Sukses


Pep Guardiola Rindu Jurgen Klopp

Kini, memasuki musim ke-10 bersama City, Guardiola mengaku bahwa rivalitas dengan Liverpool dan Klopp menjadi bagian penting dalam karier serta evolusi dirinya sebagai pelatih top dunia.

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola menandai pencapaian bersejarah dalam karier kepelatihannya akhir pekan ini. Manajer Manchester City itu akan memimpin timnya untuk ke-1.000 kalinya sebagai pelatih kepala, momen yang terasa semakin istimewa karena terjadi saat menghadapi Liverpool di ajang Premier League.

Menariknya, Guardiola menyebut Liverpool dan mantan pelatihnya, Jurgen Klopp, sebagai rival terbesarnya selama berkarier di sepak bola. Ia mengaku bangga dapat mencapai tonggak istimewa tersebut melawan klub yang selalu menjadi penantang utama City dalam beberapa musim terakhir.

Pelatih asal Spanyol itu telah melalui perjalanan panjang selama 18 tahun di dunia manajerial, dimulai dari Barcelona B pada 2007, kemudian Barcelona senior, Bayern Munich, hingga kini Manchester City. Sepanjang kariernya, Guardiola meraih 715 kemenangan dari 999 laga dan mengoleksi total 40 trofi bergengsi.

Kini, memasuki musim ke-10 bersama City, Guardiola mengaku bahwa rivalitas dengan Liverpool dan Klopp menjadi bagian penting dalam karier serta evolusi dirinya sebagai pelatih top dunia.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Klopp, Rival yang Selalu Mendorong Guardiola ke Level Tertinggi

Guardiola dan Klopp telah berhadapan dalam berbagai panggung besar, mulai dari Bundesliga ketika Klopp memimpin Borussia Dortmund melawan Bayern Munich, hingga persaingan di Premier League antara City dan Liverpool. Menurut Guardiola, persaingan itu selalu menghadirkan tantangan intelektual sekaligus emosional.

“Jika saya harus memilih satu rival untuk momen pribadi ini, saya ingin membaginya dengan mereka (Liverpool),” ujar Guardiola. “Liverpool, terutama bersama Jurgen, telah menjadi pesaing terbesar saya di Inggris, dan tak ada momen yang lebih baik daripada menghadapi mereka untuk laga ke-1.000 ini. Takdir yang indah.”

Guardiola juga tak ragu mengakui betapa besar pengaruh Klopp terhadap dirinya. “Saya merasa berutang banyak pada Jurgen. Untuk mengalahkan dia, saya harus berpikir lebih keras, bekerja lebih keras, dan meningkatkan diri. Saya benar-benar merindukannya,” ujarnya dengan nada reflektif.

Dalam dua musim di mana Guardiola gagal meraih gelar Premier League, Liverpool selalu tampil sebagai juara—pertama bersama Klopp pada musim 2019–2020, lalu di bawah asuhan Arne Slot pada musim 2024–2025.

 

3 dari 5 halaman

Catatan Spesial dan Tantangan Emosional

Guardiola juga mengakui bahwa pencapaian 1.000 pertandingan sebagai pelatih merupakan angka yang “gila” dan penuh makna. Ia menilai perjalanan panjangnya di Barcelona, Bayern, dan City sebagai bukti konsistensi serta ketangguhan dalam menghadapi tekanan besar di level tertinggi sepak bola dunia.

“Angka ini benar-benar luar biasa. Saya tidak memikirkan seberapa banyak pertandingan yang telah saya jalani, tetapi ketika Anda melihatnya, semua kemenangan dan pencapaian itu, sungguh menakjubkan. Kami melakukan hal-hal luar biasa di Barcelona, Bayern, dan di sini. Tidak mudah mencapai titik ini,” kata Guardiola.

Meski penuh tekanan, Guardiola tetap menunjukkan antusiasme tinggi dalam menjalani profesinya. Ia bahkan memperpanjang kontraknya bersama City hingga 2027, menegaskan tekad untuk terus berkontribusi di klub yang telah ia bentuk menjadi kekuatan dominan sepak bola Inggris.

 

4 dari 5 halaman

Laga Spesial Melawan Liverpool

Pertemuan Manchester City dengan Liverpool akhir pekan ini bukan sekadar laga besar Premier League, tetapi juga menjadi simbol perjalanan Guardiola sebagai pelatih paling berpengaruh di era modern. City datang ke pertandingan dengan modal impresif, hanya kalah sekali dalam 13 laga terakhir di semua kompetisi.

Sementara itu, Liverpool di bawah Arne Slot juga tengah menunjukkan kebangkitan setelah sempat terpuruk dengan empat kekalahan beruntun. Kemenangan atas Aston Villa di liga dan Real Madrid di Liga Champions menjadi bukti bahwa The Reds siap memberi perlawanan sengit.

Pertemuan antara dua kekuatan besar ini pun akan menjadi panggung yang tepat untuk merayakan pencapaian monumental Guardiola, sekaligus menguji sejauh mana warisannya sebagai pelatih legendaris masih terus berlanjut.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Super League 2025/2026

Video Populer

Foto Populer