Berani Jadi Eksekutor Penalti Manchester United, Lukaku?

Bola.com, Manchester - Striker Manchester United, Romelu Lukaku, menuai kritik setelah gagal mengeksekusi penalti saat melawan Leicester City, di Old Trafford, Sabtu (26/8/2017). Pertanyaannya, mengapa Lukaku yang mengambil tugas sebagai eksekutor dalam laga tersebut?

Manchester United menang 2-0 atas Leicester City. Kemenangan Setan Merah ditentukan gol Marcus Rashford dan Marouane Fellaini, yang berstatus sebagai pemain pengganti.

Manchester United berpeluang menang dengan skor lebih besar andai Lukaku berhasil mengonversi penalti pada menit ke-35. Bola hasil tendangan sang pemain ke pojok kanan gawang mampu ditepis kiper Leicester City, Kasper Schmeichel.

Berdasar catatan Premier League, dari empat pertandingan terakhir, Lukaku selalu mengarahkan bola ke arah pojok kanan gawang. Ia kembali melakukannya saat melawan Leicester. Kasper Schmeichel pun mampu menebak arah bola dengan baik.

Kegagalan tersebut menambah buruk catatan eksekusi penalti Lukaku. Dari total enam penalti, Lukaku hanya mampu mengonversi tiga, dan ia gagal menceploskan bola dalam dua kesempatan krusial--saat masih berseragam Everton.

Pada Maret 2016, Roberto Martinez, yang masih melatih Everton, mengkritik kesalahan Lukaku mengeksekusi penalti saat melawan West Ham United. Menurut dia, Everton membayar mahal dari kegagalan sang pemain karena The Toffess kalah 2-3.

Satu bulan berselang, Lukaku kembali menjadi biang kekalahan Everton dari Manchester United pada semifinal Piala FA, di Stadion Wembley. Manchester United menang 1-0 dan dalam laga tersebut Lukaku gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang David De Gea.

Sepanjang karier, Lukaku mencatatkan kegagalan 10 kali mengeksekusi penalti saat berseragam Anderlecht West Ham United, dan Everton. Namun, salah satu yang paling dikenang adalah ketika ia gagal menjalankan tugas dengan baik saat Chelsea menjalani adu penalti dengan Bayern Munchen, di ajang Piala Super Eropa 2013.

Empat hari berselang setelah kegagalan tersebut, Jose Mourinho, yang saat itu berstatus sebagai manajer Chelsea, melepas Lukaku ke Everton sebagai pemain pinjaman. Eks pemain Chelsea, Michael Essien, pun sempat mengomentari kegagalan striker asal Belgia tersebut.

"Ya, seperti yang Anda sudah tahu, penalti adalah keberuntungan dan baginya (Lukaku), sebagai anak muda, mesti membutuhkan banyak bantuan setelah mengalami kegagalan," kata Essien.

"Saya gagal mengeksekusi penalti satu atau dua kali sebelumnya, jadi saya mengerti perasaannya, dan sebagai rekan satu tim, saya mencoba memberikan dukungan kepadanya," gelandang Persib Bandung itu menambahkan.

Dalam masa peminjaman di Everton, Lukaku sama sekali tidak mengambil satu pun eksekusi penalti Everton. Saat itu, Leighton Baines menjadi eksekutor pertama. Namun, setelah dipermanenkan, Lukaku mulai mencoba menjalankan tugas sebagai alternatif eksekutor penalti Everton.

Pada musim lalu, Zlatan Ibrahimovic menjadi penendang penalti pertama Manchester United. Striker 35 tahun itu menambil empat penalti dan gagal satu kali, sementara Pogba, Martial, Wayne Rooney menjadi alternatif jika Ibrahimovic absen.

Dalam beberapa musim terakhir, Wayne Rooney menjadi pemain yang memiliki konversi penalti terbaik dalam skuat Manchester United. Setelah hijrah dari Everton pada 2004, Rooney mengonversi 67 persen penalti dan mencatat sembilan kegagalan dari total 27 kesempatan.

Rooney mengambil alih tugas sebagai eksekutor penalti pertama Manchester United setelah Cristiano Ronaldo hijrah ke Real Madrid pada 2009. Sebelumnya, bintang asal Portugal tersebut menggantikan posisi Ruud van Nistelrooy.

Kini, setelah kegagalan penalti melawan Leicester City, beranikah Lukaku mengikuti jejak para pemain tersebut untuk menjadi eksekutor pertama penalti Manchester United?

Sumber: Manchester Evening News, Premier League

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini