Sukses


    Wow! Piala Dunia 2022 di Qatar Telan Biaya 200 Miliar dolar AS, Hampir 20 Kali Lipat Edisi Rusia 2018

    Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 di Qatar tidak lama lagi dimulai. Pesta akbar sepak bola dunia empat tahunan akan berlangsung mulai tanggal 20 November dan berakhir 18 Desember 2022 mendatang.

    Kabar yang cukup mengejutkan adalah besarnya anggaran yang digunakan untuk menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar. Dikutip dari The Sun, Qatar telah menghabiskan dana sebesar 200 miliar dolar AS atau setara Rp3.061 triliun.

    Angka tersebut bahkan disinyalir mencapai hampir 20 kali dari biaya yang dikeluarkan untuk helatan Piala Dunia edisi sebelumnya, yaitu di Rusia pada tahun 2018.

    Pengeluaran terbesar untuk menyambut Piala Dunia Qatar tahun ini tentu ada pada pembangunan berbagai infrastruktur termasuk venue atau stadion untuk menggelar pertandingan.

    2 dari 5 halaman

    Rekor

    Biaya yang dikeluarkan Qatar untuk menyambut Piala Dunia 2022 menjadikan rekor baru dalam sepanjang sejarah. Yaitu biaya yang harus dikeluarkan tuan rumah sejak edisi awal Piala Dunia.

    Masih dalam laporan The Sun, Piala Dunia 2018 di Rusia menghabiskan anggaran 10,7 miliar pounds. Angka itu sebenarnya masih kalah dari edisi Brasil tahun 2014 yang mencapai 15 miliar pounds.

    Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menghabiskan dana hingga 3,6 miliar pounds. Kemudian edisi 2006 di Jerman menghabiskan pengeluaran 4,3 miliar pounds dan di Korsel-Jepang pada 2002 menelan biaya 6,5 miliar pounds.

    Piala Dunia 1998 di Prancis menghabiskan anggaran 2,3 miliar pounds. Kemudian edisi 1994 di Amerika Serikat mengeluarkan biaya 460 juta pounds.

    3 dari 5 halaman

    Pembangunan Stadion Baru

    Qatar telah membangun tujuh arena baru yang canggih untuk Piala Dunia 2022, sekaligus mengubah wajah Stadion Internasional Khalifa yang sebenarnya adalah stadion jadul menjadi lebih modern.

    Kondisi ini akan membuat Qatar dikunjungi jutaan penggemar sepak bola dari berbagai penjuru dunia yang akan menyaksikan langsung Piala Dunia 2022.

    "Proyek-proyek ini akan tetap dilaksanakan, Piala Dunia tentu saja mempercepat semua perkembangan ini sehingga kami dapat menampung 1,5 juta penggemar saat Piala Dunia nanti,” tutur Direktur Eksekutif Komunikasi untuk Piala Dunia 2022, Fatma Al Nuaimi.

    "Kami yakin semua orang yang mengunjungi Qatar pada tahun 2022 akan senang. Fasilitas dan layanan baru kami akan memberikan pengalaman luar biasa bagi tim dan para penggemar," jelasnya.

    4 dari 5 halaman

    Jangka Panjang

    Meski menghabiskan angka 200 miliar dolar AS, beban tertinggi bukan untuk pembangunan stadion, hotel, atau fasilitas untuk tamu dari luar negeri. Sebab hal itu hanya menghabiskan anggaran 6 miliar pounds.

    Lantas ke mana sisa anggaran lainnya yang dalam jumlah lebih besar? Fatma Al Nuaimi menjelaskan bahwa pemanfaatan pembangunan untuk Piala Dunia berlanjut untuk jangka panjang hingga tahun 2030.

    "Piala Dunia adalah bagian dari Visi Nasional Qatar 2030, strategi pemerintah yang lebih luas yang mempromosikan pengembangan intensif perkotaan dan industri nasional, di samping sistem pendidikan dan kesehatan,” terangnya.

    "Angka 200 miliar dolar AS, sering dikaitkan dengan Piala Dunia, sebenarnya adalah bagian dari strategi ambisius untuk pembangunan dan modernisasi nasional Qatar.”

    "Sebagian besar proyek infrastruktur skala besar ini akan digunakan oleh tim dan penggemar di Piala Dunia. Seperti jalan baru, kereta bawah tanah, bandara, hotel, dan fasilitas wisata lainnya sudah direncanakan, bahkan sebelum kami memperoleh hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Kami yakin semua orang yang mengunjungi Qatar pada tahun 2022 akan senang,” tegasnya.

    5 dari 5 halaman

    Ubah Wajah Lusail

    Partai final Piala Dunia akan berlangsung di Lusail, yang merupakan bekas desa, terletak sekitar 15 mil sebelah utara Doha. Qatar mengeluarkan dana besar untuk mengubah wajah Lusail menjadi kota yang terdiri dari 19 distrik.

    Kemudian pos anggaran besar Qatar lainya akan sejalan dengan proyek tahun 2030 mereka, yaitu digunakan untuk membangun bandara dan jaringan transportasi bawah tanah yang besar.

    Metro Doha dibuka pada Mei 2019, dengan biaya pembangunan yang dilaporkan mencapai 36 miliar dolar. Serta Bandara Internasional Hamad dibuka untuk bisnis pada tahun 2014 dan dilaporkan menelan biaya 16 miliar dolar untuk merenovasinya.

    Sumber: The Sun

    Video Populer

    Foto Populer