Sukses


Jangan Cemas, Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 Sudah Ada Prosedurnya

Semarang - Ketakutan terhadap penularan virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 memicu munculnya penolakan jenazah pasien, seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Dalam akun Instagramnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun ikut meminta masyarakat agar tidak menolak jenazah pasien COVID-19 untuk dikuburkan.

"Saya sudah tanya pada beberapa pakar, kalau itu sudah meninggal, terus prosedur SOP-nya sudah bagus, semua sudah dibungkus, itu tidak apa-apa. Yang penting Anda tidak usah ikut melayat," ujarnya.

Terkait hal ini, dokter juga mengatakan masyarakat tidak perlu takut akan risiko penularan COVID-19 dari jenazah pasien apabila tata cara penanganannya sudah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

Video

2 dari 3 halaman

Penjelasan dari Rumah Sakit Indonesia

"Kalau sudah dibungkus sesuai SOP harusnya tidak perlu takut. Virusnya kan bukan binatang yang bisa merayap. Setelah dikubur, virus juga akan rusak juga akhirnya. Khususnya bila jenazah membusuk," kata Dokter Budiman Bela, Spesialis Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia kepada Liputan6.com pada Kamis (2/4/2020).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa jenazah pasien penyakit menular seperti COVID-19 memang punya potensi menyebarkan virusnya.

Namun, hal ini terjadi apabila ada percikan yang keluar dari tubuh saja. Maka dari itu, ketika jenazah sudah dimasukkan dalam bungkus yang tertutup rapat, keluarga tidak boleh membukanya kembali agar tidak ada air yang keluar dari sana.

 

3 dari 3 halaman

Bungkus Jenazah Tak Perlu Dibuka

"Ketika sudah dalam posisi seperti ini maka, kecuali untuk kepentingan autopsi atau hal-hal yang lain, maka tidak boleh dibuka," kata Ari dalam temu media secara daringnya beberapa waktu lalu.

"Ini tentu pengertian dari masyarakat sekalian, bahwa ketika ada keluarga kita yang memang mengalami musibah seperti ini, ketika sudah terbungkus rapi dari rumah sakit maka tidak perlu dibuka lagi," tambahnya.

Apabila semua sudah sesuai dengan protokol, barulah jenazah bisa dikuburkan sesuai tata cara penanganan pasien penyakit menular yang ada.

 

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari:Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 3/4/2020)

 

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

Video Populer

Foto Populer