Sukses


Mo Salah, Ayo Minta Maaf ke Liverpool dan setelah Itu Tinggalkan Anfield

Mohamed Salah diminta untuk meminta maaf ke Liverpool, tetapi dinilai tetap harus dilepas pada Januari 2026.

Bola.com, Jakarta - Masa depan Mohamed Salah di Liverpool kembali menjadi sorotan. Mantan striker The Reds, Dean Saunders, menilai klub tak punya pilihan lain selain menjual Salah ketika bursa transfer Januari 2026 dibuka, sekaligus menyebut sang penyerang telah "merusak warisannya" di Anfield.

Pendapat tegas itu ia sampaikan setelah rangkaian komentar Salah pada akhir pekan lalu.

Usai laga imbang 3-3 melawan Leeds, di mana ia kembali memulai pertandingan dari bangku cadangan untuk ketiga kalinya secara beruntun, pemain asal Mesir itu melontarkan kritik keras terhadap pelatih Arne Slot dan jajaran manajemen.

Dalam ucapannya, Salah menuding klub "mengorbankan dirinya", bahkan menyebut ada pihak internal yang ingin dirinya pergi. Ia juga menegaskan sudah tidak memiliki hubungan apa pun dengan sang pelatih.

Komentar tersebut memicu gelombang kritik dan membuat namanya dicoret dari daftar pemain yang dibawa Liverpool saat menang 1-0 atas Inter Milan pada laga Liga Champions, Rabu dini hari WIB tadi.

Kendati berstatus sebagai top scorer Liverpool di Premier League sepanjang masa dengan 188 gol, Saunders melihat situasi ini sebagai titik yang tak bisa diperbaiki tanpa langkah besar.

Menurut informasi talkSPORT, sejumlah klub Arab Saudi kini sedang memantau peluang merekrut mantan pemain AS Roma itu pada Januari mendatang.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sudah Berakhir

Dalam program "The Sports Bar", Saunders menyatakan bahwa penjualan Salah sebenarnya sudah menjadi opsi masuk akal bahkan sebelum masalah terbaru mencuat.

"Bahkan sebelum pertandingan ini, menurut saya mereka harus menjualnya sekarang," ujar Saunders.

Ia mengingatkan, sebelumnya ia percaya mempertahankan Salah dapat menjadi sinyal kuat ambisi klub. Namun, kondisi saat ini dianggap telah berubah drastis.

"Situasinya sudah berantakan, dan saya rasa, pada titik ini, dia telah mengambil keputusan: 'Entah dia yang dipecat, atau saya yang pergi,'" ucapnya.

Saunders menyebut usia Salah, 33 tahun, ikut menjadi pertimbangan. Ia menyinggung kasus Jadon Sancho di Manchester United sebagai contoh risiko membiarkan konflik berlarut-larut.

"Jangan sampai menunggu permintaan maaf berbulan-bulan dan akhirnya pemain itu hanya duduk di tim cadangan. Jadi, pilihannya jelas: lepaskan dia, atau dia meminta maaf dan Liverpool melangkah maju," katanya.

3 dari 4 halaman

Tidak Ada Pemain yang Lebih Besar dari Klub

Saunders mengakui sulit bagi dirinya mengkritik satu di antara pemain terbaik dalam sejarah klub. Namun, menurutnya, tindakan Salah memang tidak bisa dibenarkan.

"Jelas apa yang dia lakukan itu salah. Sulit bagi saya mengomentari Mo Salah karena dia pemain luar biasa, seorang legenda," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa reaksi Salah setelah pertandingan seharusnya tidak terjadi, terutama mengingat besarnya nama klub yang ia bela.

"Dia bilang, 'Saya sudah melakukan banyak hal untuk klub ini.' Tapi, bermain untuk Liverpool itu sebuah kehormatan, siapa pun orangnya," tegas Saunders.

Striker Liverpool pada periode 1991-1992 itu menyebut nama-nama ikonik seperti Billy Liddell, Kenny Dalglish, dan Ian Rush untuk menunjukkan bahwa kontribusi besar tidak membuat seorang pemain berhak bersikap semaunya.

4 dari 4 halaman

Langkah Salah

Saunders kemudian menegaskan apa yang harus dilakukan Salah.

"Yang ia perlu lakukan hanyalah meminta maaf karena apa yang ia katakan benar-benar keliru. Kalau saya menjadi agennya, atau keluarganya, saya akan berkata, 'Cukup katakan Anda sedang emosi setelah pertandingan dan menyesal telah mengucapkan hal yang tidak seharusnya.'"

"Dia sudah merusak warisannya di klub," kata eks striker Aston Villa, Galatasaray, dan Benfica tersebut.

Liverpool kini bersiap menghadapi Brighton di Anfield pada Sabtu mendatang. Belum jelas apakah Salah akan kembali masuk skuad, meski ia terus berlatih secara terpisah demi menjaga kebugaran.

Sesudah itu, pemain berusia 33 tahun tersebut akan terbang ke Maroko untuk memperkuat Mesir di Piala Afrika 2025, yang berpotensi membuatnya absen dari Liverpool hingga setelah 18 Januari, tanggal final turnamen tersebut.

 

Sumber: Talksport

Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Timnas Corner: Semua Tentang Timnas Indonesia
Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer