Sukses


Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Penjelasan dan Ciri-Cirinya

Bola.com, Jakarta - Manusia purba merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Konon, manusia purba hidup pada jutaan tahun yang lalu. Wajar ada yang mengatakan manusia purba sebagai nenek moyang dari manusia yang hidup saat ini.

Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau sering disebut nomaden. Kehidupan dari manusia purba juga masih sangat sederhana dan masih sangat tergantung pada alam.

Kondisi tersebut yang menjadikan manusia purba tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan, dan Sangiran.

Masing-masing dari manusia purba ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri manusia purba. Apa saja manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis manusia purba Indonesia beserta ciri-cirinya, seperti disadur dari Liputan6, Kamis (25/2/2021). 

2 dari 9 halaman

Meganthropus Palaeojavanicus

Meganthropus Palaeojavanicus diketahui sebagai jenis manusia purba yang paling tua. 'Megan' berarti besar, 'anthropus' berarti manuisa, 'paleo' diartikan tua, dan 'javanicus' berarti jawa. Adapun arti dari Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa.

Jenis manusia purba ini ditemukan sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran, yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, bernama Van Koenigswald.

Ciri-ciri dari manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus:

- Memiliki tulang pipi yang tebal

- Otot rahang kuat

- Bentuk tubuh tegap

- Tulang kening yang menonjol

- Tak memiliki dagu

- Bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam

- Volume otak 900 cc

- Hidup berkelompok dan berpindah tempat.

3 dari 9 halaman

Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup di Indonesia sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.

Fosil Pithecanthropus Erectus tersebut ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890. Nama Pithecanthropus Erectus berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus:

- Tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat

- Tubuh belum tegap sempurna

- Hidung tebal

- Dahi lebih menonjol dan lebar

- Rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm

- Memiliki volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.

4 dari 9 halaman

Pithecanthropus Soloensis

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Alasan diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo.

Pithecanthropus Soloeinsis memiliki tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Jenis manusia purba tersebut merupakan pemakan tumbuhan dan kerap berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosil Pithecanthropus Soloeinsis ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis:

- Memiliki tulang belakang menonjol

- Rahang bawah besar dan kuat

- Hidung lebar

- Tulang pipi kuat serta menonjol

- Pemakan segala

- Tidak memiliki dagu

- Volume otak 750 cc-1350 cc

- Tonjolan kening tebal

- Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap.

5 dari 9 halaman

Pithecanthropus Mojokertensis

Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Adalah Von Koenigswald, yang menemukan fosil manusia purba ini pada 1939.

Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

- Memiliki tulang tengkorak lonjong dan tebal

- Tingginya sekitar 165 sampai 180 cm

- Tak memiliki dagu

- Memiliki badan tegap

- Volume otak diperkirakan 750 cc-1300 cc

- Kening menonjol

6 dari 9 halaman

Homo Floresiensis

Menggunakan sebutan 'homo' karena manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:

- Hanya memiliki tinggi badan satu meter

- Bentuk dahinya sempit dan tak menonjol

- Tulang rahangnya menonjol

- Volume otak 380 cc

- Tengkorak kepalanya yang kecil.

7 dari 9 halaman

Homo Wajakensis

Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini.

Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:

- Memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar

- Tulang pipinya menonjol ke samping

- Letak hidung dan mulut sedikit jauh

- Tinggi 130 sampai 210 cm

- Mampu berjalan tegap.

8 dari 9 halaman

Homo Soloensis

Weidenrich dan Koenigswald menemukan Homo Soloensis pada 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300 ribu sampai 900 ribu tahun yang lalu.

Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Soloensis:

- Memiliki volume otak 1000 cc hingaa 1300 cc

- Tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm

- Tubuhnya tegap

- Memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera.

9 dari 9 halaman

Homo Sapiens

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens:

- Bentuk tengkuk yang sudah kecil

- Tulang wajah tidak menonjol

- Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat

- Volume otak antara 1000 sampai 1200 cc

- Rahang dan gigi lebih kecil

- Dapat berjalan tegak

- Memiliki kemampuan berpikir yang paling baik.

 

 

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 20/3/2019).

Video Populer

Foto Populer