Sukses


Pengertian Tsunami, Penyebab, Tanda, Dampak, dan Cara Menyelamatkan Diri

Bola.com, Jakarta - Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut.

Istilah "tsunami" berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" artinya lautan, dan "nami' berarti gelombang ombak).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tsunami adalah gelombang laut dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut (biasanya terjadi di Jepang dan sekitarnya).

Selain gempa bumi, penyebab lain terjadinya tsunami perlu untuk diketahui, sebab bencana ini cukup rawan terjadi di Indonesia. Dengan mengenal penyebab terjadinya tsunami dapat membantu memahami bencana ini secara keseluruhan.

Tak hanya itu, mengetahui penyebab terjadinya tsunami membuat seseorang dapat segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Apa saja penyebab tsunami?

Berikut ini penyebab, tsunami, tanda-tandanya, dampak, dan cara menyelamatkan diri, disadur dari Liputan6, Rabu (23/11/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penyebab Tsunami

1. Gempa Bumi

Seperti yang telah disebutkan di atas, tsunami terjadi karena adanya gempa bumi. Namun, tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami.

Gempa bumi dapat diikuti oleh gelombang tsunami jika pusat gempa berada di dasar laut dan kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.

2. Letusan Gunung Berapi

Letusan dari gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik. Penyebab letusan gunung berapi di dasar laut menyebabkan tsunami dahsyat.

Gunung Krakatau merupakan contoh letusan dahsyat dan menimbulkan tsunami pada 27 Agustus 1883. Gelombang tsunami yang ditimbulkannya mencapai 35 meter dan menewaskan lebih dari 36.000 orang.

3. Longsor bawah tanah

Longsor bawah laut berpengaruh pada pergerakan volume air yang mendadak dan pada skala tertentu menyebabkan tsunami. Beberapa longsor di dasar laut bisa juga disebabkan oleh gempa bumi.

Longsor di sepanjang continntal scop (suatu lereng di dasar laut) yang menjadi sisi sebagian besar garis pantai juga menjadi sumber terjadinya tsunami yang dihasilkan oleh gempa bawah laut.

4. Hantaman Meteor

Hantaman meteor yang jatuh ke permukaan laut dapat menyebabkan ketakseimbangan lempeng laut yang mengakibatkan gempa dan tsunami yang sangat besar.

3 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Bencana Tsunami

Pada dasarnya tsunami bisa diprediksi dengan tanda-tanda alam yang terjadi sebelum tsunami dengan mengetahui tanda-tanda terjadinya. Hal ini bisa meminimalkan korban akibat bencana tersebut.

1. Suara Gemuruh

Jika mendengar suara gemuruh tiba-tiba, perlu diwaspadai akan bahaya tsunami yang akan terjadi. Suara gemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi di bawah laut.

2. Surut air Laut

Pada proses awalnya, tsunami ditandai dengan surutnya air laut secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan terbukanya lempengan bumi di bawah laut, otomatis air laut akan mengisi ruang yang dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka.

Hal ini yang terjadi ketika tsunami Aceh. Ketika air laut surut, orang-orang pantai berkumpul untuk mengumpulkan ikan. Namun, beberapa menit sejak air laut surut, gelombang besar muncul dan mengejutkan orang-orang tersebut.

3. Tanda dari Hewan

Tanda berikutnya adalah tanda-tanda hewan yang tidak lazim dari biasanya. Terdapat aktivitas burung-burung camar yang biasanya muncul di area laut. Binatang ini akan cenderung menjauhi laut karena insting tajam mereka akan bahaya yang terjadi.

4. Aktivitas laut yang berbeda

Laut akan otomatis memberikan tanda terjadinya tsunami. Beberapa menit sebelum adanya gelombang besar, akan ada gelombang-gelombang kecil yang menandai kembalinya air laut.

Larilah menuju dataran tinggi, pegunungan, ataupun perbukitan untuk menyelamatkan diri dari sapuan gelombang tsunami.

4 dari 5 halaman

Dampak Bencana Tsunami

Bencana alam tsunami sama dengan bencana alam lainnya. Bencana tsunami juga menimbulkan banyak dampak atau kerugian. Berikut beberapa dampak tsunami:

1. Terjadi kerusakan kerusakan prasarana dan sarana sehingga menyebabkan berbagai aktivitas terganggu.

2. Lahan pertanian dan perkebunan rusak. Aliran air akibat tsunami di daratan juga dapat mengikis top soil lahan pertanian maupun perkebunan sehingga lahan akan tergradasi.

3. Dampak terhadap perekonomian, bencana alam tsunami dapat memengaruhi harga komoditas pangan dan energi yang tentunya akan memicu terjadinya inflasi.

5 dari 5 halaman

Cara Menyelamatkan Diri saat Tsunami

Cara penyelamatan diri saat teradi tsunami, sebagaimana dilansir dari Buku Saku Tangkap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Berikut langkahnya:

1. Setelah terjadi gempa bumi hingga berdampak pada rumah, jangan berupaya merapikan kondisi rumah karena gempa susulan bisa saja terjadi.

2. Ketika berada di rumah, tetap tenang dan segera mengarahkan keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

3. Tidak semua gempa bumi memicu tsunami, tetapi jika ada peringatan bahaya dari pihak berwenang mengenai potensi terjadinya tsunami, segera menjauh dari daerah pantai.

4. Jika telah sampai di daerah tinggi, tetap bertahan karena gelombang tsunami susulan yang lebih besar bisa saja terjadi.

5. Selalu pantau informasi terkait kondisi terkini dari pihak berwenang.

6. Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan dinyatakan aman.

7. Tsunami bisa terjadi tidak hanya sekali sehingga penduduk setempat tak boleh meninggalkan tempat evakuasi sebelum adanya arahan dari pihak berwenang.

8. Hindari menyelamatkan diri dengan melewati jembatan.

9. Bagi yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera tinggalkan kendaraan dan evakuasi diri dengan jalan kaki.

10. Jika berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, segera tutup layar dan hindari wilayah pelabuhan.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Dyah Mulyaningtyas, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 3/8/2019)

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer