Soal Persaingan di Ganda Putra Kejuaraan Dunia 2022, Fajar / Rian Pilih Menikmati Tiap Pertandingan

Foto: Perang Saudara Ganda Putra Indonesia di Malaysia Masters 2022, Fajar / Rian Keluar Sebagai Juara — Pertarungan ini memastikan Indonesia mengamankan gelar dari ganda putra. Kedua pasangan sudah saling mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing. (AP Photo/Kien Huo)

Bola.com, Jakarta - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tidak mau terbebani dengan persaingan di sektor ganda pada Kejuaraan Dunia 2022. Mereka memilih untuk santai namun tetap fokus seraya menikmati tiap tantangan yang hadir.

Penampilan konsisten di beberapa turnamen terakhir, dengan catatan tujuh kali final yang tiga di antaranya juara dan empat runner-up menjadi modal penting bagi Fajar/Rian mengukir prestasi di Kejuaraan Dunia 2022, dari 22 sampai 28 Agustus di Tokyo, Jepang.

Peringkat lima dunia ini sadar akan persaingan ketat di sektor ganda putra. Mereka berjanji akan mengerahkan kemampuan terbaik, namun tetap menikmati pertandingan.

"Yang pasti kami terus kerja keras, karena persaingan di ganda putra kan sangat ketat. Sesama Indonesia sudah ketat, belum lagi dari luar negeri."

"Kami fokus saja di setiap pertandingan. Tidak menggebu-gebu untuk mau menang, tapi mencoba menikmati dan mengeluarkan seluruh kemampuan," ujar Rian Ardianto.

Berita Video Highlights Indonesia Masters 2021, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Vs Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana pada Selasa (16/11/2021)

2 dari 5 halaman

Motivasi Khusus

Foto: Marcus / Kevin Keok, All Indonesian Final Ganda Putra Gagal Terwujud di Daihatsu Indonesia Masters 2022 — Fajar/Rian berhasil menggagalkan terjadinya final sesama pasangan Cina usai menang dua game langsung 21-17, 21-17 atas He Ji Ting/Zhou Hao Dong. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Naik turun prestasi dialami Fajar/Rian selama diduetkan. Pada saat bersamaan, persaingan di ganda putra justru terus memanas.

Menghadapi situasi ini, Fajar/Rian bersikukuh bahwa pola pikir jadi kunci untuk menggapai sukses sepanjang tahun 2022.

"Motivasi khususnya lebih dikarenakan persaingan di ganda putra sangat ketat. Ada enam sampai tujuh pasangan Indonesia yang ingin jadi terbaik."

"Setelah kalah di All England 2022, kami mengubah pola pikir. Tidak berpikir target terlalu jauh, tapi bagaimana menampilkan permainan terbaik di satu pertandingan ke pertandingan berikutnya," ungkap Fajar.

3 dari 5 halaman

Tambahan Semangat

Foto: Indonesia Sumbangkan Empat Wakil di Tiga Sektor Final Malaysia Masters 2022, Ganda Putra Berjaya — Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menyusul The Daddies ke partai puncak usai mengalahkan wakil tuan rumah Malaysia, Aaron Chia/Soh Woii Yik dengan skor 21-14, 19-21, dan 21-10. Hal tersebut juga membuat All Indonesian Final di Malaysia Masters 2022. (Foto: PBSI)

Selain itu, kepercayaan tim pelatih yang menganggap pasangan nomor lima dunia itu adalah yang paling siap menghadapi Kejuaraan Dunia bisa menjadi motivasi tambahan.

"Persiapan sudah maksimal, tinggal menjaga kondisi saja. Latihannya sudah banyak ke teknik. Yang pasti kami mau menampilkan yang terbaik buat Indonesia, ganda putra dan semuanya," ujar Fajar.

"Ada tambahan semangat juga karena hari ini Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaan ke-77, semoga kami bisa memberikan kado untuk bangsa nantinya," lanjutnya.

4 dari 5 halaman

Tiga Ganda Indonesia Tempati Bagian Atas

Sebagai informasi, tiga ganda putra Merah-Putih berada di bagan atas undian Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (3), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5). Satu-satunya pasangan yang berada di bagan bawah adalah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (15).

Asisten pelatih ganda putra, Aryono Miranat, menyampaikan pendapatnya tentang hasil undian tersebut. Dia menganggap ada untung dan rugi dengan hasil undian ini.

"Kalau lihat undian tiga pasangan kita ada di bagan atas, satu di bawah. Ada menguntungkannya, ada tidak menguntungkannya. Menguntungkannya, bila bertemu, kita sudah pasti ada wakil pada babak-babak selanjutnya juga, karena semua statusnya unggulan jadi mendapat bye pada 64 besar," ujar Aryono.

"Tetapi, tidak menguntungkannya bertemu sesama pada babak-babak awal membuat rugi karena satu pasangan akan tersingkir. Ada plus-minusnya," lanjut Aryono.

5 dari 5 halaman