Sukses


Harga Emas Berpeluang Menguat Pekan Ini, Ketahui Penyebabnya

Harga emas berpeluang menguat pekan Ini, cari tahu apa penyebabnya.

Bola.com, Jakarta - Harga emas diperkirakan melanjutkan tren penguatan pada pekan ini, seiring meningkatnya ekspektasi inflasi yang relatif rendah dan perlambatan aktivitas ekonomi global.

Kondisi tersebut dinilai akan mendorong Federal Reserve mengambil langkah penurunan suku bunga yang lebih agresif pada tahun mendatang sehingga memberi sentimen positif bagi logam mulia.

Mengacu pada data kitco.com per Minggu (14-12-2025), harga emas berada di jalur untuk menutup perdagangan mingguan dengan kenaikan sekitar 2,5 persen.

Saat ini, emas tercatat sedang menguji area resistensi di kisaran 4.300 dolar AS per ons dan berpotensi mencetak rekor penutupan mingguan baru.

Analis Pasar Senior FXTM, Lukman Otunuga, menilai sentimen terhadap emas masih sangat kuat. Menurutnya, peluang kenaikan masih terbuka jika harga mampu bertahan di atas level kunci tersebut.

"Pergerakan yang solid di atas titik ini dapat membuka peluang menuju USD 4.400 dan lebih tinggi. Pelemahan di bawah USD 4.300 dapat memicu aksi jual kembali menuju USD 4.240 dan USD 4.200," ujar Otunuga.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Analisis Otunuga

Otunuga menambahkan, dengan pasar memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga Amerika Serikat pada tahun depan, kepercayaan investor terhadap emas tetap terjaga.

Dolar AS yang cenderung melemah, ditambah pembelian emas oleh bank sentral, dinilai berpotensi menopang kenaikan harga hingga memasuki 2026.

Meski begitu, para analis mengingatkan bahwa periode libur akhir tahun berpotensi meningkatkan volatilitas.

Volume perdagangan yang biasanya menurun pada pekan-pekan terakhir Desember dapat mengubah sinyal teknikal dan memicu pergerakan harga yang tajam sehingga investor diminta tetap mencermati risiko pasar.

3 dari 4 halaman

Pandangan Analis Lain

Kepala Analis Pasar FP Markets, Aaron Hill, memperkirakan harga emas akan bergerak fluktuatif dalam rentang yang cukup lebar, yakni antara 4.250 hingga 4.380 dolar AS per ons.

"Likuiditas yang tipis akan membuat pergerakannya tidak stabil pada malam yang tenang, dan Anda mungkin terbangun dengan pergeseran harga mencapai 60 dolar dari posisi saat tidur, tapi bias tetap ada," kata Hill.

Ia menyebut level 4.255 dolar AS sebagai titik penting yang perlu diperhatikan. Jika level tersebut ditembus ke bawah, emas berisiko terkoreksi tajam menuju 4.200 dolar AS, terutama dalam kondisi perdagangan yang sepi.

Namun, selama area tersebut mampu bertahan, Hill menilai setiap pelemahan harga masih menarik untuk dicermati.

4 dari 4 halaman

Data Ekonomi dan Agenda Bank Sentral

Sejumlah agenda ekonomi diperkirakan turut memengaruhi pergerakan harga emas. Pekan depan, Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis data ketenagakerjaan Oktober dan November, bersamaan dengan data inflasi November.

Berdasarkan konsensus, ekonom memperkirakan penambahan sekitar 50.000 lapangan kerja pada bulan lalu, yang mengindikasikan perlambatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen diproyeksikan meningkat di atas tiga persen. Analis komoditas menilai kombinasi data tersebut masih mendukung emas karena pelemahan ekonomi akan menambah tekanan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga.

Di luar Amerika Serikat, Bank of England dan Bank Sentral Eropa (ECB) juga dijadwalkan menggelar pertemuan kebijakan moneter terakhir tahun ini. Bank of England diperkirakan kembali menurunkan suku bunga, sedangkan ECB diprediksi mempertahankan kebijakan saat ini.

Dengan kebijakan ECB yang dinilai berpotensi menopang euro hingga akhir tahun, para analis akan mencermati peluang pelemahan lanjutan dolar AS.

Kondisi tersebut dinilai dapat menjadi katalis tambahan bagi penguatan harga emas menjelang penutupan tahun 2025.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer