Bola.com, Jakarta - Zikir merupakan amalan yang paling mudah dilakukan. Dengan berzikir kita tidak hanya akan mendapatkan pahala dari Allah Swt., tetapi juga rahmat serta rida dari-Nya.
Zikir berasal dari kata 'dzakara', 'yadzukuru' atau 'dzukr'/'dzikr' yang memiiliki arti perbuatan dengan lisan (menyebut, menuturkan, mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan menyebut).
Baca Juga
Advertisement
BACA JUGA: Urutan Dzikir Setelah Sholat Beserta Artinya
Kemudian ada yang berpendapat bahwa dzukr (bidlammi) saja, yang dapat diartikan pekerjaan hati dan lisan, sedang zkir (bilkasri) dapat diartikan khusus pekerjaan lisan.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga menganjurkan untuk senantiasa berzikir pada Allah Swt.
"Hendaknya lisanmu senantiasa basah dengan zikir pada Allah." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Kita bisa berzikir di mana pun dan kapan pun, waktu yang lebih utama dalam melakukan zikir tentunya setelah melakukan salat.
Banyak keutamaan zikir yang bisa kita dapatkan dengan berzikir sepanjang waktu, satu di antaranya ketenangan hati.
Agar lebih memahami lebih lanjut, Anda perlu memahami apa pengertian zikir dan berbagai bentuk serta keutamaannya.
Berikut pengertian zikir beserta keutamaannya yang wajib diketahui umat Islam, seperti disadur dari Merdeka, Rabu (10/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Zikir
Pengertian zikir memang bermacam-macam. Menurut Syekh Abu Ali ad-Daqqaq, zikir adalah tiang penopang yang kuat atas jalan menuju Allah Swt. Zikir juga telah menjadi suatu landasan bagi siapa pun yang melakukannya.
Tak ada seorang pun yang bisa mencapai Allah Swt. kecuali bagi mereka yang terus-menerus berzikir kepada-Nya. Perlu diketahui, zikir juga memiliki bentuk-bentuk serta keutamaan jika kita jalankan.
Jika ditelaah lebih lanjut, zikir adalah penyebutan asma Allah melalui lisan, dibenarkan dalam hati, dan diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan apa yang terkandung dalam zikir.
Sebagai contoh, seseorang yang berzikir dengan menyebut "subhanallah", diucapkan di lidah, lalu dibenarkan dalam hati bahwa Allah Maha Suci, dan diwujudkan dalam perbuatan.
Advertisement
Bentuk-bentuk Zikir
Pengertian zikir juga akan lebih lengkap jika kita juga mengetahui bentuk-bentuk dari zikir. Ibnu Ata, seorang sufi yang menulis al-Hikam (Kata-Kata Hikmah) membagi zikir atas tiga bagian: zikir jali (zikir jelas, nyata), zikir khafi (zikir samar-samar), dan zikir haqiqi (zikir sebenar-benarnya).
1. Zikir Jali
Zikir Jali merupakan suatu perbuatan mengingat Allah Swt. dalam bentuk ucapan lisan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah Swt. yang lebih menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati.
Mula-mula zikir ini diucapkan secara lisan, mungkin tanpa dibarengi ingatan hati. Hal ini biasanya dilakukan orang awam (orang kebanyakan). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong agar hatinya hadir menyertai ucapan lisan itu.
2. Zikir Khafi
Merupakan zikir yang dilakukan secara khusyuk oleh ingatan hati, baik disertai zikir lisan ataupun tidak. Orang yang sudah mampu melakukan zikir seperti ini merasa dalam hatinya senantiasa memiliki hubungan dengan Allah Swt.
Ia selalu merasakan kehadiran Allah Swt. kapan dan di mana saja. Dalam dunia sufi ada ungkapan bahwa seorang sufi, ketika melihat suatu benda apa saja, bukan melihat benda itu, tetapi melihat Allah Swt.
Hal ini berarti benda itu bukanlah Allah Swt., tetapi pandangan hatinya jauh menembus melampaui pandangan matanya tersebut. Ia tidak hanya melihat benda tersebut, akan tetapi akan menyadari adanya khalik yang menciptakan benda tersebut.
3. Zikir Haqiqi
Merupakan zikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan di mana saja, dengan memperketat upaya memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah Swt. dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Selain itu, tiada yang diingat selain Allah Swt.
Untuk mencapai tingkatan zikir haqiqi ini perlu dijalani latihan mulai dari tingkat zikir jali dan zikir khafi.
Keutamaan Zikir
Setelah kita mengetahui apa pengertian zikir beserta bentuk-bentuk zikir tersebut, ada baiknya kita mengetahui apa saja keutamaan dari zikir. Ada beberapa keutamaan dalam menjalankan zikir, seperti:
1. Terlindung dari Bahaya Godaan Setan
Setan tidak akan pernah berhenti untuk menjerumuskan manusia dari rida Allah Swt. Segala bentuk godaan akan diumpamakan kepada manusia agar lalai dan terlena. Maka itu, dengan berzikir kita memohon kepada Allah supaya terlindung dari godaan setan yang terkutuk.
2. Tak Mudah Menyerah serta Putus Asa
Adanya permasalahan ini sejatinya untuk menguji sejauh mana tingkat keimanan seseorang. Bagi yang tidak kuat menanggung permasalahan tersebut, acap kali cenderung berputus asa.
Padahal, berputus asa adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam. Dengan berzikir, akan membantu Anda dalam memudahkan mencari jalan keluar dalam suatu masalah dan tak mudah putus asa.
3. Memberi Ketenangan Jiwa serta Hati
Segala gundah dan resah bersumber dari bagaimana hati menyikapi kenyataan. Jika hati lemah dan tidak kuat menanggung beban hidup, besar kemungkinan yang muncul adalah suasana resah dan gelisah. Hal ini berarti, tidak tenang.
Ketaktenangan juga bisa timbul akibat perbuatan dosa. Hati ibarat cermin dan dosa adalah debu. Makin sering berbuat dosa, makin memupuk debu yang mengotori cermin. Maka itu, untuk meraih ketenangan jiwa dan hati, Anda dianjurkan untuk memperbanyak zikir
4. Mendapatkan Cinta Serta Kasih Sayang Allah Swt.
Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Kedua ini berasal dari suku kata 'ar-rahmah', yang berarti kasih sayang. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya begitu luas. Oleh sebab itu, kasih sayang Allah harus kita raih dengan memperbanyak zikir.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Rakha Fahreza Widyananda. Published: 17/12/2020)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement