Bola.com, Jakarta - Kamu mungkin pernah mengirimkan surat ataupun paket dengan tujuan dalam kota maupun luar kota, melalui Pos Indonesia maupun perusahaan jasa ekspedisi swasta
Tujuan pengirimannya tentu beragam, baik untuk keluarga, saudara, teman, ataupun untuk pembeli produk dagangan online kita.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, masih banyak pengirim paket yang kurang cermat dalam menuliskan alamat penerimanya. Hal tersebut menyulitkan pihak jasa ekspedisi dan kurir di saat mengantarkan paket atau surat.
Itulah mengapa, sebagai pengirim kita harus menuliskan alamat dengan baik dan benar sehingga surat atau paket dapat sampai di tujuan dengan cepat.
Menuliskan alamat dengan benar juga akan meminimalkan terjadinya salah alamat saat pengiriman.
Lantas, bagaimana cara penulisan alamat yang benar untuk pengiriman surat dan paket?
Berikut cara penulisan alamat untuk pengiriman surat dan paket yang baik dan benar, seperti dilansir dari laman Salamadian, Selasa (25/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Penulisan Alamat untuk Pengiriman Surat dan Paket yang Baik dan Benar
Cara Menulis Alamat di Paket
Tidak ada aturan khusus dalam penulisan alamat pada pengiriman surat dan paket, terkecuali untuk paket-paket yang bersifat resmi. Secara umum, penulisan alamat paket terdiri dari dua bagian, yaitu alamat penerima dan alamat pengirim.
Format alamat penerima barang ataupun pengirim barang kurang lebih terdiri dari tiga hal di bawah ini:
- Nama penerima
- Alamat penerima
- Nomer kontak penerima (HP/telepon)
Advertisement
Cara Penulisan Alamat untuk Pengiriman Surat dan Paket yang Baik dan Benar
1. Nama Penerima Barang
Nama penerima harus jelas. Jadi sebisa mungkin tulis nama lengkapnya. Bisa juga menggunakan nama panggilan yang familier di area sekitar tempat tinggal penerima atau menggunakan nama kepala rumah tangga di rumah tujuan.
Dengan begitu, jika kurir bertanya ke tetangga, mereka akan langsung mengenali nama yang disebutkan.
Contoh:
- Mustofa Widodo
- Dartono Gunarto (Darto)
- Pak Sugeng Wasita – Halim Wasita
2. Alamat Penerima Barang
Alamat harus ditulis sedetail mungkin untuk mengurangi kurir kesasar atau salah tujuan. Bagian pokok penulisan alamat terdiri dari nama jalan, nomer rumah, RT/RW, nama desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
Hal-hal lain yang tercantum seperti patokan alamat bersifat optional artinya boleh dicantumkan ataupun tidak.
- Nama perumahan/gedung/bangunan (opsional)
- Nama jalan
- Nomer rumah
- RT dan RW
- Patokan (opsional)
- Dusun (opsional)
- Kelurahan/Desa
- Kecamatan
- Kabupaten/Kota
- Provinsi
- Kode pos (opsional)
- Negara (jika barang dikirim ke luar negeri)
Contoh:
Perum Xxx, Jl. Candi No.36, RT 011/RW 005 (Belakang SMP ABC), Kel. Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 65142
3. No Hp/Telp Penerima
Adanya nomer kontak yang tercantum akan memudahkan kurir atau pihak pengiriman mengontak si penerima. Sebaiknya penulisan nomer HP dipisah tiap empat angka menggunakan tanda strip atau cukup spasi.
Contoh:
- 0812 3456 7890
- 0812-7890-1234
- 0823-4567-8901
Contoh penulisan alamat:
Warta Prakarsa (Cak War)
Jl. Petemon IV No.32-A, RT 014/RW 008 (Gang Sebelah Bank BCA), Kel. Petemon, Kec. Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60252
0839-0868-2xxx
Sumber: Salamadian
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengeklik tautan ini.