Arne Slot dan Liverpool: Ke Mana Arah Berikutnya?

Dalam rentang dua bulan, dengan sembilan kekalahan dari 12 pertandingan, stabilitas posisi Slot nyaris hilang.

Keyakinan suporter bahwa ia mampu membalikkan keadaan berubah menjadi keraguan, dan setelah dua kekalahan memalukan, keyakinan itu kian meredup.

Saat peluit panjang berbunyi, sebagian penonton yang masih bertahan di Anfield menanggapi dengan sorakan. Para pemain berjalan keluar, kepala tertunduk, tampak tak berdaya.

Curtis Jones tidak mampu merangkai kata ketika berbicara kepada RTE setelah pertandingan, sampai akhirnya ia menemukan kalimat yang terdengar tepat, kalimat yang sama dilontarkan banyak orang ketika meninggalkan stadion atau menumpahkan kesedihan di gelas bir mereka.

"Kami sedang dalam masalah besar dan semuanya harus berubah," katanya.

Slot memilih bahasa yang lebih hati-hati ketika menghadapi para wartawan. Namun, satu tema langsung mengemuka: apakah ia khawatir dengan posisinya?

Pertanyaan itu terasa berat, sesuatu yang tidak terbayangkan pada musim panas lalu setelah ia membawa Liverpool menjuarai Premier League pada musim pertamanya. Bahkan saat jeda internasional terakhir, ketika jadwal dinilai cukup bersahabat, isu itu masih tampak tidak masuk akal.

Namun, persepsi dapat berubah cepat. Lalu, apakah pertanyaan itu adil, mengingat pencapaian yang sudah ia berikan?

"Saya rasa tidak penting apakah itu adil atau tidak," ujar Slot.

"Kalau ada pelatih di mana pun di dunia yang kalah dalam pertandingan, apalagi sebanyak yang kami alami, wajar jika muncul opini. Adil atau tidak, biar orang lain yang menilai. Kalau Anda kalah berkali-kali, pembicaraan seperti itu pasti muncul."

"Saya merasa aman. Saya mendapat banyak dukungan dari pihak manajemen. Kalau Anda bekerja sebagai pelatih dan tidak tampil baik, tentu akan ada pertanyaan. Saya merasa baik-baik saja dengan posisi saya, ini bukan kali pertama saya berada dalam situasi sulit, tetapi sudah waktunya kami menang lagi," tuturnya.

"Saya merasa dipercaya," kata Slot.

Meski begitu, suara dari luar makin keras. Identitas permainan tim belum terlihat jelas, hampir semua pemain, kecuali Dominik Szoboszlai, tampil di bawah standar, dan sering kali mereka terlihat seperti kumpulan individu tanpa kesatuan.

Dalam beberapa periode pertandingan, Liverpool mampu menguasai permainan, tetapi rapuhnya tim membuat lawan dapat mencetak gol kapan saja.

Catatan pertahanan musim ini, yang disebut Slot sebagai "konyol", tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Masalah ini muncul sebelum musim dimulai. Sejak awal 2025, Liverpool hanya mencatat 13 clean sheet dari 49 pertandingan.

Konate menjadi gambaran dari seluruh persoalan tersebut. Ia bermain baik, sampai tiba-tiba tidak.

Kesalahannya pada gol ketiga merangkum seluruh musimnya. Pada laga sebelumnya melawan Forest, ia memicu gol pertama dengan memberikan sepak pojok secara sia-sia, dan performanya runtuh sejak itu.

Masalah Liverpool kian terlihat bukan sekadar persoalan taktik, tetapi mentalitas. Tim sudah tampak kalah jauh sebelum peluit akhir berbunyi. Antara gol ketiga dan keempat PSV, tidak terlihat ada perlawanan atau intensitas.

Masalah berikutnya: sulit melihat dari mana kemenangan Liverpool akan datang. Setiap tanda kemajuan langsung terhapus oleh kerentanan tim. Begitu menghadapi sedikit tekanan, mereka runtuh.

Jika pun mampu merespons, seperti ketika menyamakan kedudukan melawan PSV, tekanan berikutnya langsung datang. Kecuali laga melawan Eintracht Frankfurt, mereka selalu menang jika mencetak gol lebih dulu, dan selalu kalah jika kebobolan terlebih dahulu.

Liverpool bukan klub yang dikenal mudah memecat manajer. Keputusan itu akan terlihat tergesa-gesa. Namun, bila tren seperti ini berlanjut, Slot akan makin mendekati zona bahaya.

Pada akhirnya, orang-orang di atasnya, termasuk Michael Edwards dan Richard Hughes, akan dihadapkan pada diskusi serius soal masa depannya.

Entah posisinya benar-benar terancam atau belum, tekanan terhadap Slot sangat besar. Ia harus menghentikan keterpurukan ini, dan sisa-sisa toleransi dari para suporter kian tipis.

"Saya harus tampil lebih baik dan itulah yang saya coba lakukan setiap hari, memperbaiki tim, dan itu yang menjadi fokus utama saya," aku Slot.

Ada cara untuk kalah, tetapi hasil dan cara Liverpool tumbang dari Forest dan PSV, terlebih dua-duanya terjadi di Anfield, hampir sulit diterima, dan itu bukan hanya kesalahan Slot; para pemain juga harus bertanggung jawab.

Namun, tidak ada jaminan pelatih baru bisa memperbaiki kondisi ini. Lagipula, siapa sosok yang ideal?

Fakta bahwa pertanyaan-pertanyaan semacam itu mulai muncul sudah cukup menggambarkan kondisi Liverpool saat ini.

Sumber: The Athletic via NY Times