Sukses


Stadion Wembley of the North Mandek, MU dan Pemilik Lahan Deadlock Harga

Proyek stadion baru MU terganjal negosiasi lahan. Target 2030 terancam mundur.

Bola.com, Jakarta - Ambisi besar Manchester United membangun stadion berkapasitas 100 ribu kursi menghadapi hambatan serius sebelum proses pembangunan dimulai.

Rencana yang menjadi bagian dari Proyek Regenerasi Old Trafford itu kini terancam tertunda akibat kebuntuan dalam negosiasi lahan yang dibutuhkan klub.

Stadion baru tersebut disebut-sebut oleh co-owner MU, Sir Jim Ratcliffe, sebagai "Wembley of the North".

Lokasinya direncanakan berdiri di atas lahan milik Freightliner yang saat ini digunakan sebagai terminal angkutan kereta barang di kawasan Trafford Park.

Namun, seperti dilaporkan The Guardian, negosiasi antara MU dan Freightliner kini mandek karena perbedaan harga yang signifikan.

Freightliner disebut bersedia pindah ke lokasi baru, tetapi mereka mematok harga lahan mencapai 400 juta paun atau sekitar Rp8,7 triliun.

Di sisi lain, MU hanya menilai aset tersebut seharga 40–50 juta paun atau sekitar Rp870 miliar hingga Rp1 triliun, menciptakan jurang besar dalam penilaian nilai properti antara kedua belah pihak.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kontribusi Ekonomi

Kendati proyek stadion baru ini baru tahap perencanaan awal, Ratcliffe sebelumnya telah menetapkan target ambisius: stadion rampung dalam lima tahun dan bisa digunakan pada 2030.

Dalam skala lebih luas, klub memperkirakan proyek ini akan memberikan kontribusi ekonomi mencapai 7,3 miliar paun (Rp158,8 triliun) per tahun bagi perekonomian Inggris.

Mereka juga memproyeksikan penciptaan 92.000 lapangan kerja, pembangunan lebih dari 17.000 rumah baru, serta peningkatan kunjungan wisata sebanyak 1,8 juta orang setiap tahunnya.

"Yang tak kalah penting adalah bahwa stadion baru ini bisa menjadi pemantik pembaruan sosial dan ekonomi di kawasan Old Trafford, menciptakan lapangan kerja dan investasi, tidak hanya saat pembangunan berlangsung, tetapi juga secara berkelanjutan setelah kawasan stadion itu selesai dibangun," ujar Ratcliffe kepada situs resmi klub, Maret lalu.

3 dari 3 halaman

Sejalan Agenda Pemerintah Inggris

Sir Jim Ratcliffe juga menambahkan bahwa proyek ini sejalan dengan agenda Pemerintah Inggris dalam mempercepat investasi infrastruktur, khususnya di wilayah utara negara itu.

Old Trafford yang kini menjadi markas MU, dan dijuluki "Theatre of Dreams", merupakan satu di antara stadion paling ikonik di dunia.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fasilitasnya kerap mendapat kritik karena dianggap kurang terawat di bawah kepemilikan keluarga Glazer.

 

Sumber: SI

Video Populer

Foto Populer