Kontroversi Potong Gaji PNS Bikin Rio Haryanto Sedih

Bola.com, Jakarta - Kontroversi terkait rumor pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk membantu mendanai kiprah Rio Haryanto di ajang Formula 1 (F1) membuat pebalap Indonesia tersebut terbebani. Manajemen Rio menegaskan menolak opsi sumbangan dari pemotongan gaji PNS tersebut.

Beberapa waktu lalu beredar wacana pemotongan gaji PNS untuk membantu pendanaan Rio. Alhasil, hal itu langsung memicu pro dan kontra di Tanah Air.

Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, mengatakan sang putra menjadi terbebani dengan kabar tersebut.

“Di luar kan beritanya akan ada pemotongan gaji PNS untuk membantu pendanaan Rio. Kami tak mengharapkan itu dan tak akan menerima dana yang berasal dari itu. Tapi tadi sudah dijelaskan Pak Menpora (Imam Nahrawi) bahwa kabar itu tidak benar,” kata Indah, dalam peluncuran program program 'Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto', di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (8/3/2016). 

“Rio tentunya akan merasa sedih jika ada pemotongan gaji terhadap PNS. Rio tahu bapak-ibu PNS bekerja keras, tapi gajinya dipotong untuk dia. Tapi sekali lagi sudah dijelaskan kabar itu tidak benar. Rio pasti akan merasa terbebani jika sampai merepotkan PNS,” imbuh sang Ibunda.

Indah menambahkan pihaknya gembira dan mengapresiasi program Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto yang digagas oleh Kemenpora. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk dari semangat publik untuk mendukung perjuangan Rio di ajang F1.

Namun, Indah secara terbuka lebih mengharapkan sumber dana sponsor dari kalangan dunia usaha, baik itu dari perusahaan BUMN atau Kementerian Pariwisata.

Seperti diketahui, pebalap Indonesia berusia 23 tahun itu harus menyerahkan dana senilai 15 juta euro untuk bisa membalap selama semusim penuh di F1 bersama Manor Racing. Hingga saat ini baru terkumpul dana senilai 8 juta euro. Sebanyak 5 juta uero dari Pertamina,, sedangkan 3 juta euro dari manajemen Rio Haryanto. Dengan demikian, total ada kekurangan senilai 7 juta euro yang harus disetorkan ke Manor pada Mei 2016.