Sukses


Tata Cara Sujud Sahwi Sesuai Syariat Islam, Ketahui Alasan Melakukannya

Bola.com, Jakarta - Salat merupakan ibadah wajib yang harus didirikan oleh umat Islam. Dalam sehari seorang muslim diwajibkan untuk mendirikan salat sebanyak lima kali.

BACA JUGA: Hukum Bacaan Sujud Sahwi Sesuai Syariat Islam Lengkap Dengan Tata Caranya

Sebagai agama yang Rahmatan lil alamin, Islam memberikan kemudahan bagi pemeluknya dalam mendirikan ibadah.

Contohnya, saat mendirikan salat kita teringat ada gerakan yang terlewat, Islam tidak mengharuskan kita mulai dari awal kembali. Hal tersebut diwajarkan terjadi karena manusia tidak sempurna dan khilaf, yang terpenting menyadari kekhilafan tersebut.

Allah Swt. telah memberikan nikmat bagi umat Islam dengan mengutus rasul bagi hamba-Nya sehingga membuka kemungkinan untuk meniru beliau dalam setiap aspek kehidupan.

Termasuk dalam kekhilafan beliau pada saat melakukan salat sehingga umat-Nya dapat meniru apa yang dilakukan beliau ketika lupa dalam salat.

Pada suatu ketika, Nabi Muhammad saw. lupa rakaat pada saat mendirikan salat. Setelah salat selesai, beliau mendapat pertanyaan para sahabat, 'apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?'

Nabi Muhammad saw. menjawab, "Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah saya. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi". (HR. Bukhari & Muslim)

Dengan itulah, sujud sahwi disyariatkan untuk menutup atau mengganti kelupaan yang terjadi pada saat mendirikan salat. Lantas, bagaimana cara melakukan sujud sahwi tersebut?

Berikut tata cara sujud sahwi sesuai syariat Islam, dan kenali alasan dilakukannya, disadur dari Liputan6, Senin (8/8/2022).

2 dari 4 halaman

Tata Cara Sujud Sahwi

Pertama, cara sujud sahwi sama seperti sujud dalam salat pada umumnya.

Kedua, sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.

Ketiga, disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.

Sujud sahwi bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung dari kasus lupa yang terjadi dalam salat Anda. Akan tetapi, lebih baik jika sujud sahwi ini dilakukan dengan mengikuti cara yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Intinya, saat salat, Anda perlu ditambal karena ada kekurangan, hendaklah sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Kalau salat Anda sudah pas atau berlebih, hendak melakukan sujud sahwi yang dilakukan sesudah salam, dengan tujuan untuk menghinakan setan. Berikut perinciannya:

1. Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan untuk kejadian:

  • Meninggalkan tasyahud awal. Semakna dengan itu adalah semua kasus meninggalkan wajib salat karena lupa.
  • Ragu jumlah rakaat salat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

2. Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:

  • Penambahan jumlah rakaat salat.
  • Penambahan gerakan dalam salat.
  • Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Para ulama sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah salam, sifatnya anjuran. Hal ini berarti saat terjadi salah posisi saat sujud sahwi, salat tetap sah. Demikian dengan keterangan oleh al-Khithabi.

Adapun bacaan doa sujud sahwi, sebagai berikut:

"Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw"

Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."

3 dari 4 halaman

Sujud Sahwi saat Salat Jamaah

Hal yang perlu diperhatikan tentang sujud sahwi saat salat berjamaah adalah:

1. Kalau imam lupa, makmum laki-laki yang mengingatkan imam dengan membaca 'Subhanallah'. Sementara makmum perempuan menepukkan tangannya.

2. Jika imam sujud sahwi sebelum salam, makmum juga ikut, termasuk makmum yang masbuk.

3. Kalau imam sujud sahwi setelah salam, makmum masbuk tidak boleh ikut sujud sahwi. Sedangkan makmum yang mengikuti salat dari awal, mereka harus mengikuti sujud sahwi bersama imam.

4. Dalam salat berjamaah, makmum yang lupa bacaan salat, misalnya tertukar antara doa rukuk dan sujud, makmum tidak wajib sujud sahwi karena makmum tidak boleh sujud sahwi sendirian, sementara imam tidak sujud sahwi.

5. Jika lupa dalam salat, tteapi dia tidak sujud sahwi maka makmum berhak mengingatkan imam agar dia sujud sahwi dan diikuti makmum lainnya.

4 dari 4 halaman

Alasan Melakukan Sujud Sahwi

1. Berlebih dalam Rakaat Salat

Sering kali kita ragu dengan jumlah salat yang sudah dikerjakan. Begitu pula ketika kita sadar bahwa kita sudah kelebihan rakaat salat. Terdapat hadis Nabi saw. yang menjelaskan hal ini, yaitu:

Ibnu Mas'ud meriwayatkan: Rasulullah saw. pernah melakukan salat zuhur bersama para sahabat sebanyak lima rakaat.

Para sahabat bertanya, "Apakah engkau telah menambah rakaat dalam salat ini? Baginda menjawab, 'Apa maksud kalian?"

Para sahabat menjawab, "Engkau telah salat lima rakaat". Lalu Rasulullah memperbaiki duduk beliau (duduk iftirasy pada tahiyyat akhir) sambil menghadap kiblat, kemudian melakuan sujud sebanyak dua kali, kemudian beliau pun mengucap salam." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Salam Sebelum Sempurna Rakaat Salat

Terdapat pada hadis Nabi saw.:

Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah saw. pernah melakukan salat zuhur atau asar, kemudian beliau salam setelah selesai rakaat kedua, lalu beliau bergegas keluar melalui satu di antara pintu masjid.

Lantaran heran, para sahabat bertanya, 'Nabi telah memendekkan salat?' sejenak kemudian Nabi saw. datang, lalu bersandar di satu di antara tiang seolah-olah sedang dilanda marah. Lalu, salah seorang dari mereka (Dzul-Yadain) menghampiri beliau dan bertanya:

"Wahai Rasulullah, apakah engkau telah lupa atau salat ini sengaja engkau qashar. Jawab baginda, 'Tidak, saya tidak lupa, dan saya tidak memendekkannya. Lelaki itu berkata lagi, 'Benar wahai Rasulullah, sebenarnya engkau telah lupa'."

Rasulullah bertanya kepada yang lainnya, "Benarkah yang diucapkannya?" Mereka menjawab, "Benar ya Rasulallah". Rasulullah pun bangun dan menyempurnakan yang tertinggal dari salatnya. Setelah memberi salam, beliau sujud sebanyak dua kali, kemudian melakukan salam sekali lagi. (HR Bukhari dan Muslim)

3. Lupa Membaca Tasyahud Pertama/Awal

Kondisi ini sering kali terjadi kecuali pada salat subuh. Anda mungkin pernah mengalaminya. Biasanya kelupaan membaca tasyahud pertama diiringi kelupaan jumlah rakaat salat yang telah dikerjakan.

Terdapat hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang ini, yaitu:

Abdullah Ibnu Buhainah menceritakan, "Sesungguhnya Rasulullah melakukan salat zuhur bersama para sahabat dan beliau tidak duduk membaca tasyahhud selepas dua rakaat pertama. Para sahabat mengikuti di belakangnya sampai akhir salat".

Masing-masing menunggu beliau melakukan salam (mengakhiri salat). Namun, baginda melakukan takbir dalam keadaan demikian (iftirasy) lalu melakukan sujud sebanyak dua kali sebelum memberi salam. Setelah itu beliau melakukan salam. (HR Bukhari dan Muslim)

 

Sumber: Liputan6.com (Penulis: Nisa Mutia sari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 23/1/2019)

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer