Belanja Harian MBG Tembus Rp900 Miliar, BGN Pastikan Penyaluran Tanpa Jeda di 2026

Program MBG 2026 menyerap Rp900 miliar setiap hari, BGN memastikan penyaluran tanpa jeda.

Bola.com, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berlanjut pada 2026 dengan kebutuhan anggaran harian mencapai Rp900 miliar.

Skema ini membuat program tersebut menjadi satu di antara belanja pemerintah paling awal yang langsung menggulirkan dana ke masyarakat sejak awal tahun.

"Tahun depan kita akan lanjut dengan program makan bergizi gratis, dan tahun depan, satu hari di bulan Januari itu kami akan mengirimkan atau menggunakan uang per hari Rp900 miliar," ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam Rapimnas KADIN di Park Hyatt, Jakarta, Senin (1-12-2025).

Ia menekankan, arus dana MBG sudah bergerak sejak hari pertama, bahkan ketika kementerian dan lembaga lain masih menunggu proses belanja awal tahun.

"Jadi, ketika kementerian lain nanti belum bisa menggunakan uang, Badan Gizi Nasional dipastikan sudah akan bisa mengirimkan uang ke setiap SPPG," kata Dadan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Belanja Pangan Mendominasi

Menurut Dadan, rampungnya 24.000 Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) hingga akhir Desember 2025 menjadi kunci kelancaran penyaluran bantuan dan distribusi makanan tanpa hambatan administrasi.

Dengan mekanisme tersebut, BGN dapat melakukan belanja lebih cepat dibanding sejumlah kementerian lain sehingga perputaran uang di tingkat akar rumput naik lebih awal.

Dadan memaparkan bahwa dari total Rp900 miliar belanja harian, sebesar 85 persen dialokasikan untuk membeli bahan pangan. Hampir seluruh bahan baku tersebut merupakan hasil pertanian dalam negeri.

"Jadi, Rp900 miliar itu 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku. Bahan bakunya adalah 95-99 persen produk-produk pertanian," tuturnya.

Sementara itu, sekitar 10,5 persen biaya digunakan untuk membayar tenaga kerja yang terlibat. Ia menilai komposisi belanja tersebut berpotensi mendorong aktivitas ekonomi secara signifikan sepanjang 2026.

3 dari 3 halaman

Kelancaran Dana

Lebih jauh, Dadan menjelaskan inovasi manajemen anggaran melalui sistem virtual account otomatis yang disiapkan untuk 24.000 SPPG. Setiap rekening akan memiliki saldo tetap Rp500 juta. Jika saldo turun hingga Rp300 juta, sistem langsung mengisinya kembali hingga kembali ke Rp500 juta.

Sistem ini menghapus kebutuhan proposal bulanan yang selama ini memperlambat pencairan anggaran berbagai program pemerintah.

Dengan pola pendanaan tersebut, seluruh SPPG dapat beroperasi tanpa jeda, memastikan belanja harian Rp900 miliar terus tersalurkan.

"Hari ini, minggu ini, kami sudah membuat perencanaan dan sedang menguji coba di setiap virtual rekening account itu tidak ada saldo nol. Jadi, nanti setiap SPPG yang operasional uangnya akan selalu ada di dalam virtual account, itu akan kami isi Rp500 juta. Nanti kalau berkurang Rp300 juta otomatis akan kembali ke Rp500 juta, itu yang akan terjadi selamanya," jelas Dadan.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer