Arsenal Asuhan Mikel Arteta Mulai Memperlihatkan Ketangguhan untuk Juara

Musim ini menunjukkan satu hal penting: Arsenal siap menghadapi laga fisik. Tiga gol terakhir mereka kebobolan berasal dari duel udara di kotak penalti, tapi itu lebih menggambarkan tantangan yang mampu mereka hadapi daripada kelemahan struktural.

Pertandingan melawan Chelsea terasa seperti laga klasik Premier League, keras, intens, dan penuh duel fisik. Tak berbeda jauh dengan era ketika Didier Drogba menjadi momok lini belakang Arsenal.

Namun berbeda dengan masa lalu, duet bek Arsenal kali ini, Cristian Mosquera dan Piero Hincapié—tetap tenang dan tidak gentar.

Ujian mental lain datang ketika Bayern Munchen menyamakan kedudukan secara tiba-tiba pada laga tengah pekan. Jika ini terjadi beberapa musim lalu, Arsenal mungkin akan goyah.

Namun, kini mereka merespons cepat, mengambil alih kendali permainan, dan menutup laga dengan kemenangan 3-1. Hal serupa terjadi saat tertinggal di babak kedua melawan Chelsea, Arsenal tetap tenang hingga Bukayo Saka memberi assist untuk gol penyeimbang kedudukan yang dicetak Mikel Merino.

Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta mulai menunjukkan ciri-ciri penting dari sebuah tim juara:

• Respon cepat terhadap momen buruk
• Kedalaman skuad yang solid, terutama di lini belakang
• Konsistensi performa meski kehilangan pemain inti
• Ketangguhan mental dalam laga besar

Kekhawatiran kecil memang ada karena selisih di puncak klasemen hanya lima poin, tetapi dengan performa stabil dan jadwal yang relatif lebih bersahabat setelah menghadapi Aston Villa akhir pekan nanti, peluang untuk memperlebar jarak tetap sangat terbuka.

Arsenal tidak hanya bermain bagus, mereka kini terlihat sebagai tim yang tahu cara bertahan dalam tekanan. Sebuah karakter yang selama ini membedakan penantang gelar dari juara sejati.