Sukses


Saat Rio Haryanto Berpacu dengan Waktu

Bola.com, Jakarta - Ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati, kembali memberikan jawaban yang sama ketika ditanya soal perkembangan terbaru soal masa depan putranya di Formula 1. "Belum ada apa-apa lagi," kata Indah, melalui percakapan telepon dengan Bola.com, Minggu (17/7/2016). 

Beberapa waktu sebelumnya, Indah juga memberikan jawaban serupa melalui pesan singkat seusai balapan F1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone. Belum ada titik terang terkait kelanjutan masa depan Rio di Manor Racing. Kiprah pebalap berusia 23 tahun tersebut di ajang balap jet darat paling bergengsi di dunia itu terancam berakhir dini.

Ya, Rio Haryanto kini sedang menghitung hari. Sang ibunda dan manajernya, Piers Hunnisett, sama-sama menyatakan nasib Rio di Manor Racing bakal ditentukan seusai GP Hungaria, 24 Juli 2016 alias beberapa hari lagi. Itulah kesepakatan kontrak awal manajemen Rio dengan Manor. Dengan hanya menyetorkan dana senilai 8 juta euro, pebalap asal Solo Jawa Tengah itu cuma diberi jatah membalap sebanyak 11 seri. Kiprahnya bisa diteruskan asalkan Rio bisa kembali menyerahkan dana senilai 7 juta euro (Rp 101 miliar). 

"GP Hungaria bisa saja menjadi balapan terakhir Rio. Semua tergantung Manor. Mereka yang akan menentukan," kata Piers, saat dijumpai di sela-sela GP Austria, pada 2 Juli 2016. ⁠

Masalahnya, hingga kini Rio belum bisa menyetorkan dana yang kembali ditagih Manor. Indah mengaku segala upaya pencarian dana menemui jalan buntu. Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, juga sudah menyatakan tak bisa membantu pendanaan. Padahal pada awalnya pemerintah menjamin bakal membantu pendanaan Rio. Berkat jaminan Kemenpora itu juga Manor Racing mantap memilih Rio sebagai pebalap mereka. 

Indah menegaskan Rio tentu ingin merampungkan balapan F1 hingga akhir musim 2016. Apalagi, menembus F1 bukan hal yang mudah sehingga harus benar-benar dijalani semaksimal mungkin. Oleh karena itu, manajemen Rio tak patah semangat terus mencari sponsor meskipun deadline sudah semakin dekat. GP Hungaria sudah di depan mata.

"Kami masih terus berusaha. Kebanyakan memang mendekati calon sponsor dalam negeri. Saya dan Piers saling memberi kabar. Misal ada teman yang merekomendasikan seseorang yang bisa jadi sponsor, kami akan langsung berusaha menghubungi. Pokoknya akan berusaha terus, sampai benar-benar ada keputusan dari Manor," beber Indah.

Indah mengaku tak menyangka mencari sponsor bakal sesulit ini. Awalnya dia mengira pamor F1 bakal memudahkan menjaring perusahaan-perusahaan untuk menjadi sponsor Rio. Apalagi, ini baru kali pertama ada pebalap Indonesia yang berhasil menembus pentas jet darat. 

Namun, apa yang dibayangkan Indah tak menjadi kenyataan. Meskipun sudah berusaha berbulan-bulan, hanya Pertamina yang resmi menyokong Rio, dengan menyuntikkan dana senilai 5 juta euro. Pihak-pihak lain, baik dalam luar negeri, tak memberi respons. Padahal di saat bersamaan Rio harus berpacu dengan waktu karena Manor masih menagih kekurangan pembayaran.

2 dari 2 halaman

2

Sinyal dari Manor  

Sang ibunda Rio menyatakan Manor Racing sebenarnya memberikan sinyal ingin mempertahankan Rio. Hal itu terlihat dari kedatangan Managing Director Manor Abdullah Boulsien ke Indonesia untuk bertemu Menpora, untuk membicarakan masa depan Rio. Bukan tak beralasan Boulsien sengaja menemui Menpora, karena saat itu Imam Nahrawi yang memberikan jaminan bakal membantu pendanaan untuk pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu.  

"Bukan hanya bertemu Mempora, dia (Boulsien) juga ikut saat ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata. Dia berusaha ingin tahu soal kondisi yang sebenarnya," kata Indah. Sayangnya, pertemuan-pertemuan itu tak memunculkan solusi riil. Kelanjutan kiprah Rio di F1 masih buram. 

Saat ini Rio sedang bersiap menjalani balapan GP Hungaria, yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. Meskipun masa depannya masih simpang-siur, Rio tetap mempersiapkan diri seperti biasanya. Indah mengatakan Rio jarang menanyakan soal kelanjutan pembicaraan dengan Manor.  "Kalau dengan saya jarang bertanya, mungkin karena sudah sering ngobrol dengan Piers juga. Yang jelas, kami masih berharap Rio bisa terus lanjut sampai akhir musim. Kami akan mencoba bicara lagi dengan Manor, semoga diberi waktu lagi," beber Indah. 

Hingga balapan ke-10, Rio belum bisa mendulang poin seperti rekan setimnya, Pascal Wehrlein, yang telah mengumpulkan satu angka. Namun, rekor Rio dan Wehrlein di kualifikasi pada 10 seri musim 2016 imbang 5-5.

Soal performa saat lomba Wehrlein unggul mutlak atas Rio. Pebalap akademi Mercedes itu sudah sembilan kali mengalahkan Rio, termasuk ketika meraih poin perdana di Red Bull Ring, Austria. Sayangnya, kedua pebalap sama-sama gagal finis pada GP Inggris, di Sirkuit Silverstone, dua pekan lalu. Namun, harus diakui Manor dan kedua pebalapnya menunjukkan peningkatan, meskipun belum terlalu signifikan. 

"Bos Manor katanya senang. Meskipun tim paling murah, penampilan mobil dan para pebalap terus meningkat. Manor masih punya potensi berkembang, karena pengembangan sasis masih berlangsung. Selain itu pengembangan aerodinamika juga butuh waktu. Buktinya, sudah beberapa kali Manor mampu di depan Sauber, bahkan Renault," beber Indah. 

Jika pengembangan mobil berjalan mulus, bukan tak mungkin Manor bakal semakin kompetitif. Kans Rio Haryanto untuk bisa meraih poin pun bakal semakin terbuka. Masalahnya, pengidola Ayrton Senna tersebut sedang berpacu dengan waktu. Mungkinkah bakal ada keajaiban yang bisa melanggengkan kiprahnya di F1 hingga akhir musim? 

Video Populer

Foto Populer