12 Laga Iconic di Liga Inggris (Bagian II), Liverpool Pernah Lebih Kejam dari MU

Pada bagian pertama, sudah dibahas enam dari 12 laga Liga Inggris yang paling iconic. Kini akan berlanjut pada bagian kedua.

 

Bola.com, Jakarta - Pada bagian pertama, sudah dibahas enam dari 12 laga Liga Inggris yang paling iconic. Kini akan berlanjut pada bagian kedua.

Liverpool sukses mempermalukan Manchester United di Anfield pada pekan ke-26 Liga Inggris 2022/2023, Minggu (5/3/2023). The Reds menang telak 7-0 atas Setan Merah, sebuah laga yang iconic.

Berbicara laga iconic di Liga Inggris, tidak hanya Manchester United dan Liverpool yang pernah menyuguhkannya. Klub lainnya seperti Arsenal hingga Manchester City juga pernah menampilkan duel iconic.

Meski sudah beberapa tahun bahkan dekade, laga-laga beresejarah itu akan selalu dikenang. Suporter bahkan menggunakannya untuk bahan ejekan atau sindiran kepada lawannya.

Berikut laga-laga iconic di Liga Inggris. Pada bagian kedua ini, mari bahas enam laga iconic lainnya. 

.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

1. Manchester United 4-3 Manchester City (2009)

Manchester United tampaknya tidak ingin dipermalukan oleh tetangganya yang mulai berisik ini. Mereka selalu unggul dalam tiga kesempatan melalui Wayne Rooney dan dua gol Darren Fletcher.

Namun, City yang juga tidak ingin kalah selalu bisa membalas ketika MU unggul, melalui gol Gareth Barry dan brace Craig Bellamy. Akan tetapi pada injury time, Michael Owen yang berdiri bebas akhirnya membuat gol kemenangan bagi Setan Merah.

 

3 dari 7 halaman

2. Manchester United 8-2 Arsenal (2011)

Ketik suporter MU sedih kala dibantai Liverpool baru-baru ini, mereka pernah melakukan hal serupa kala menghadapi Arsenal pada 2011. Setan Merah menang telak 8-2 atas The Gunners dengan sejumlah gol cantik.

Ashley Young mencetak dua gol melalui tendangan jarak jauh lalu Wayne Rooney mencetak hat-trick dan Nani serta Park Ji-Sung melengkapinya menjadi delapan. Usai gol itu, striker Arsenal, Robin van Persie mulai menentapkan keyakinannya untuk menyeberang ke United.

 

4 dari 7 halaman

3. Manchester City 3-2 QPR (2012)

Laga yang sangat iconic dan bersejarah bagi Manchester City bahkan untuk Premier League. City harus meraih kemenangan pada laga terakhir melawan QPR jika ingin meraih gelar Premier League yang ketiga sepanjang sejarah klub.

Akan tetapi, City justru tertinggal 0-2 dari QPR hingga di pengujung laga. Keajaiban akhirnya terjadi Manchester City membalikan keadaan dan akhirnya juara lagi setelah hampir setengah abad.

 

5 dari 7 halaman

4. Southampton 0-9 Leicester City (2019)

Tidak ada yang memprediksi laga Southampton kontra Leicester di Premier League tiga tahun lalu bakal berakhir dengan timpang sebelah. Leicester akhirnya membawa pulang tiga poin plus sembilan gol.

Hat-trick Ayoze Perez dan Jamie Vardy, serta gol dari Ben Chilwell, Youri Tielemans, dan James Maddison membuat Southampton benar-benar terhina. Tetapi, Southmapton tidak belajar dari kesalahan.

 

6 dari 7 halaman

5. Manchester United 9-0 Southampton (2021)

Setelah kekalahan sembilan gol tanpa balas dari Leicester City, Southampton serasa mengalami deja vu kala menghadapi Manchester United. Mereka mengulangi kekalahan dengan skor yang sama dua musim berturut-turut di Premier League.

Anehnya, tidak ada yang mencetak hat-trick dalam pertandingan ini, dengan brace Anthony Martial menjadi yang terbesar. Southampton akhirnya harus belajar banyak lantaran musim ini mereka terancam terdegradasi.

 

7 dari 7 halaman

6. Liverpool 9-0 Bournemouth (2022)

Suporter Manchester United seharusnya bersyukur karena tidak dibuat kalah lebih parah oleh Liverpool seperti yang dialami  Bournemouth. Liverpool menang 9-0 atas tamunya itu di Anfield.

"Saya tidak pernah berpikir kami bisa dikalahkan 0-9, tetapi kami menghadapi tantangan nyata pada saat-saat tertentu dalam pertandingan tertentu," kata manajaer Bournemouth, Scott Parker, setelah laga. Beberapa hari kemudian, klub akhirnya memecatnya.

Sumber: PlanetFootball

Video Populer

Foto Populer