Alan Shearer Sebut Van Dijk Tampil Buruk, Micah Richards Punya Teori Penyebabnya

Nama Van Dijk dan Konate kembali menjadi sorotan. Dalam podcast "The Rest is Football", Alan Shearer menilai duo bek tengah itu tampil kacau di markas Brentford.

"Mereka sangat buruk di semua lini," ujar Shearer.

"Bisa saja orang menyalahkan lini tengah karena kurang memberi perlindungan, atau serangan yang tidak nyambung. Tapi, secara defensif? Oh Tuhan... Van Dijk dan Konate benar-benar kacau. Keduanya bermain sangat buruk di Brentford," imbuh eks strike Timnas Inggris itu.

Shearer menegaskan bahwa Van Dijk, yang selama satu dekade terakhir dikenal sebagai bek terbaik Premier League, sedang berada dalam periode performa terburuknya.

Micah Richards sependapat dengan rekan se-podcast-nya. Ia menilai Van Dijk kini justru membutuhkan bantuan dari Konate, sesuatu yang jarang terjadi di masa-masa gemilang bek Belanda itu.

"Ya, mereka memang tampil buruk," kata Richards.

"Biasanya, Van Dijk yang menolong rekan setimnya ketika kesulitan. Sekarang, justru dia yang butuh ditolong. Konate seharusnya bisa menutup celah itu, tapi itu tidak terjadi. Dua bek tengah bermain buruk bersamaan, dan itu sangat berbahaya," ulas mantan bek Manchester City dan Aston Villa tersebut.

Performa Konate juga jauh dari konsisten sejak awal musim. Ketidakmampuan Van Dijk menutup kekurangannya membuat Liverpool menyesali kegagalan merekrut Marc Guehi pada bursa transfer musim panas lalu.

Sebelumnya, Wayne Rooney juga sempat mengkritik Van Dijk atas sejumlah kesalahan yang dilakukannya musim ini.

Masalah di lini belakang Liverpool kini menjadi satu di antara yang terburuk dalam dua dekade terakhir. Sejak era Jurgen Klopp dimulai lebih dari sepuluh tahun lalu, dan terutama setelah kedatangan Alisson Becker serta Van Dijk, pertahanan Liverpool dikenal solid.

Namun, musim ini, The Reds sudah kebobolan 14 gol di Premier League, angka tertinggi di paruh atas klasemen bersama Manchester United.

Jika dirata-ratakan, jumlah itu setara dengan 59 gol kebobolan dalam satu musim penuh, sesuatu yang belum pernah terjadi di era Klopp. Bahkan pada musim parsial pertamanya di 2015/16, ketika ia baru menggantikan Brendan Rodgers di bulan Oktober, Liverpool hanya kebobolan 50 gol.

Andai tren ini berlanjut, Liverpool akan mencatatkan rekor terburuk mereka di Premier League, melampaui catatan 55 kebobolan pada dua musim pertama kompetisi di awal 1990-an.

Untuk menemukan catatan yang lebih buruk lagi, harus mundur ke musim 1964/65, ketika mereka kebobolan 73 gol, dua tahun sebelum Klopp lahir.

Situasi ini menjadi peringatan serius bagi Arne Slot. Jika tak segera dibenahi, musim ini bisa menjadi satu di antara periode paling sulit bagi lini pertahanan Liverpool dalam sejarah modern mereka.

Sumber: TBR Football