Sukses


Keutamaan Menunaikan Salat Duha yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Bola.com, Jakarta - Salat Duha adalah salat sunah yang dikerjakan setelah matahari terbit hingga akhir waktu di seperempat siang.

Salat Duha merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hal itu karena keutamaan dalam salat ini banyak sekali. Banyak dalil dalam hadis yang menunjukkan keutamaan salat Duha.

Tidak hanya dapat menambah pundi-pundi pahala, melaksanakan salat Duha juga dapat membuat hati lebih tenang dan memperlancar rezeki.

Salat Duha adalah salat sunah yang didirikan pada waktu pagi, waktu pelaksanaannya pada 20 menit setelah matahari terbit dan 10 menit sebelum waktu zuhur.

Salat Duha boleh dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan lebih banyak dengan kelipatan yang sama. Setelahnya, umat muslim bisa memanjatkan doa kepada Allah Swt.

Berikut keutamaan menunaikan salat Duha yang bisa dilakukan setiap hari, disadur dari Liputan6, Jumat (17/3/2023).

2 dari 3 halaman

Keutamaan Menunaikan Salat Duha

Dua Rakaatnya Senilai 360 Sedekah

Pelaksanaan salat Duha minimal dua rakaat. Meski hanya dua rakaat, itu senilai dengan 360 sedekah. Keutamaan inilah yang terkait erat dengan rezeki lancar. 

"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan salat Duha dua rakaat." (HR. Muslim)

Allah Cukupkan Rezekinya

Jika punya waktu luang, sebaiknya tak mencukupkan dua rakaat. Tambahlah agar minimal empat rakaat. Keutamaan melaksanakan salat Duha empat rakaat ialah Allah mencukupkan rezeki sepanjang hari. Bahkan rezekinya diantar.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR. Ahmad)

Ganimah Terbanyak

Keutamaan ini juga terkait dengan rezeki barokah lancar. Sebab, Rasulullah menyebut salat ini sebagai ganimah terbanyak. Umumnya, nominal ganimah sangat besar.

"Barang siapa berwudu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan salat Duha maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ganimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat." (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan sahih)

Berpahala Umrah

Keutamaan luar biasa lainnya ialah berpahala umrah yang sempurna, yaitu jika dikerjakan satu paket dengan salat subuh berjemaah di masjid.

Praktiknya, orang tersebut mengerjakan salat Subuh berjemaah di masjid, lalu duduk atau berdiam diri untuk zikir atau ibadah lainnya hingga tiba waktu duha. Ketika tiba waktu duha, ia menunaikan salat Duha. Setelah itu baru pulang ke rumah.

3 dari 3 halaman

Waktu Terbaik Mendirikan Salat Duha

Salat Duha sama seperti salat sunah lainnya, tetapi yang berbeda hanya pada waktu, niat, dan bacaan salatnya. Waktu pelaksanaan salat Duha berlangsung dari munculnya matahari hingga sebelum matahari tepat di tengah.

Adapun waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan salat Duha terbagi menjadi dua, yaitu awal waktu dan akhir waktu. Awal waktu salat Duha, bisa dilakukan saat 20 menit setelah matahari terbit.

Waktu tersebut sesuai keterangan hadis yang diriwayatkan oleh 'Amr bin 'Abasah. Nabi Muhammad saw. bersabda:

"Kerjakanlah salat Subuh kemudian tinggalkanlah salat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari)." (HR. Muslim)

Sedangkan waktu kedua yang dianjurkan adalah akhir waktu salat Duha yang dilakukan 15 menit sebelum masuk waktu salat Zuhur.

Namun, waktu terbaik atau utama mengerjakan salat Duha adalah pada akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang makin panas.

Waktu tersebut sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam. Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan salat Duha (di awal pagi), dia berkata:

"Tidakkah mereka mengetahui bahwa salat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'salat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan'." (HR. Muslim)

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Nisa Mutia Sari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 22/11/2019)

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer