Sukses


Fabio Quartararo Minta Yamaha Naikkan Gajinya untuk MotoGP 2023

Bola.com, Jakarta - Pengamat MotoGP kawakan, Carlo Pernat, menyebut juara dunia 2021, Fabio Quartararo, menuntut kenaikan gaji dari Yamaha pada kontrak barunya untuk 2023 dan 2024.

Lewat GPOne, Pernat menyebutkan angka 20 juta euro, meski tak diketahui angka ini untuk per musim atau dua musim sekaligus.

Saat menjalani debut MotoGP 2019 lalu bersama Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo dikabarkan 'hanya' digaji sekitar 350 ribu euro per musim, belum termasuk bonus.

Gaji ini salah satu yang terendah di grid kala itu. Pasalnya, El Diablo salah satu underdog karena belum konsisten merebut hasil penting di Moto3 dan Moto2.

Meski begitu, Quartararo justru tampil gemilang pada 2019 dan 2020. Alhasil, saat menandatangani kontrak untuk membela Monster Energy Yamaha pada 2021, ia pun isunya dapat gaji sebesar 2,5 juta euro per musim, lagi-lagi belum termasuk bonus dari pole, start dari barisan terdepan, podium, kemenangan, dan bahkan gelar dunia.

2 dari 3 halaman

Bakal Punya Gaji Sama Seperti Marc Marquez

Kontrak Fabio Quartararo dan Yamaha akan habis pada akhir 2022, dan masa silly season sudah dimulai. Kedua pihak sudah mulai berdiskusi soal kontrak 2023 dan 2024.

Pernat, yang sudah wara-wiri di paddock MotoGP sejak lama sebagai eks manajer Aprilia Racing dan kini jadi manajer beberapa rider, punya informasi 'panas'.

Menurut pria Italia ini, Quartararo menuntut gaji sebesar 20 juta euro. Angka ini tentu fantastis, kabarnya menyamai gaji yang diterima delapan kali juara dunia, Marc Marquez, dari Repsol Honda.

Meski begitu, tak diketahui apakah gaji ini untuk penampilan Quartararo per musim, atau justru untuk dua musim sekaligus.

"Dari informasi yang saya dapat, Fabio sudah mencoba mengajukan permintaan yang sangat besar kepada Yamaha. Saya bisa memahami bahwa ia meminta dua puluh juta euro," ujar Pernat, yang juga manajer pribadi pembalap Gresini Racing, Enea Bastianini.

3 dari 3 halaman

Tuntut Peningkatan YZR-M1

Di lain sisi, Quartararo juga dikabarkan sempat bertemu para bos Honda Racing Corporation (HRC) di Barcelona, Spanyol, pekan lalu untuk membahas peluang kerja sama pada 2023.

Meski senang menjuarai MotoGP 2021, ia belakangan makin vokal mengkritik buruknya top speed motor YZR-M1 dibanding Ducati dan Honda.

Kepada Autosport dalam uji coba Jerez, tengah November lalu, ia blak-blakan mengaku kesal karena M1 yang ia jajal tak mengalami perubahan berarti dari uji coba Misano, Italia, pada September.

Quartararo bahkan menolak tanda tangan kontrak baru dari Yamaha sebelum melihat kemajuan M1 di uji coba Sepang, Malaysia, 5-6 Februari.

"Saya tak mau tanda tangan apa pun setidaknya sampai Malaysia. Saya masih mau lihat evolusi motor. Ini normal. Saya rasa justru tak normal tanda tangan untuk 2023 sebelum 2022 dimulai. Jadi, saya tahu di mana letak nilai saya. Jika mereka menuju arah berbeda, maka itu memengaruhi masa depan saya dengan Yamaha," ujarnya.

Sumber: GPOne, Autosport

Disadur dari: Bola.net (Published 21/12/2021)

Video Populer

Foto Populer