Sukses


Apa Itu Teks Laporan Hasil Observasi? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta Ada banyak teks yang dipelajari di sekolah. Satu di antara jenis teks diajarkan di sekolah ialah teks laporan hasil observasi.

Di sisi lain, mungkin belum banyak yang tahu apa itu teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah dilakukan suatu penelitian atau pengamatan.

Informasi yang disampaikan bersifat apa adanya (faktual) atau tidak dibuat-buat. Informasi tersebut kemudian dikelompokan atau dianalisis secara sistematis, sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara terperinci.

Dalam teks laporan hasil observasi umumnya berisi fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Objek yang dibahas dalam teks laporan hasil observasi bersifat umum.

Adapun objek pengamatan yang bisa diangkat dalam teks laporan hasil observasi, antara lain keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian, dan kebudayaan.

Untuk memahami lebih dalam tentang teks laporan hasil observasi, penting mengetahui ciri-ciri, tujuan, struktur, hingga contohnya.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri teks laporan hasil observasi, tujuan, struktur, kaidah kebahasaan, langkah menyusun, dan contohnya, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin (18/7/2022).

2 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

  • Isi yang dibahas biasanya berupa ilmu tentang suatu objek atau konsep yang diobservasi.
  • Objek yang dibahas bersifat sangat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kelompok atau kategori objek yang diobservasi. Contoh: museum, bukan spesifik satu di antara benda yang dipajang di museum. Pantai, bukan hanya air laut atau pasir saja.
  • Bertujuan untuk menjelaskan sesuatu dari sudut pandang ilmu (pengetahuan).
  • Objek atau sesuatu hal yang diobservasi dijelaskan secara sistematis, terperinci, dan mengulas bagian-bagiannya, dan objektif (sesuai kenyataan, tidak kurang dan tidak lebih).
  • Merinci objek atau hal yang diobservasi secara sistematis dari sudut pandang ilmu (saintifik) yang biasanya membagi penjabaran menjadi: definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek.
3 dari 7 halaman

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menjelaskan dengan cara menggambarkan objek secara detail sehingga pembaca memahami/memperoleh pengetahuan secara terperinci dari laporan yang dibuat oleh penulis.

Tujuan lain dari teks ini adalah melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memberikan pengetahuan secara terperinci untuk memecahkan suatu persoalan, untuk mengetahui bagaimana teknik yang baru dan sebagainya.

4 dari 7 halaman

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, dan simpulan (boleh ada boleh tidak).

1. Pernyataan umum

Dalam pernyataan atau klasifikasi ini berisi definisi, keterangan umum atau informasi umum. Ciri bahasa pada definisi menggunakan kata: adalah dan merupakan.

2. Deskripsi Bagian

Deskripsi bagian berisi perincian bagian-bagian hal yang dilaporkan. Misalnya, tentang tumbuhan maka ditulis ciri daun, bunga, atau perincian bagian lainnya. Demikian juga tentang deskripsi bagian yang menunjukan manfaat bagian tumbuhan.

Ciri bahasa yang digunakan antara lain penggunaan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan atau memerinci. Pada bagian ini juga digunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat efektif.

Ciri yang lain yakni menggunakan kata sambung: yaitu, dan, selain itu, di samping itu, dari segi dan sebagainya. Pada kalimat yang menjelaskan rincian jenis kelompok digunakan kata pertama, kedua, ketiga, dan lain-lain.

3. Deskripsi Manfaat

Deskripsi manfaat berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

4. Simpulan

Pada bagian simpulan berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan. Pada teks laporan hasil observasi, simpulan boleh ada boleh tidak ada.

5 dari 7 halaman

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Ciri bahasa yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi sebagai berikut:

a. Frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

Contoh: Pohon pinus adalah satu di antara pohon yang dapat bertahan hidup di musim salju.

b. Menggunakan verba relasional, seperti: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

c. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti: bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

d. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan:

1) Tambahan: dan, serta.

2) Perbedaan: berbeda dengan.

3) Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang sama.

4) Pertentanga : sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu, padahal berbanding terbalik.

5) Pilihan: atau.

e. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti perincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

f. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis atau istilah, seperti: herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

6 dari 7 halaman

Langkah-Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-langkah menulis teks laporan hasil observasi:

a. Menentukan topik yang akan ditulis

Topik laporan hasil observasi bersifat faktual dan ilmiah. Objek bisa berupa tumbuhan, hewan, fenomena alam sekitar, objek buatan manusia, dan lain-lain.

b. Menyusun kerangka laporan

Kerangka laporan disusun terlebih dahulu agar lebih mudah menyusun karangan. Kerangka laporan disusun dengan mempertimbangkan hal apa saja yang akan dilaporkan berkaitan dengan objek atau peristiwa tertentu.

Kerangka laporan meliputi definisi umum (pembukaan), definisi bagian (karakteristik objek, tempat, dan waktu), simpulan (komentar akhir).

c. Menentukan informasi yang diperlukan dan cara mencari informasi

Mencari informasi untuk mendukung data dalam mengembangkan kerangka karangan. Cara mencari informasi bisa didapatkan dari sumber referensi yang tersedia, seperti internet, bukupengetahuan, ensiklopedia, observasi secara langsung, dan lain-lain.

d. Menata informasi yang diperoleh sesuai struktur teks hasil observasi

Informasi yang diperoleh ditata dan dipadukan sesuai struktur teks laporan hasil observasi. Sumber informasi perlu dicantumkan (pengarang, judul buku, tahun terbit, kota, nama penerbit, halaman buku).

Laporanmu akan lebih menarik dan baik jika ditambahkan dengan diagram, gambar, foto, dan lain-lain.

e. Memvariasikan kalimat dan pengembangan paragraf pada teks laporan hasil observasi

Variasikan kalimat definisi, klasifikasi yang terdapat pada tulisanmu.

f. Merevisi teks yang dibuat

Setelah selesai tulisanmu perlu ditukar untuk meminta masukan. Perbaikilah sesuai masukan dari teman dan tutormu.

7 dari 7 halaman

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

                                                      Hutan Mangrove Wana Tirta

Hutan Mangrove Wana Tirta merupakan satu di antara kawasan konservasi alam untuk pelestarian hutan mangrove di daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Hutan mangrove satu ini terletak di daerah paling ujung barat daya Kulon Progo dan dekat dengan perbatasan antara Yogyakarta-Jawa Tengah, tepatnya di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Yogyakarta.

Di kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta terdapat beberapa jenis tanaman mangrove yang ditanam sesuai jenisnya, ada yang ditanam di pinggir sungai dan ada juga yang ditanam di tempat yang berlumpur. Tanaman mangrove tersebut dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar yang bekerja sama dengan beberapa dinas dan sekolah-sekolah terkait sebagai objek studi dan penelitian untuk penanggulangan akan bencana alam, seperti abrasi air laut yang sering terjadi di daerah pesisir, terutama di daerah pantai selatan Yogyakarta. Selain dijadikan sebagai objek studi dan penelitian, Hutan Mangrove Wana Tirta kini juga mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata edukasi. Hutan mangrove ini kemudian dikemas dengan penampilan yang menarik dan beberapa fasilitas yang memadai untuk para pengunjung. Diharapkan dengan dibukanya kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta ini untuk umum, dapat mengenalkan serta menambah pengetahuan para pengunjung akan pentingnya tanaman mangrove bagi alam dan lingkungan kita.

Sebagai kawasan yang dikembangkan untuk wisata edukasi, kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta ini juga dikemas dengan penampilan yang menarik. Satu di antaranya dengan membagi dua kawasan yang mengusung tema berbeda dengan memanfaatkan lokasi dan jenis mangrove yang ada, yaitu dengan adanya "Jembatan Mangrove" di pinggir sungai dan "Goa Mangrove" yang berada di sebelah selatan sungai. Jembatan Mengrove tersebut berada di pinggir sungai yang melintasi kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta.

Sepanjang pinggiran sungai yang ada di kawasan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk penanaman tanaman mangrove jenis mangrove air. Untuk membuatnya agar terlihat menarik, kemudian di sepanjang tanaman mangrove pinggir sungai dibangun jembatan panjang yang terbuat dari bambu. Dengan adanya jembatan ini, pengunjung dapat berjalan-jalan mengintari pinggiran sungai serta menikmati pemandangan indah yang tersaji di antara sungai dan tanaman mangrove tersebut.

Sedangkan untuk Goa Mangrove, terletak di sebelah selatan sungai. Goa mangrove ini dibuat dengan memanfaatkan jenis tanaman mangrove yang hidup di daerah berlumpur. Jenis tanaman mangrove satu ini bisa tumbuh tinggi dan rindang sehingga saat kita berjalan di tengah pepohonan tersebut akan terasa memasuki sebuah terowongan di dalam goa, karena itulah pengelola di sana menamakannya goa mangrove. Goa Mangrove di Hutan Mangrove Wana Tirta ini makin unik dengan adanya gubuk-gubuk terbuat dari bambu yang dibangun di tengahnya. Gubuk-gubuk ini disediakan untuk tempat beristirahat para pengunjung atau untuk sekadar menikmati pemandangan. Pemandangan di dalam goa mangrove ini sangat menarik, di sana kita bisa merasakan sensasi seperti berada di tengah hutan yang sesungguhnya.

Hutan Mangrove Wana Tirta ini tentu bisa memberikan pengalaman yang menarik untuk kalian. Selain bisa menikmati pemandangan yang berbeda, kita juga bisa belajar serta mengetahui apa itu tanaman mangrove, dan apa saja manfaatnya, terutama untuk menjaga alam kita tercinta ini.

Sumber teks: http://setapakpesona.blogspot.co.id/2016/06/belajar-tentang-alam-di-hutan-mangrove.html diunduh 28 Oktober 2017

 

Sumber: Kemdikbud

Dapatkan materi teks laporan hasil observasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer