Sukses


Jelang Piala Davis: Indonesia Masih Trauma Kekalahan di Solo

Bola.com, Solo - Tim Piala Davis Indonesia mulai menjajal lapangan tenis Gelora Manahan Solo menjelang pertarungan melawan Sri Lanka pada relegation playoff Zona II Asia-Oseania, Jumat-Minggu (15-17/7/2016). Selain bersiap secara teknik, Indonesia juga menguatkan mental bertanding.

Pelatih Tim Davis Indonesia, Andrian Raturandang mengtakan para petenis terutama tunggal kedua Aditya Hari Sasongko masih trauma kekalahan menyakitkan dari Nguyen Huang Thien dalam playoff di arena yang sama, Mei 2016. Aditya yang jadi petenis penentu tumbang di laga terakhir dan membuat kemenangan menjadi milik Vietnam.

''Tidak mudah menghapus trauma dia dengan jarak waktu hanya dua bulan. Apalagi anak-anak kembali main di tempat yang sama,'' kata Andrian, saat ditemui di lapangan tenis Manahan, Selasa (12/7/2016. 

Selain faktor mental, Andrian juga memperhitungkan petenis paling senior Sri Lanka, Harshana Godamanna. Dia memprediksi petenis berusia 30 tahun itu ditempatkan sebagai tunggal kedua.

Pemain kidal tersebut sejak 2002 telah memperkuat Sri Lanka di ajang Piala Davis. Rekor menang-kalah Godamanna di arena tenis putra dunia itu 62-22, dengan perincian sebagai pemain tunggal 38-14 serta ganda 24-8. Di sisi lain, catatan prestasi tunggal kedua tim Merah-Putih tak terlalu cemerlang, baik itu David Agung Susanto maupun Aditya.

''Godamanna sebenarnya petenis nomor satu Sri Lanka. Kemampuan dia bagus, tetapi saat ini tak memiliki peringkat internasional, karena tak lagi aktif mengikuti turnamen internasional. Dia bakal menempati tunggal kedua,'' jelas Andrian.

 

Video Populer

Foto Populer