Cerita Inspiratif Bek Tottenham Hotspur Djed Spence, Jadi Pemain Muslim Pertama di Timnas Inggris

Iman menjadi bagian penting dalam hidup Spence. Dia sering menunjukkan keyakinannya melalui media sosial.

"Yang pertama, Tuhan adalah yang terbesar. Saya banyak berdoa. Saya selalu bersyukur kepada Tuhan. Dalam momen-momen terberat dalam hidup saya, saat tergelap sekalipun, saya selalu percaya Tuhan ada di sisi saya. Saat saya menang, saat saya dalam momen baik, saya juga mengagungkan Tuhan karena Dia selalu ada di sisi saya. Ini hal besar bagi saya, iman saya," tuturnya.

Karier Spence tidak selalu mulus. Momen sulit pernah ia alami saat Tottenham Hotspur mendatangkannya dari Middlesbrough seusai menjalani peminjaman dan mempromosikan Nottingham Forest pada 2022.

Transfer senilai hingga 20 juta paun (Rp441,6 miliar) itu sempat membuatnya senang, tetapi komentar Antonio Conte yang menjadi pelatih pada ketika itu, menjatuhkan mentalnya.

"Saya tampil sangat baik, promosi bersama Nottingham Forest. Saya sangat gembira, saya akan menandatangani kontrak dengan Tottenham Hotspur. Jadi, mendengar komentar seperti itu tidaklah menyenangkan. Itu sedikit menghancurkan kepercayaan diri Anda. Tapi, Anda tahu, saya seorang petarung, jadi apa pun yang saya lakukan, saya akan mencoba memberikan yang terbaik dalam segala hal yang saya bisa," ungkapnya.

Kesempatan tampil di Tottenham Hotspur justru sempat tertutup. Spence dipinjamkan ke Rennes, Leeds United, dan Genoa.

Namun, keyakinan bahwa "ketika Anda percaya pada diri sendiri dan percaya kepada Tuhan, semuanya akan berjalan pada tempatnya" menjadi pegangan yang membuatnya terus bertahan.

Perjuangan itu akhirnya berbuah manis. Desember 2024, dua setengah tahun sejak bergabung, Spence menjalani debut penuh bersama Tottenham Hotspur.

Musim yang sebelumnya penuh tantangan berubah jadi titik balik, ditutup dengan keberhasilan meraih gelar Europa League. Bahkan penampilan sebagai pemain pengganti di final kontra Athletic Bilbao terasa istimewa karena sebelumnya ia tidak masuk daftar skuad di penyisihan grup.

"Tanpa mentalitas yang kuat, Anda tidak akan sampai ke puncak. Saya benar-benar percaya saya memiliki mentalitas kuat, terutama untuk melawan tantangan," katanya.

Kritik dari luar lapangan justru memacu motivasinya. Spence bahkan sempat menyindir Neil Warnock, mantan pelatihnya di Middlesbrough, melalui unggahan media sosial yang memperlihatkannya memegang trofi play-off sambil mengisap cerutu.

"Saya tidak akan bilang saya punya daftar nama atau semacamnya. Tapi, saya punya catatan mental tentang orang-orang yang meragukan saya, tentu saja, dan rasanya menyenangkan membuktikan bahwa mereka salah," katanya.

"Kalau saya bisa melakukannya, kamu juga bisa. Bukan hanya anak-anak muslim, siapa pun, anak dari agama apa pun. Fokuskan pikiranmu pada sesuatu dan kamu bisa melakukannya, kawan," katanya lagi.

Sumber: ESPN