Sukses


Kedalaman Skuad Arsenal Mulai Jadi Momok bagi Rival

Baca ulasan arsenal dan kekuatan cadangan yang menggentarkan lawan, berikut ini.

Bola.com, Jakarta - Ketika sebuah tim sedang berada di jalur kemenangan, semua pemain ingin menjadi bagian dari perjalanan itu.

Arsenal kini memiliki satu di antara skuad terkuat di Eropa.

Kemenangan 3-1 atas Bayern Munchen pada Phase League Liga Champions, Kamis (27-11-2025) dini hari WIB, kembali menunjukkan keseimbangan ideal yang belakangan menjadi ciri tim ini, situasi di mana setiap pemain memandang kesempatan tampil sebagai kehormatan, dan setiap menit di lapangan sebagai peluang berharga.

Inilah bentuk kompetisi internal paling langka dalam sepak bola: kompetisi yang sehat, yang justru menghidupkan tim.

Menjelang Desember, Arsenal memimpin Premier League dengan keunggulan enam poin dan telah memenangkan lima dari delapan laga pertama di fase awal Liga Champions musim ini.

Skuad asuhan Mikel Arteta tampak berada dalam titik keseimbangan yang sempurna.

Para starter merasa didukung sekaligus ditekan oleh para pemain di bangku cadangan. Mereka yang duduk sebagai pengganti pun tidak melihatnya sebagai penurunan status, melainkan kesempatan untuk memberi kontribusi saat dibutuhkan.

Baca ulasan The Athletic selengkapnya, di bawah ini,

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Pemain Pengubah Pertandingan

Hal itu kembali terlihat saat melawan Bayern. Noni Madueke dan Gabriel Martinelli mencetak gol sebagai pemain pengganti, sementara assist bagi gol Madueke lahir dari kaki Riccardo Calafiori yang juga masuk dari bangku cadangan.

"Saya melihat para pemain masuk dan mereka bisa mengubah jalannya pertandingan," ujar Arteta dalam konferensi pers seusai laga.

"Itulah yang Anda butuhkan. Di level seperti ini, kami sudah meningkat, bukan hanya dari segi kualitas, tapi juga pola pikir para pemain yang masuk dari bangku cadangan, dan itu membuat perbedaan besar," lanjutnya.

Pada dua laga Premier League sebelumnya, Arteta tampak enggan melakukan pergantian. Saat imbang 2-2 di kandang Sunderland, ia baru memasukkan satu pemain pada menit ke-88. Ketika menang 4-1 atas Tottenham Hotspur, tiga dari empat pergantian pun baru dilakukan setelah menit ke-88.

Namun, kini Arsenal mulai mendapatkan kembali pemain yang cedera. Perlahan, tetapi pasti, deretan pemain yang ditunggu akhirnya kembali, tidak sekaligus, tetapi terus berdatangan.

3 dari 5 halaman

Utak-Atik Pemain tanpa Ragu

Kehadiran Madueke dan Martinelli langsung menambah kedalaman sektor serang. Dengan pilihan lebih banyak, Arteta pun tidak lagi ragu mengutak-atik susunan pemain.

Kebersamaan skuad juga tampak jelas sepanjang musim, termasuk pada laga kemarin. Meski diterpa cedera, Arsenal tidak goyah. Ketika satu pemain absen, pemain lain langsung mengisi perannya.

Arsenal kehilangan ancaman utama dari situasi bola mati karena bek tengah, Gabriel, absen. Namun, Jurrien Timber langsung tampil menggantikannya, mencetak gol pembuka melalui tandukan cermat menyambut umpan sudut.

Tanpa Gabriel dan Martin Odegaard, Arsenal sempat kehilangan dua figur pemimpin penting dalam skuad. Peran itu pun diambil alih oleh Bukayo Saka dan Declan Rice.

Keduanya berbagi ban kapten sepanjang 90 menit dan sama-sama berperan besar dalam kemenangan. Assist pertama Saka musim ini hadir dari sepak pojok yang dituntaskan Timber.

4 dari 5 halaman

Kualitas Terjaga

Rice kemudian mengambil alih ban kapten saat Saka ditarik keluar pada menit ke-68, dan perannya sebagai pemimpin justru membuat performanya makin dominan.

Berbicara kepada TNT Sports setelah laga, Rice menegaskan bahwa siapa pun yang tampil, kualitas Arsenal tetap terjaga.

"Itu karena manajer," ujarnya.

"Itu karena cara kami bekerja setiap hari. Semua pemain percaya penuh pada dirinya dan apa yang ia lakukan. Setiap pertandingan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Laga melawan Chelsea akhir pekan nanti (Arsenal bertandang ke Stamford Bridge) akan menjadi pertandingan yang benar-benar berbeda secara taktik, tapi setiap pemain tahu perannya masing-masing dan itu yang terpenting," tutur Rice.

Hal tersebut juga tecermin dari penampilan Cristhian Mosquera yang naik menggantikan Gabriel sebagai bek tengah. Pemain berusia 21 tahun itu tampil sangat solid hingga membuat Harry Kane kesulitan, lebih baik dibanding sejumlah bek tengah lain musim ini.

Kabar baik lainnya: Odegaard kembali bermain untuk pertama kali dalam tujuh pekan. Kehadiran sang kapten sangat berarti, terlebih Arsenal tampaknya kembali kehilangan satu pemain lagi, Leandro Trossard, yang ditarik keluar sebelum jeda.

5 dari 5 halaman

Cara Tim Bereaksi

Namun, itu pun tak menggoyahkan laju Arsenal.

Pada laga selanjutnya, bisa jadi Madueke tampil sebagai starter. Atau Martinelli. Atau mungkin Odegaard. Viktor Gyokeres dan Gabriel Jesus juga makin dekat kembali ke lapangan.

Performa gelandang Mikel Merino yang tampil sebagai penyerang tengah tiruan juga membuat standar bagi para penyerang yang ingin merebut kembali posisi inti makin tinggi.

"Kami jelas tidak memprediksi akan kehilangan begitu banyak pemain penting," ujar Arteta.

"Tapi, hal baiknya adalah cara tim terus bereaksi dan bermain dalam kondisi apa pun, termasuk mengisi posisi berbeda. Misalnya, apa yang dilakukan Mikel Merino hari ini sangat luar biasa."

"Jadi, pujian besar untuk semuanya karena mereka sangat bersemangat untuk bermain, ingin membawa kegembiraan bagi klub ini, dan ingin memenangkan pertandingan. Itu yang harus terus kami pertahankan," tegas Arteta.

Musim masih panjang, dan Stamford Bridge akhir pekan nanti menjadi ujian besar berikutnya. Untuk saat ini, Arsenal terus melewatinya satu per satu.

 

Sumber: The Athletic via NY Times

Video Populer

Foto Populer