Sukses


Pemprov DKI Jakarta Siap Tanggung Biaya Pengobatan Korban Kerusuhan Demo

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa mereka akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi para korban yang mengalami luka akibat aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di ibu kota.

Bola.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa mereka akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi para korban yang mengalami luka akibat aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di ibu kota.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang mencatat bahwa ada 716 warga yang terluka, di luar anggota kepolisian.

Pramono menyatakan, "700 lebih tadi semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh Pemda DKI Jakarta," saat memberikan keterangan di Balaikota pada hari Senin, 1 September. Selain itu, ia juga memberikan penghargaan kepada jajaran TNI-Polri dan Forkopimda yang telah berperan dalam menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.

Dalam kesempatan tersebut, Pramono menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak. "Dalam kesempatan ini sekali lagi kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda," tuturnya, menunjukkan rasa syukur atas dukungan yang diberikan dalam situasi yang sulit ini.

Video Thom Haye Gabung Persib

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

22 Halte Transjakarta Rusak

Selain terdapat korban yang mengalami luka, dampak terhadap infrastruktur publik juga sangat signifikan.

Pramono mengungkapkan bahwa sebanyak 22 halte Transjakarta mengalami kerusakan, di mana enam di antaranya hangus terbakar, sedangkan 16 halte lainnya mengalami kerusakan akibat tindakan vandalisme, seperti kaca yang pecah, kursi yang rusak, dan dinding yang dipenuhi coretan.

"Akibat unjuk rasa ada 22 halte Transjakarta baik yang BRT maupun non-BRT serta satu pintu tol yang terdampak. Dari sejumlah tersebut, 6 halte Transjakarta terbakar dan dijarah. Kemudian ada 16 halte Transjakarta yang dirusak dan dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya," jelas Pramono Anung.

Kerusakan yang terjadi pada fasilitas umum ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari aksi tersebut. Tidak hanya mengakibatkan kerugian materiil, tetapi juga mengganggu layanan transportasi bagi masyarakat.

Hal ini menjadi perhatian penting bagi pihak berwenang agar segera mengambil langkah untuk memperbaiki dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Dengan demikian, diharapkan situasi ini tidak hanya menjadi pelajaran, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga fasilitas publik demi kenyamanan bersama.

3 dari 4 halaman

Kerugian Tembus Rp55 Miliar

Infrastruktur transportasi lainnya juga mengalami kerusakan yang signifikan. Total estimasi kerugian akibat kerusakan ini mencapai Rp55 miliar, yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu: MRT Jakarta mengalami kerugian sebesar Rp3,3 miliar, Transjakarta sekitar Rp41,6 miliar, dan kerusakan pada CCTV serta fasilitas pendukung lainnya sebesar Rp5,5 miliar.

"MRT Jakarta kerusakan infrastrukturnya Rp3,3 miliar, Transjakarta kurang lebih Rp41,6 miliar. Kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar sehingga total kerusakan ada Rp55 miliar," ungkap Pramono. Dengan rincian tersebut, jelas terlihat bahwa dampak kerusakan ini sangat besar dan mempengaruhi berbagai aspek pelayanan transportasi di wilayah tersebut.

4 dari 4 halaman

Perbaikan Dikebut

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil tindakan dengan melakukan pembersihan mulai hari Sabtu. Perbaikan diharapkan selesai pada tanggal 8 hingga 9 September. "Mudah-mudahan baik yang rusak sedang maupun rusak berat bisa kita selesaikan tanggal 8 atau 9 September," ucapnya. Meskipun kerusakan yang terjadi cukup signifikan, layanan Transjakarta tetap melanjutkan operasionalnya. Sejak pagi tanggal 1 September, sebanyak 14 koridor telah kembali beroperasi normal.

"Memang ada sedikit hambatan, tetapi kami yakin sekarang ini pasti sudah normal," ungkap Pram. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan layanan transportasi tetap berjalan meskipun dalam kondisi yang sulit. Upaya cepat dan terkoordinasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, pengguna Transjakarta dapat kembali menggunakan layanan dengan nyaman dan aman.

Video Populer

Foto Populer