Liverpool Sedang Terseok-seok, Wayne Rooney: Mereka Krisis Kepemimpian

“Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi, semuanya datang begitu cepat dan keras. Saya pikir mereka kesulitan menemukan jalan keluarnya," kata Rooney, seperti dilansir BBC, Senin (27/10/2025). 

“Ini adalah saat di mana manajer dan para pemimpin di tim harus segera menemukan solusi. Virgil van Dijk dan Mohamed Salah telah menandatangani kontrak baru, tetapi saya rasa mereka belum benar-benar memimpin tim musim ini.”

“Bahasa tubuh bisa memberi tahu banyak hal, dan saya pikir kita melihat bahasa tubuh yang sedikit berbeda dari keduanya. Mereka adalah dua pemain terbaik di tim itu, dan jika bahasa tubuh mereka tidak tepat, itu memengaruhi semua pemain lainnya.”

“Saya mungkin salah, tapi jika saya seorang penggemar Liverpool atau manajer mereka, saya akan sangat mengkhawatirkan hal ini," imbuh Rooney. 

Kekalahan Liverpool dari Brentford masih jadi pembahasan. Ini karena dengan kekalahan itu, sang juara bertahan menelan kekalahan beruntun hingga empat kali di musim ini di Premier League sekaligus menandai lima kekalahan dari enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Bek Liverpool, Andy Robertson, menyatakan dengan jujur bahwa timnya gagal menjalankan rencana permainan saat kalah 3-2 dari Brentford, Sabtu malam lalu.  

Brentford memulai laga dengan cepat. Dango Outarra membuka skor pada menit kelima, disusul Kevin Schade yang menggandakan keunggulan lewat umpan terobosan Mikkel Damsgaard.

Liverpool sempat memperkecil ketertinggalan menjelang jeda melalui gol perdana Milos Kerkez bagi klub. Namun, penampilan debut Kerkez yang goyah berlanjut hingga digantikan Robertson di menit ke-61, sementara Igor Thiago menambah gol penalti untuk Brentford.

Mohamed Salah mencetak gol hiburan di akhir laga, tetapi Liverpool gagal membalikkan keadaan.

Setelah pertandingan, Andy Robertson mengakui bahwa performa Liverpool jauh dari kata cukup.

Bek asal Skotlandia itu menyoroti kegagalan tim mengeksekusi rencana permainan, terutama saat menghadapi tim yang selalu siap berjuang di kotak penalti lawan.

"Kami tidak melakukan cukup banyak hal tanpa bola. Saat memiliki bola, pada babak pertama, kami menciptakan beberapa peluang dan menguasai bola cukup baik," kata Robertson kepada LFC TV.

"Tapi, Anda tidak bisa datang ke Brentford dan berharap bisa menguasai permainan begitu saja. Mereka selalu siap menempatkan pemain di kotak penalti, menghadapi bola-bola kedua, dan menjaga posisi. Kami sedikit tertinggal dalam hal itu." 

"Lini belakang kami berlari untuk menghadapi bola yang sulit, sementara mereka unggul dari set-piece dan long-throw. Lima menit awal kami sudah kebobolan dari tiga long-throw. Itu jelas tidak cukup. Anda bermain sesuai keinginan mereka dan itu membuat segalanya berat," jelasnya. 

Sumber: BBC