Sukses


Contoh Teks Khotbah Idulfitri yang Menyentuh Hati dan Penuh Pesan Berharga

Bola.com, Jakarta - Contoh teks khotbah Idulfitri bisa jadi referensi untuk dibawakan para khatib. Dengan menyiapkan naskah terlebih dahulu bisa membuat khatib membawakan khotbah dengan baik.

Tanggal 1 Syawal menjadi hari yang spesial bagi umat Islam karena diperingati sebagai Hari Idulfitri. Dalam perayaan Lebaran tersebut, bagian yang tak terpisahkan ialah salat Idulfitri.

Dalam rangkaian salat Idulfitri terdapat terdapat khotbah. Khotbah Idulfitri disampaikan setelah salat Idulfitri dua rakaat.

Jadi, setelah salat selesai, imam langsung berdiri untuk melaksanakan khotbah. Penyampaian khotbah Idulfitri berbeda dengan khotbah Jumat.

Bedanya, khotbah Idulfitri dilaksanakan setelah salat Idulfitri dua rakaat. Sementara khutbah Jumat disampaikan sebelum salat Jumat dua rakaat.

Penyampaian khotbah Idulfitri tetap disunnahkan, meski salat Idulfitri dilaksanakan di rumah dengan jemaah terbatas. Itulah mengapa, penting untuk mengetahui urutan atau tata cara khotbah Idulfitri.

Tak hanya itu, para khotib juga perlu menyiapkan teks khotbah. Ada banyak referensi contoh teks khotbah Idulfitri yang bisa digunakan.

Berikut ini contoh teks khotbah Idulfitri yang bisa jadi referensi, dilansir dari laman Kemenag.go.id, Senin (17/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Khotbah Pertama

Khotbah Pertama

الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر الله أكبر الله أكبر، لا إله إلّا الله، الله أكبر الله أكبر الله أكبر، ولله الحمد

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله -صلَّى الله عليه وسلَّم-، الصادق الوعد الأمين، وعلى آله وأصحابه ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين. وأشهد أن لا إله إلّا الله وحده، صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده، لا شيء قبله ولا شيء بعده، وأشهد أنّ محمدًا رسول الله -صلَّى الله عليه وسلّم-، وصفيه وخليله، خير نبي أرسله وهداية للعالمين اصطفاه، أما بعد :فَيَا اَيُّهَاالْمُومِنُوْنَ وَالْمُومِنَاتِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Kaum muslimin yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. yang menurunkan rahmat di pagi hari yang sejuk ini kepada kita semua sehingga kita dapat bersama-sama mengagungkan nama-Nya. Begitu pun mari sama sama kita berselawat kepada Nabi Muhammad sebagai anutan kita yang telah menerangi jalan kehidupan ummat manusia di seantero dunia.

Dalam kegembiraan kita merayakan Idulfitri 1444 H, marilah sejenak kita meresapi tentang ketaqwaan kita kepada Allah Yang Maha Kuasa! Sebab kebahagiaan yang hakiki hanya dapat diraih dengan cara taat menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.

3 dari 6 halaman

Lanjutan Khotbah Pertama

Kaum muslimin yang berbahagia

Walaupun kelonggaran diberikan kepada kita untuk merayakan Idulfitri tahun ini, bukanlah berarti kita bebas melampiaskan kemauan kita. Dengan belajar apa yang dilakukan Rasulullah saw. pada saat merayakan Lebaran, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Zaad al-Ma'aad oleh Ibnul Qayyim; ternyata kebahagiaan merayakan Lebaran ada batasannya.

Rasulullah saw. mengajak para sahabatnya untuk mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai ungkapan rasa bahagia dan bersyukur atas nikmat Allah: itupun ada batas waktunya yakni cukup sampai khotbah kedua.

Beliau juga terbiasa menyerukan perintah tunaikan zakat fitrah kepada para sahabat di pagi hari yang masih gelap gulita sampai batas waktu dikerjakannya salat Idulfitri. Hal ini berarti bahwa sesuatu yang hukumnya wajib untuk menyempurnakan ibadah puasa sekalipun, ternyata juga ada batasannya.

Idulfitri memang penting untuk dirayakan sebagai bentuk kegembiraan umat Islam. Allah Swt. berfirman dalam Surat Yunus ayat 58:

قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا

Artinya: "Katakanlah! Dengan anugerah Allah dan kasih sayang-Nya maka dengan demikian bergembiralah!"

Namun demikian, hendaknya perayaan ini kita laksanakan dalam batasan-batasan kewajaran. Terlebih lagi perayaan Idulfitri pada saat ini belum sepenuhnya kita bebas dari masa pandemi.

4 dari 6 halaman

Lanjutan Khotbah Pertama

Saudaraku, muslimin dan muslimat yang berbahagia, masih dalam konteks kita belajar memahami cara Rasulullah merayakan Idulfitri, pahamilah!

Pertama, Nabi Muhammad memang menganjurkan supaya sebelum beranjak ke tempat Salat Id, kita disunnahkan mengisi perut kita. Namun yang dimakan oleh Rasulullah hanya beberapa butir kurma saja.

Kedua, Nabi Muhammad terbiasa mandi di pagi hari sebelum Salat Id. Beliau juga mengenakan pakaian terbaik dengan aroma minyak wangi yang menyegarkan, seperti yang beliau sabdakan:

أصلحوا رحالكم، وحسِّنوا لباسكم، حتى تكونوا شامةً بين الناس. [رواه أحمد وأبي داوود ]

Artinya: "Baguskan jalan kalian. Indahkan pakaian kalian sehingga kalian harum di antara orang orang."

Beliau di saat hari raya memakai pakaian terbaiknya. Dalam riwayat, beliau biasa menggunakan jubah berwarna hijau dan kadang kadang jubah warna putih yang bergaris merah kunyit yang sangat beliau sukai.

Pakaian yang dikenakan Nabi sangat istimewa, akan tetapi tetap ada batasan kewajarannya. Dalam riwayat Abdullah b. Umar, dijelaskan bahwa pernah suatu ketika ada seorang sahabat yang menghadiahi Nabi Muhammad berupa jubah baru dari bahan sutra yang dibeli di pasar Madinah. Namun, jubah itu ditolak oleh Rasulullah dan beliau tidak mau memakainya untuk salat Idulfitri. Beliau berkata: "Pakaian ini hanya cocok buat orang yang tidak punya akhlak!"

Itu berarti walaupun di hari Lebaran disunahkan mengenakan pakaian bagus, jangan mencolok sehingga dapat menimbulkan kesenjangan sosial di antara umat Islam yang sedang merayakan lebaran.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia, Rasulullah saw. tak berlebih-lebihan dalam merayakan Lebaran. Sebab, semangat berlebaran ialah membangun solidaritas dan hubungan baik dengan sesama umat Islam khususnya dan masyarakat luas umumnya.

Hal ini dibuktikan sendiri oleh Rasulullah saw. tatkala memilih pelaksanaan salat Idulfitri tidak di dalam masjid, tetapi di tanah lapang. Beliau pun tak sungkan untuk berjalan kaki menuju lokasi. Bahkan beliau memiliki kebiasaan untuk melalui jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن صلى الله عليه وسلم كان إذا خرج إلى العيد يرجع في غير الطريق الذي خرج فيه.. [رواه أحمد ومسلم والترمذي]؛

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Raaulullah tatkala berangkat menuju tempat salat Idulfitri maka jalan yang dilewatinya berlaian dari jalan ketika beliau kembali.

Pada saat berangkat menuju salat Idulfitri, beliau memilih melewati jalan pasar besi (al-Hadidin) dan pada saat kembali ke rumah memilih jalan pasar sendal-sepatu (al-Khizdain).

Tujuannya tidak ada lain terkecuali supaya Rasulullah bisa bertemu dan menyapa para sahabatnya yang tersebar di lorong-lorong kota Madinah. Beliau sapa para sahabatnya dengan kalimat penghormatan dan ucapan selamat Lebaran: "Taqabbalallahu minna ma minkum." Begitulah jiwa sosial dan keakraban Rasulullah saw. dengan para sahabat yang patut diteladani oleh umatnya.

5 dari 6 halaman

Lanjutan Khotbah Pertama

Kaum muslimin dan muslimat

Termasuk kebiasaan Rasulullah saw. adalah menyapa para kaum Hawa dengan sangat humanis. Beliau berkata: "Ayo bersedekah!" Dalam sebuah riwayat beliau berkelakar: bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum perempuan. Konon tatkala beliau berkata demikian raut muka kaum Hawa terlihat ketakutan. Maka disambung lagi oleh Rasulullah: "Ayo bersedekah". Tentu saja karena sedekah dapat menyelamatkan manusia dari siksa kubur dan neraka.

Para kaum Hawa sahabat Nabi gembira dengan cara Nabi menyapa mereka. Dalam penjelasan Kitab Zaad al-Ma'aad disebutkan bahwa para kaum hawa terbiasa mengeluarkan sedekah di hadapan Nabi setelah selesai Salat Idulfitri.

Demikianlah kebiasaan Nabi Muhammad di dalam merayakan Lebaran Idulfitri dengan penuh kesederhanaan dan keakraban, tanpa berlebih-lebihan. Semoga kita semua bisa meniru kebiasaan baik ini.

Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah Swt., semoga kita dimasukkan ke golongan orang orang yang beruntung. Minal aidin wal faizin. Taqabbalallah minna wa minkum. Amiin Ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

6 dari 6 halaman

Khotbah Kedua

الله اكبر الله اكبر الله اكبر، الله اكبر الله اكبر الله اكبر، الله اكبر، لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمدالحمد لله رب العالمين، يُحمد في السراء والضراء، وفي العافية والبلاء، ولا يُحمد على كل حال سواه

اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، وصلى الله وسلم على نبيه محمد ابن عبد الله وعلى اله واصحابه اما بعدفَيَا اَيُّهَاالْمُومِنُوْنَ وَالْمُومِنَاتِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

واعلموا ان الله وملاءكته صلوا على النبي قديما كقوله تعالى ان الله وملاءكته يصلون على النبي. يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليمااللهم صل على محمد واله وصحبه اجمعين وسلم تسليما

اللهم بارك لنا فيما آتيتنا، واجعله عوناً لنا على طاعتك، اللهم إنا نسألك فعل الخيرات وترك المنكرات، وحب المساكين، اللهم ارزقنا حبك وحب كل عمل يقربنا إليك. واغفر لنا ذنوبنا واخواننا الذين سبقونا بالايمان يا ارحم الراحين

عباد الله ان الله ياءمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر. ولذكر الله اكبر

 

Sumber: Kemenag

Baca artikel seputar Idulfitri lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer