Sukses


Contoh Akomodasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Bola.com, Jakarta - Akomodasi adalah proses penyelesaian beragam contoh konflik sosial di masyarakat dengan menengahkan kerja sama tanpa melibatkan bentrokan fisik yang dapat menimbulkan ancaman dan korban materi/non materi di dalam kehidupan masyarakat.

Dalam sosiologi, akomodasi digunakan untuk menyelesaikan konflik. Akomodasi berkaitan dengan penyesuaian lingkungan baik fisik maupun sosial.

Akomodasi adalah bagian dari proses asosiasi. Proses asosiasi merupakan proses interaksi sosial antara satu orang atau lebih atau kelompok sosial yang mengarah pada kesatuan atau kekompakan, bahkan terjadinya pembauran.

Akomodasi adalah langkah yang ditempuh untuk mengatasi konflik atau masalah antara dua pihak. Akomodasi adalah suatu kondisi dan proses. Akomodasi dapat bersifat sementara atau permanen.

Agar lebih paham, berikut contoh akomodasi, dilansir dari laman Dosensosiologi, Rabu (31/5/2023).

2 dari 3 halaman

Bentuk Akomodasi

1. Koersi (coercion), merupakan satu di antara bentuk akomodasi yang memiliki proses pemaksaan karena satu di antara pihak berada di posisi yang lemah.

2. Kompromi (comproomise), merupakan bentuk akomodasi yang di mana pihak-pihak yang bertikai mengurangi tuntutan agar penyelesaian permasalahan dapat segera tercapai.

3. Arbitrasi (arbitration), merupakan satu di antara cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang bertikai tidak menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

4. Mediasi, merupakan suatu cara untuk menyelesaikan konflik melalui perantara yang sifatnya netral.

5. Konsiliasi, adalah usaha untuk mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih untuk bersama-sama mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

6. Ajudikasi, merupakan suatu proses penyelesaian masalah menggunakan jalur pengadilan.

7. Toleransi, merupakan satu di antara bentuk akomodasi tanpa melalui persetujuan, tetapi dibutuhkan sikap saling pengertian.

8. Stalamate, merupakan bagian dari akomodasi yang di mana pihak-pihak yang bertikai berhenti pada satu titik karena di antaranya memiliki kekuatan yang seimbang.

9. Displacement, merupakan suatu cara untuk mengakhiri konflik dengan cara mengakhiri konflik bersama, dengan memberikan pengalihan objek.

10. Konversi, merupakan bentuk dasi akomodasi yang memberi penyelesaian konflik dengan menjadikan satu di antara pihak yang berselisih untuk dapat menerima kekalahan dennga pendirian pihak lain.

3 dari 3 halaman

Contoh Akomodasi

  1. Menyelesaikan permasalahan sengketa harta waris menggunakan jalur pengadilan agar pembagian serta keputusan-keputusan yang dikeluarkan dapat disetujui bersama.
  2. Pertentangan antara karyawan dengan pengusaha yang di mana hal tersebut menjadi cikal bakal pembentukan serikat buruh dan departemen tenaga kerja sebagai pihak mediator dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
  3. Menghargai perbedaan antarumat beragama dengan memberikan penghormatan apabila satu di antara umat beragama sedang menjalankan prosesi peribadatan.
  4. Pertemuan antara pemerintah, pengusaha, dan buruh dalam menentukan standar gaji atau UMR.
  5. Perbudakan yang dilakukan oleh masyarakat yang menggunakan jasa pembantu rumah tangga, dengan memberikan gaji di bawah standar.
  6. Kompromi antara dua partai pada saat pemilihan umum untuk saling berbagi kursi kekuasaan.
  7. Menyelesaikan masalah perceraian dengan jalur pengadilan agar tidak terjadi kasus perebutan hak asuh anak.
  8. Melerai dua orang yang sedang berkelahi dan mengajaknya mengobrol bersama untuk menemukan jalan keluar permasalahan.
  9. Pembubaran massa aksi yang rusuh karena telah merusak berbagai fasilitas umum.
  10. Memaafkan kesalahan yang telah diperbuat oleh seseorang tanpa memandang agama dan adat apa yang dimilikinya.
  11. Memberikan sanksi skorsing kepada dua siswa yang berkelahi dengan tujuan memberikan efek jera kepada dua siswa yang berselisih.
  12. Mengalah untuk tidak menonton acara favorit saat sedang menonton tv bersama.
  13. Mempertemukan teman yang sedang berkonflik dengan menanyakan akar masalah dan bersama-sama mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
  14. Menyelesaikan konflik antardua dusun dengan jalan musyawarah akibat konflik yang berawal dari salah paham.
  15. Meminta maaf kepada tetangga akibat perselisihan yang berawal akibat salah paham.
  16. Mengajak makan para pendemo untuk mengajak ngobrol secara santai dengan tujuan menemukan kemauan yang diinginkan oleh para pendemo.
  17. Memaksa kedua belah pihak untuk saling meminta maaf karena permasalahan yang terjadi hanyalah masalah sepele dan tidak perlu untuk dipermasalahkan.
  18. Menerima kekalahan atas keputusan hakim pengadilan dalam kasus hak asuh anak.
  19. Menerima kekalahan karena merasa diri tidak memiliki kekuatan untuk memenangkan kasus pada pengadilan.
  20. Menjadi pihak penengah saat orang tua kita sedang berelisih.

 

Sumber: Dosensosiologi

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer