Sukses


4 Peraturan Bulutangkis yang Wajib Dipahami

Bola.com, Jakarta - Bulutangkis merupakan satu di antara cabang olahraga andalan Indonesia sebagai landang mendapatkan medali di kancah internasional. Di Indonesia, permainan ini mulai dikenal pada 1930-an.

Bulutangkis atau badminton merupakan satu di antara permainan olahraga yang membutuhkan raket dan shuttlecock. Permainan ini bisa dilakukan secara tunggal atau ganda.

Permainan bulutangkis memang mirip dengan olahraga tenis. Namun, bedanya, olahraga ini tidak menggunakan lapangan sebesar tenis dan lapangannya non-rumput.

Raket dan bola yang digunakan juga berbeda. Walau, gerakan tenis dan bulu tangkis hampir sama, yaitu menangkis dan memukul bola ke arah permainan lawan untuk mendapatkan poin kemenangan.

Namun, para pemain bulutangkis tak hanya bermain menangkis dan memukul semata. Ada beberapa peraturan yang perlu ditaati agar permainan enak ditonton.

Peraturan permainan bulutangkis telah ditetapkan oleh induk organisasi bulutangkis Internasional atau BWF. Berikut peraturan dalam permainan bulutangkis yang perlu dipahami masyarakat umum, dilansir dari laman Gurupenjaskes, Senin (7/6/2021).

2 dari 5 halaman

1. Peraturan Angka/Poin

Ada beberapa macam penilaian dalam permainan bulu tangkis, antara lain:

  • Dalam permainan bulutangkis dalam nomor ganda atau tunggal, terdiri atas 21 angka. Misalnya, kedua pihak dapat angka sama, yaitu 20-20, selisih poin harus 2. Misalkan kamu meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawanmu mendapat angka 20, kamu belum keluar sebagai pemenang. Kamu akan menjadi pemenang jika selisih angkamu dan tim lawan adalah 2, menjadi 22-20. Angka maksimal tiap game adalah 30. Untuk itulah apabila terjadi poin 29-29, pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
  • Permainan dalam olahraga bulutangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda, terdiri dari 3 set. Jika timmu memenangkan 2 set langsung, tidak akan ada tambahan set ketiga. Jika timmu menang pada set pertama dan kalah pada set kedua, ada tambahan satu set yang biasa disebut rubber game. Set ketiga adalah set penentuan, di mana yang menang pada set ketiga berarti keluar sebagai pemenangnya.
3 dari 5 halaman

2. Peraturan Nomor Tunggal

Peraturan untuk nomor tunggal permainan bulutangkis adalah sebagai berikut:

  • Permainan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan, hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan seperti nilai 2, 4, 6, dan seterusnya. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1, 3, 5, dan seterusnya.
  • Kedua pemain yang bermain akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah poin dihasilkan dalam setiap pertandingan.
4 dari 5 halaman

3. Peraturan Nomor Ganda

Sementara untuk nomor ganda, aturannya sebagai berikut:

  • Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal di hadapannya.
  • Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.

Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal di hadapan pemain yang servis, yang dapat menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya atau yang tidak berhadapan dengan si pemain yang melakukan servis, pihak yang servis mendapat angka.

5 dari 5 halaman

4. Kesalahan Pemain

Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis. Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau pemain yang melakukan servis akan menggagalkan servis yang dilakukannya dan akan menambah poin bagi tim lawan.

Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, poin akan didapatkan bagi yang melakukan servis.

Kesalahan-kesalahan dalam servis yang biasanya dilakukan pemain, sebagai berikut:

  • Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau satu di antara bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari satu di antara bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. Jika hal ini terjadi, service judge akan meneriakkan foul dan pemain lawan yang akan mendapatkan poin atau nilai.
  • Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah. Jatuhnya shuttlecock tidak berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang melakukan servis; atau jatuh di depan garis servis pendek; atau jatuh di belakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. Jika shuttlecock jatuh di depan garis servis pendek, pemain dapat membiarkan saja tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar, poin akan didapatkan oleh pemain yang menerima servis tersebut.
  • Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal.
  • Sebelum atau ketika melakukan servis, salah seorang pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan konsentrasi dari pemain yang lawannya, hal ini juga termasuk jenis pelanggaran.
  • Pada servis atau sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar lapangan dan mengenai net. Maka, ini termasuk kesalahan dan poin akan diberikan kepada tim lawan.
  • Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan. Biasanya hal ini terjadi ketika adu netting dengan bola yang tanggung dan cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut belum masuk ke area permainan sendiri, bola tersebut tidak boleh dipukul. Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul, akan terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
  • Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim lawan.
  • Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau peristiwa penempelan shuttlecock di raket saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh pemain yang ada di depan, pemain belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini terjadi, akan foul dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah mengenai badan satu pemain, pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh memukul shuttlecock yang sudah menyentuh badan rekannya.
  • Pemain diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap memulai permainan. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan. Jika penerima servis belum siap, penerima tersebut dapat mengangkat tangan sebagai tanda bahwa dia belum siap menerima servis dari pemain lawannya.
  • Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servis masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. Pemain yang melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam nomor ganda, tidak boleh melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim lawan ketika akan melakukan servis.
  • Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring, hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyeberangi net, poin akan diberikan pada tim lawan.

 

Sumber: Gurupenjaskes

Yuk, baca artikel pengetahuan lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer