Sukses


Spanyol dan Italia Kirim Kapal Perang untuk Lindungi Flotilla yang Bawa Bantuan ke Gaza

Italia dan Spanyol pun mengerahkan kapal perang untuk membantu armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla.

Bola.com, Jakarta - Misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan ke Gaza menghadapi serangkaian serangan drone saat berlayar di perairan internasional dekat Yunani. 

Italia dan Spanyol pun mengerahkan kapal perang untuk membantu armada bantuan internasional itu.

Global Sumud Flotilla mengerahkan sekitar 50 kapal sipil untuk mencoba menembus blokade laut Israel atas Gaza. Banyak pengacara, anggota parlemen, dan aktivis, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, ikut serta dalam armada ini.

Dilansir Reuters, Jumat (26/9/2025), Kementerian pertahanan Italia mengatakan sebuah fregat yang dikirim pada Rabu, beberapa jam setelah GSF diserang dalam perjalanan ke Gaza, akan digantikan oleh kapal lain.

Langkah ini segera diikuti oleh Spanyol. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan Madrid akan mengirimkan kapal angkatan laut untuk memastikan warganya dapat diselamatkan jika diperlukan, sekaligus mengirimkan sinyal politik dan diplomatik kepada Israel. Artinya, tiga kapal perang bakal mengawal flotilla tersebut.

“Kami telah mengirimkan satu kapal dan kapal lainnya sedang dalam perjalanan, siap menghadapi segala kemungkinan,” kata Menteri Pertahanan Guido Crosetto dalam pidatonya di majelis rendah parlemen di Roma, Kamis (25/9/2025), seperti dikutip dari Reuters.

Tujuan pengiriman kapal itu adalah melindungi orang-orang.

“Ini bukan tindakan perang, bukan provokasi: ini adalah tindakan kemanusiaan, yang merupakan kewajiban negara terhadap warganya,” imbuh Crosetto. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mematahkan Pengepungan Israel

Kementerian luar negeri Italia mengatakan Belgia, Prancis, dan negara-negara Eropa lain telah meminta bantuan untuk memberikan perlindungan bagi warganya yang ikut dalam armada tersebut bila diperlukan.

Italia sempat mengusulkan kompromi agar pasokan bantuan diturunkan di Siprus dan kemudian diserahkan ke Patriarkat Latin Yerusalem (otoritas Gereja Katolik) untuk didistribusikan ke Gaza. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan Israel mendukung gagasan tersebut.

Namun, delegasi Italia menolak usulan itu atas nama armada pada Kamis.

“Misi kami tetap setia pada tujuan awalnya untuk mematahkan pengepungan ilegal (Israel) dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke penduduk Gaza yang terkepung,” kata kelompok Italia dalam pernyataannya.

Patriarkat Latin Yerusalem menyatakan tidak akan mengomentari laporan bahwa mereka sedang melakukan pembicaraan terkait armada tersebut.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Tidak Ada yang Terluka

Italia mengirim fregat pertama pada Rabu, beberapa jam setelah armada GSF mengatakan mereka diserang oleh drone yang menjatuhkan granat kejut dan bubuk gatal ke kapal-kapal saat mereka berlayar di perairan internasional, 30 mil laut (56 km) lepas pantai pulau Yunani, Gavdos.

Tidak ada yang terluka, tetapi beberapa kapal mengalami kerusakan. Spanyol juga mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya mengirim kapal perang untuk membantu armada, bergabung dengan Italia dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemerintah Eropa.

Upaya sebelumnya oleh para aktivis untuk menembus blokade laut Gaza dihentikan dengan kekerasan oleh militer Israel.

Pada 2010, 10 aktivis asal Turki tewas oleh komando Israel yang menyerbu kapal Mavi Marmara, pemimpin armada bantuan menuju Gaza.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang dikenal sebagai sekutu tradisional Israel, menekankan pada Rabu bahwa angkatan laut negaranya tidak akan menggunakan kekuatan militer, dan mengkritik inisiatif armada tersebut sebagai “sia-sia, berbahaya, dan tidak bertanggung jawab.”

 

4 dari 4 halaman

Armada menyalahkan Israel atas serangan drone tersebut.

Kementerian luar negeri Israel tidak merespons langsung tuduhan itu, tetapi mengundang armada untuk menurunkan bantuan kemanusiaan di salah satu pelabuhan di negara dekat Israel, dan membiarkan otoritas Israel menyalurkannya ke Gaza, atau menghadapi konsekuensinya.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menulis di X bahwa penolakan armada terhadap usulan Italia untuk menurunkan bantuan di Siprus menunjukkan “bahwa tujuan nyata mereka adalah provokasi dan melayani Hamas.”

“Israel tidak akan mengizinkan kapal memasuki zona pertempuran aktif dan tidak akan mengizinkan pelanggaran blokade laut yang sah,” tulisnya. 

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer