Sukses


Amad Klarifikasi Aksi Acungkan Jari Tengah saat Tur Asia MU: Saya Tak Menyesalinya

Amad buka suara setelah insiden acungan jari tengahnya kepada suporter dalam tur pasca-musim MU di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bola.com, Jakarta - Amad Diallo akhirnya memberikan pernyataan setelah video dirinya mengacungkan jari tengah kepada para penggemar beredar luas saat Manchester United (MU) menjalani tur pasca-musim di Asia.

Dalam musim yang penuh kekecewaan bagi Setan Merah—tanpa trofi dan finis di posisi ke-15 klasemen Premier League—Amad justru tampil sebagai satu di antara dari sedikit titik terang di skuad.

Pemain berusia 22 tahun itu masih dianggap sebagai bagian penting dari rencana pelatih baru Ruben Amorim, tetapi tindakannya terhadap suporter selama tur sempat menuai kritik tajam.

Kini, Amad menjelaskan latar belakang emosional yang memicu reaksinya tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pernyataan Amad Lewat Media Sosial

Lewat akun X, Amad menyampaikan klarifikasi atas insiden tersebut. Pemain bernomor punggung 16 ini mengakui bahwa reaksi tersebut tidak seharusnya terjadi, meski dirinya tidak menyesali apa yang ia lakukan.

"Saya menghormati semua orang, tapi tidak untuk mereka yang menghina ibu saya… Saya seharusnya tidak bereaksi seperti itu, tapi saya tidak menyesalinya. Kami menjalani waktu yang menyenangkan di Malaysia bersama orang-orang yang baik."

Pernyataan Amad yang menyinggung ibunya muncul di tengah spekulasi bahwa ia kesal karena para suporter menyebutnya dengan nama "Diallo"—nama belakang yang kini berusaha ia tinggalkan.

Meski begitu, sejumlah media besar masih menggunakan nama lengkapnya. Keputusan untuk menjauhi nama "Diallo" berkaitan dengan persoalan hukum yang pernah ia hadapi di awal kariernya.

3 dari 4 halaman

Alasan Amad Meninggalkan Nama "Diallo"

Amad kali pertama datang ke Eropa saat masih berusia 10 tahun, bersama kakaknya, Hamed Junior Traore—yang kini membela klub Prancis, Auxerre.

Mereka menetap di Parma, Italia, tempat Amad mengawali perjalanan sepak bolanya bersama tim lokal, Boca Barco.

Bakatnya segera menarik perhatian dan ia pun direkrut Atalanta, tempat ia menandatangani kontrak profesional pertamanya.

Namun, proses kedatangannya ke Italia kemudian menjadi sorotan hukum. Pada 2020, otoritas Italia menyelidiki dugaan bahwa Amad dan kakaknya dibawa masuk secara ilegal ke negara tersebut saat masih anak-anak oleh lima orang dewasa yang diduga menggunakan dokumen palsu untuk mengajukan visa penyatuan keluarga.

Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengambil alih kasus ini dan menyelidiki status hukum para "orang tua" yang tercatat sebagai wali mereka.

Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa individu yang tercatat sebagai orang tua kandung mereka ternyata tidak memiliki hubungan biologis dengan kedua pemain, yang menimbulkan pertanyaan serius tentang legalitas pengasuhan dan hubungan keluarga mereka.

Penyelidikan itu rampung pada 2021—tahun yang sama saat Amad menyelesaikan transfer ke MU dalam usia 18 tahun.

Dalam kesepakatan hukum, Amad dan kakaknya sepakat membayar denda sebesar 42 ribu paun untuk menyelesaikan perkara tersebut.

 

Sumber: Give Me Sport

4 dari 4 halaman

Amad di X

Video Populer

Foto Populer