola sebanyak 65 persen. Sementara itu, jika melihat enam kemenangan pertandingan kandang, Manchester United hanya mencatat rata-rata penguasaan bola 56,1 persen.

Berdasar statistik ini, muncul analisis, setidaknya Jose Mourinho harus "membiarkan" lawan-lawannya memainkan bola lebih banyak agar dapat memerbaiki hasil pertandingan di Old Trafford.

Sumber: BBC, Opta

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer