Sukses


Mercedes Serang Balik Hamilton soal Tuduhan Sabotase

Bola.com, Jakarta - Mercedes  menyerang balik Lewis Hamilton soal dugaan ada sabotase dari orang yang punya kedudukan tinggi untuk menggagalkannya menjadi juara dunia Formula 1 (F1) 2016. Tim yang berjuluk Arrow Silver mengklaim tak mungkin berbuat konyol dengan membuat produk gagal.

Nasib apes memang menimpa Hamilton pada balapan F1 GP Malaysia di Sirkuit Sepang akhir pekan lalu. Sudah unggul 22 detik atas pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo, di posisi pertama, mobil yang dia kendarai mengalami kegagalan mesin.

Usai kejadian tersebut Hamilton berujar ada yang tak beres dengan mesin mobilnya. Dari banyak mobil yang menggunakan mesin yang sama, hanya miliknya yang mengalami kegagalan mesin.

Hal itu langsung dibantah oleh Mercedes melalui kepala teknik, Paddy Lowe. Dia mengatakan tuduhan seperti itu semestinya tak keluar dari seorang pebalap yang berinteligensi tinggi. 

"Jika kami cukup bagus untuk merancang sabotase tersebut, kami pasti tidak akan gagal. F1 adalah bisnis yang keras. Mesin sudah bekerja dengan baik hingga batas kinerja sehingga pandangan seperti itu jelas salah," tutur Lowe kepada Sky Sports, Jumat (7/10/2016). 

"Semua orang dengan tingkat kecerdasan yang tak tinggi menganalisis situasi yang rendah, akan menilai kami berencana membuat sebuah perangkat gagal di saat yang tepat dan jika kami cukup baik, kami bisa mengendalikan semuanya," tambahnya.

Sebelumnya Eks pebalap Niki Lauda, yang kini salah satu direktur Mercedes, menilai dugaan itu berlebihan. Lauda menilai Hamilton seharusnya bersikap lebih bijaksana.

"Saya kenal Hamilton sangat baik dan dia tidak akan menyalahkan tim. Saya tak bisa menerima anggapan ini. Hamilton tahu kami melakukan segala yang bisa kami lakukan untuk memberinya mobil dan mesin terbaik," ujar Lauda, seperti dikutip Motorsport.

"Mesin yang dipakai Hamilton adalah mesin baru. Jadi kami tak tahu apa penyebab kerusakannya. Jadi kalau kami tidak tahu sebabnya, tidak ada yang bisa bilang bahwa kami melakukan sabotase," tegas pria yang menjadi juara dunia pada tahun 1975, 1977, dan 1984 itu.

Video Populer

Foto Populer