Mudahkan Biaya Keberangkatan, KP2MI Hadirkan KUR bagi Calon Pekerja Migran

Menteri P2MI, Mukhtarudin, membuka peluang bagi calon pekerja migran untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp100 juta.

Bola.com, Jakarta - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mendorong para calon pekerja migran untuk memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kebijakan ini diumumkan saat peresmian Pasim Go Migrant Center di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23-11-2025), sebagai upaya mengatasi kendala biaya yang kerap dialami para calon tenaga kerja di luar negeri.

Mukhtarudin menegaskan, baik calon pekerja migran yang berangkat mandiri maupun melalui pemerintah daerah atau pelaksana penempatan resmi, dapat mengajukan pinjaman KUR.

"Program ini dirancang untuk membantu mereka yang memiliki potensi, tapi terkendala biaya awal," ujarnya.

Fasilitas ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Skema KUR

Melalui program ini, calon pekerja migran bisa mengajukan pinjaman hingga Rp100 juta dengan suku bunga enam persen. Skema pengembalian dirancang fleksibel, dapat dicicil dari penghasilan selama bekerja di luar negeri.

Dengan demikian, beban finansial calon pekerja migran diharapkan berkurang, sekaligus membuka peluang lebih banyak warga Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

Mukhtarudin menekankan pentingnya dukungan finansial ini.

"Fasilitas KUR membantu pekerja migran yang tidak memiliki kemampuan biaya supaya tetap bisa berangkat. Ini bukti nyata kehadiran negara dalam memfasilitasi warganya," katanya.

Dukungan ini juga selaras dengan permintaan pasar kerja internasional yang masih tinggi.

Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah, pemerintah berharap jumlah tenaga kerja Indonesia yang berangkat meningkat, memberikan manfaat bagi ekonomi keluarga dan devisa negara.

3 dari 4 halaman

Anggaran KUR

Tahun 2025, alokasi anggaran KUR untuk pekerja migran mencapai Rp210 miliar, tetapi baru tersalurkan Rp64 miliar. Sementara itu, pemetaan lowongan di luar negeri menunjukkan sekitar 290 ribu posisi tersedia, tetapi baru sekitar 20 persen pelamar yang terdaftar.

Hal ini menandakan adanya kesenjangan signifikan antara jumlah lowongan dan calon pekerja, yang sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan biaya keberangkatan.

Program KUR diharapkan dapat menutup kesenjangan ini, memberi kesempatan lebih besar bagi calon pekerja migran untuk mengisi posisi yang tersedia sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka.

4 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan Perbankan

Penyaluran KUR pekerja migran juga melibatkan kerja sama dengan sektor perbankan. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menerima Direksi Bank Artha Graha Internasional untuk membahas teknis penyaluran KUR, Jumat lalu.

Christina Aryani menjelaskan bahwa Bank Artha Graha memiliki pengalaman panjang menyalurkan KUR untuk pekerja migran, meski sempat terhenti selama pandemi COVID-19.

Bank ini juga memiliki rekam jejak pembiayaan bagi tenaga kerja di negara tujuan seperti Hong Kong dan Taiwan.

Plafon KUR pekerja migran untuk tahun 2026 mencapai Rp208 miliar, yang akan disalurkan melalui beberapa bank, antara lain Bank Artha Graha Rp25 miliar, Bank Sinarmas Rp25 miliar, Bank Jawa Barat (BJB) Rp45 miliar, dan Bank Jakarta Rp100 miliar.

Pertemuan tersebut membahas kesiapan teknis dan administrasi sebelum penyaluran KUR kembali diaktifkan secara penuh.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer