Sukses


Macam-Macam Dampak Kurang Olahraga bagi Kesehatan Otak

Bola.com, Jakarta - Olahraga menjadi satu di antara cara kita menjaga kesehatan. Tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental kita.

Menjaga kesehatan dengan berolahraga secara rutin memiliki minim efek samping sehingga bisa dilakukan setiap waktu.

Olahraga memang bukan sekadar aktivitas menggerakkan tubuh. Dari aktivitas tersebut kita bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Satu di antara ogan vital pada tubuh yang akan terjaga kesehatannya ketika kita rajin berolahraga adalah otak. Sebaliknya, jika kita jarang berolahraga ada beberapa hal yang bisa terjadi pada kesehatan otak kita.

Berikut macam-macam dampak kurang olahraga bagi kesehatan otak, seperti dikutip dariĀ Merdeka, KamisĀ (27/10/2022).

2 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Kurang Olahraga bagi Kesehatan Otak

Meningkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi

Dampak kurang olahraga bagi otak yang pertama yaitu dapat meningkatkan risiko kecemasan danĀ depresi.Ā 

Menurut Katy Firsin, ND, MPST, seorang dokter naturopati, saat kita berolahraga, tubuh melepaskan zat kimia yang membuat kita merasa nyaman, seperti anandamide dan endocannabinoids, langsung ke otak kita.

Senyawa ini tidak hanya menghalangi reseptor rasa sakit, tetapi juga meningkatkan perasaan gembira. Ketika kita kekurangan hormon-hormon penting ini, kita cenderung merasa lebih cemas dan depresi.

Untuk melawan fenomena ini, kamu tidak perlu menghabiskan berjam-jam berlari di atas treadmill. Firsin mengatakan cukup dengan bergerak aktif, menggunakan meja berdiri, dan berjalan-jalan bisa menjadi solusi baik.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Kurang Olahraga bagi Kesehatan Otak

Kesulitan Melihat Hal Positif

Dalam menghadapi suatu masalah atau kejadian, kita dianjurkan untuk tetap berpikir positif dan melihat sisi baik dari apa yang menimpa kita. Namun, jika kita kurang menggerakkan tubuh, sisi baik tersebut akan sulit kita lihat dan pahami.

Olahraga membantu menyediakan jalan keluar bagi kita untuk melepaskan emosi negatif.Ā Aktivitas fisik dapat melatih beberapa emosi dengan bernapas lebih dalam dan dengan aktif menyalurkan kembali emosi melalui gerakan tubuh.

Olahraga juga akan memicu endorfin yang bisa menenangkan dan membuat rileks. Ketika kita duduk di sofa dalam waktu lama, emosi yang buruk itu makin lama akan menumpuk dan meningkat, menciptakan siklus pikiran negatif.

Sulit Memecahkan Masalah

Aktivitas fisik meningkatkan fungsi kognitif kita, mulai rentang perhatian, kinerja akademik, dan pemecahan masalah hingga memori, dan kecepatan pemrosesan informasi. Hal ini juga membantu kita tetap fleksibel saat melakukan banyak tugas dan pengambilan keputusan.

Tanpa berolahraga, otak kita bisa terasa lamban dan lelah sehingga sulit untuk mengumpulkan motivasi atau memenuhi tanggung jawab dan tenggat waktu.

Jika kamu merasa seperti sulit untuk berpikir dan mengingat, pertimbangkan untuk melakukan latihan kardio cepat selama 15 menit. Selain kesehatan jangka panjang, selingan olahraga juga akan membuatmu bersemangat.

4 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Kurang Olahraga bagi Kesehatan Otak

Sulit Mengelola Stres

Ketika kita tidak memiliki jadwal rutin untuk aktivitas fisik, otak kita melepaskan hormon stres, kortisol, sehingga lebih sulit untuk mengelola emosi kita secara efektif.

Peningkatan kortisol ini memiliki efek neurotoksik pada otak, yang dapat merusak hipokampus dengan menurunkan ekspresi neuropeptida BDNF, dan menyebabkan depresi.

Dengan latihan aerobik, kita dapat menurunkan reaktivitas neuroendokrin kita dan mengurangi respons biologis kita terhadap stres sehingga secara alami kita merasa lebih tenang dan lebih terkendali.

5 dari 5 halaman

Macam-Macam Dampak Kurang Olahraga bagi Kesehatan Otak

Dapat Mengembangkan Pola Pikir yang Buruk terhadap Diri Sendiri

Setelah berolahraha, kamu akan merasa kuat, tak terkalahkan, dan bersemangat. Apa pun jenisĀ gerakannya,Ā olahraga meningkatkan kepercayaan diri dan menawarkan rasa kesuksesan.

Dampak kurang olahraga bisa sebaliknya, yaitu menurunkan harga diri dan citra kita. Hal ini terjadi karena orang yang terlalu banyak duduk dapat merasakan dan memikirkan diri mereka sendiri dalam pandangan negatif.

Orang tersebut mungkin merasa dirinya kurang bersemangat, menyenangkan, produktif, energik, dan sebagainya.

Begitu pikiran ini muncul, mereka akan sulit dikalahkan. Ini menjadi siklus yang menempatkan diri kita sendiri, tidak memiliki energi yang cukup untuk berolahraga, dan kemudian merasa lebih buruk sesudahnya.

Ā 

Disadur dari:Ā Merdeka.com (Penulis: Andre Kurniawan. Publsihed: 15/8/2021)Ā 

Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer