Sukses


    5 Pemain Afrika terbaik di Piala Dunia: Ada Roger Milla yang Pernah Hebohkan Sepak Bola Indonesia

    Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 tinggal hitungan bulan dan Afrika sekali lagi mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kualitas di benua itu dengan lima perwakilan di Qatar.

    Ghana, Kamerun, Maroko, Tunisia, dan Senegal berharap bisa tampil lebih baik daripada di Piala Dunia 2018 Rusia. Ketika itu, tidak ada tim dari benua tersebut yang melampaui babak penyisihan grup.

    Itu seharusnya tidak mengurangi semangat mereka untuk menorehkan pencapaian terbaik di Qatar nanti. Di edisi sebelumnya, sejumlah pemain asal Afrika tampil cemerlang.

    Di bawah ini, kisah lima bintang Afrika yang telah meninggalkan dampak terbesar di Piala Dunia.

    2 dari 6 halaman

    Roger Milla

    Saat tampil di Piala Dunia 1990, Milla sudah berusia 38 tahun. Sebenarnya dia telah memutuskan pensiun dua tahun sebelum berangkat ke Italia. Akan tetapi, Presiden Paul Biya mengonteknya secara khusus lalu meminta Milla masuk tim.

    Bersama Milla, Kamerun menorehkan sejarah yang belum pernah mereka raih yakni melangkah sampai perempat final. Milla yang pernah merasakan kerasnya Liga Indonesia bersam Pelita Jaya dan Persisam Samarinda merupakan salah satu pemain penting kala itu.

    Di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat Milla juga masuk tim jadi pemain tertua dengan usia 42 tahun. Sayang, Kamerun gagal bicara banyak.

    3 dari 6 halaman

    Asamoah Gyan

    Di Piala Dunia 2010, Ghana membalikkan keraguan banyak pihak. Di luar dugaan, Black Stars merangsek ke perempat final sebelum dihentikan Uruguay lewat adu penalti. Di babak 16 besar melawan Amerika Serikat, Gyan menjadi penentu kemenangan dimana duel ketat berakhir 2-1.

    Empat tahun sebelumnya di Jerman, Gyan juga masuk skuad Ghana di Piala Dunia 2006. Dia menjadi salah satu pemain termuda kala itu. Sayang, Ghana harus terhenti di babak 16 besar setelah ditekuk Brasil tiga gol tanpa balas.

    Berlanjut ke Piala Dunia 2014, Gyan mencetak gol kala melawan Jerman dan Portugal. Namun, Gyan dan kawan-kawan terkubur di dasar klasemen Grup G yang membuat mereka harus angkat koper lebih awal.

    4 dari 6 halaman

    Rigobert Song

    Song adalah pelatih Tim Nasional Kamerun saat ini tetapi juga merupakan legenda benua itu setelah mendapatkan 137 caps selama periode 17 tahun untuk Indomitable Lions.

    Itu termasuk empat penampilan Piala Dunia, jumlah yang seharusnya lima jika tim tersebut lolos ke Piala Dunia 2006.

    Penampilan pertama sang bek adalah di USA '94 ketika ia mendapat panggilan kejutan pada usia 17 tahun. Dia bermain di pertandingan grup melawan Swedia dan Brasil. Kartu merahnya melawan di laga terakhir membuatnya masuk daftar pemain termuda yang diusir keluar lapangan di Piala Dunia.

    Dia kembali tampil di Piala Dunia 1998 Prancis, Piala Dunia 2002 Korea Selatan-Jepang, dan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

    5 dari 6 halaman

    El-Hadji Diouf

    Diouf hanya bermain sekali di Piala Dunia, tetapi pengaruhnya di Timnas Senegal begitu hebat. sedemikian rupa sehingga dia harus dimasukkan dalam daftar.

    Penampilannya di Piala Dunia 2002 sunggug gemilang dengan membawa Senegal ke perempat final. Dia punya penting di balik kemenangan Senegal atas Prancis dan Swedia serta duel imbang 3-3 melawan Uruguay di babak fase grup.

    Dia dikenang karena kualitasnya maupun kemampuan untuk menciptakan peluang bagi rekannya setim. Penampilan gemilangnya membuat Liverpool memboyongnya ke Anfild. Dia pensiun dari Lions of Teranga pada tahun 2008.

    6 dari 6 halaman

    Samuel Eto'o

    Eto'o baru berusia 15 tahun ketika dia melakukan debut bagi Timnas Kamerun pada tahun 1997. Memasuki usia 16 tahun, dia masuk skuad untuk Piala Dunia 1998 dan merupakan peserta termuda di Prancis.

    Dia lebih mapan pada penampilan berikutnya pada Piala Dunia 2002 dan mencetak gol kemenangan melawan Arab Saudi. Sial, turnamen ini menjadi turnamen yang mengecewakan bagi Indomitable Lions. Mereka tersisih di fase grup.

    Kamerun juga tersingkir pada Piala Dunia 2006, tetapi dia Eto'o suskes mencuri perhatian karena mencetak gol kala melawan Denmark dan Belanda di babak penyisihan grup.

    Dia berada di senja karirnya ketika dia bermain untuk tim di Piala Dunia 2014 Brasil. Dia menjadi pemain Afrika ketiga bersama dengan rekan senegaranya Song dan Jacques Songo'o yang bermain di empat Piala Dunia.

    Eto'o gantung sepatu pada tahun 2019 dan saat ini menjabat sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun.

    Sumber: sportinglife

    Video Populer

    Foto Populer