Sukses


Wawancara Lorenzo: Jangankan 23 Poin, Jarak 50 Angka Bisa Dikejar

Bola.com, Madrid - Balapan MotoGP musim 2015 tinggal menyisakan lima seri. Pebalap Yamaha asal Spanyol, Jorge Lorenzo, kini tertinggal 23 poin dari rekan setimnya, Valentino Rossi, dalam perburuan gelar juara dunia.

Meski jarak melebar akibat Lorenzo gagal finis di MotoGP San Marino, persaingan kedua pebalap diprediksi tetap sengit hingga seri pamungkas. Bagaimana Lorenzo memandang sisa musim ini dan kansnya menjadi juara dunia?

Berikut wawancara Lorenzo dengan Marca pekan lalu yang disarikan Bola.com.

Bagaimana kondisi Anda saat ini?

Ya, saya baik-baik saja. Untungnya tak ada cedera serius (setelah jatuh di Misano). Seluruh badan saya sakit, tapi saya pernah melalui (kecelakaan) yang jauh lebih buruk. Ketika mengalami kecelakaan, kemungkinannya 50-50. Anda bisa terluka parah atau tidak.

Jadi tak ada cedera dan Anda kini tertinggal 23 poin dari pemimpin klasemen. Sebenarnya bisa lebih buruk kan?

Ketika motor melemparkan saya ke udara, saya berpikir sudah benar-benar kehilangan kans memperebutkan gelar. Setelah tiba di klinik berjalan, saya melihat Rossi ada di posisi kelima. Saya sadar semuanya tidak seburuk yang saya bayangkan. Ini bukan khalayan, saya pernah mengejar 50 poin dari (Marc) Marquez pada 2013.

Masih ada Aragon, Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia. Apakah gelar masih mungkin diraih?

Saya bisa lebih cepat daripada Valentino Rossi sepanjang lomba di kondisi kering, kira-kira antara 0,3 detik-0,6 detik. Saya pikir poin bisa dikejar jika saya tak menghadapi peruntungan buruk dan kondisi (balapan) aneh. Logikanya, jika tidak hujan lagi kami akan tetap bisa berkompetisi untuk meraih gelar, tekanan pada saya lebih sedikit. Saya percaya jika kami terus seperti ini, tak mustahil kami bisa menang.

Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, melompat ke motor pengganti setelah hujan turun saat balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2015). (AFP Photo/Vincenzo Pinto)

Apa Anda yakin bisa juara dunia?

Situasi pada 2013 bahkan lebih rumit dari sekarang. Kami tertinggal 50 poin dari Marquez dan berhasil mengejar. Pada akhirnya saya hanya tertinggal 4 poin dan bertarung dengan rider yang saat itu sama cepatnya dengan saya.

Saat ini Anda lebih cepat daripada Valentino Rossi, tapi dia memmpin. Apakah sulit melewati dia?

Ini adalah olahraga, poin lebih penting. Hal-hal kecil bisa membuat Anda kehilangan banyak dan itu terjadi kepada saya di sejumlah balapan. Biasanya hal seperti itu tak pernah terjadi.

Dalam keadaan normal seharusnya itu tidak terjadi, namun terjadi juga. Saya benar-benar tidak nyaman. Rossi dalam masa-masa mengesankan. Saya tidak bisa menampilkan 100 persen kemampuan.

Pebalap Italia biasanya lebih konsisten. Apa pendapat Anda?

Valentino Rossi bisa memanfaatkan segala kondisi. Walaupun di beberapa balapan terlihat tidak mungkin, nyatanya dia tetap bisa naik podium. Sementara saya beberapa kali finis di posisi keempat dan sekali di posisi kelima. Di seri terakhir saya jadi ketinggalan 23 poin. Kami harus menekan sampai batas maksimal jika ingin mengejar ketertinggalan poin di beberapa balapan ke depan.

Rossi pernah jatuh, jika hal itu terjadi lagi, kira-kira seperti apa nanti akhirnya?

Ya, dia juga pernah kecelakaan. Rossi tidak sempurna dan dia bukan robot. Di beberapa balapan, dia pernah mengalaminya (kecelakaaan). Saya ingat di Indianapolis 2009, ketika ia mengejar saya.

Pada 2006 juga ia melakukan kesalahan, khususnya di Valencia, di balapan terakhir ketika ia bertarung dengan Nicky Hayden. Tapi kenyataannya Valentino Rossi pebalap andal, ia memiliki pengalaman terbanyak dan gaya membalapnya sangat keren.

Apa target Anda sekarang?

Saya tidak perlu memenangi setiap balapan, mengakhiri balapan di depannya (Rossi) akan cukup untuk memenangi gelar. Hal itu sangat sulit, tapi mungkin. Di samping itu, saya di masa terbaik di musim ini dan saya akan selalu siap bertarung dengan mental pemenang.

Situasinya hampir mirip dengan saat 2009. Saat itu saya tertinggal sekitar 20 poin dengan beberapa balapan tersisa. Saat itu saya tidak punya pengalaman, kecepatan dan agresivitas seperti sekarang. Tapi sekarang saya telah berubah dan lebih yakin dibandingkan dulu.

Baca Juga: 

6 Rekor Baru Podium Tercipta di MotoGP San Marino

Legenda Balap Tantang Rossi Pecahkan Rekor dan Traktir Makan

Lupakan Titel, Marquez Fokus Menangi Lima Balapan Tersisa

Video Populer

Foto Populer