Sukses


5 Contoh Puisi untuk Mantan yang Menginspirasi Pembaca

Bola.com, Jakarta - Mantan merupakan seseorang yang sulit untuk dilupakan begitu saja di hidup karena dia pernah mengisi hati kita. Apakah itu mantan suami, istri, maupun pacar.

Apalagi, jika mantan ada di lingkaran pertemanan yang sama. Semua kenangan dan kebahagiaan yang pernah dilalui bersama bakal masih terbayang-bayang setiap hari.

Yap, mantan selalu membawa sejuta cerita dengan banyak intrik memori di dalamnya. Mungkin kamu pernah merasa kangen dan rindu dengan sosok mantan?

Alih-alih terjebak dalam masa lalu, kamu bisa menyikapinya dengan mengunggah puisi untuk mantan. Lewat puisi kamu dapat mengekspresikan diri dan mengungkapkan isi hatimu kepada sang mantan.

Di bawah ini ada beberapa puisi untuk mantan yang mungkin relate dengan pengalaman asmaramu.

Berikut ini lima contoh puisi untuk mantan yang menginspirasi pembaca, dikutip dari laman Pelajarindo dan Diedit, Selasa (22/8/2023).

2 dari 6 halaman

Sebuah Nama

Sekilas terbayang sebuah nama

Engkau yang pernah berbagi rasa

Dirimu adalah masa lalu

Namun tiada pernah hilang dibenakku

 

Bahkan karenamu ajarkan aku cinta

Walau takdir memisahkan kita

Apalah daya hanyalah insan biasa

Inilah akhir cinta kita

 

Di saat bulan purnama

Akhir perjumpaan kita

Berawal dari jarak yang memisahkan

Kini tinggalah sebuah kenangan

 

Kandasnya cinta antara kita

Tiada pernah terselip luka

Walau kini tiada bersama

Namun kita saling berbagi doa.

3 dari 6 halaman

Mantan Istriku yang Penuh Kenangan

Mantan istriku

Dalam kenangan lalu

Tinggalah suatu rasa yang selalu

Tak mudah hilang, terus terpatri

Menghiasi hati yang penuh duka cita

 

Mimpi-mimpi yang dulu pernah tercipta

Kini tinggal bayang yang tak jua sirna

Semua itu hadir, mengusik jiwa

Membuat luka yang perlahan sembuh saja

 

Saat ini jauh berbeda

Dengan kenangan masa silam

Saat kita berdua masih bersama

Cinta yang dulu begitu indah

Kini menjadi sesuatu yang terluka

 

Ada rindu yang tetap melekat

Namun juga ada rasa kecewa di dada

Karena cinta yang pernah ada

Kini tinggal kenangan

Yang menyedihkan hati

 

Sekarang

Cinta yang pernah mekar

Telah pudar

Hanya tinggal puing kenangan

Namun, hati ini tak pernah lupa

Semua kebaikan yang pernah kau berikan

 

Mantan istri

Aku mendoakanmu

Semoga kau bahagia di masa depanmu

Meski kita tak bersama lagi

 

Kau tetaplah orang yang pernah berarti bagiku

Meski kini kita berjalan di jalan yang berbeda

Semoga kita tetap saling menghargai

Dan menjaga kenangan indah di dalam hati

 

Mantan istriku

Semoga engkau selalu bahagia.

4 dari 6 halaman

Senyum, Lupakan, Sadari

Senyumlah, pulihkanlah

Kehendak hatimu tak lagi terikat

Akan angan yang dulu sempat membelenggu erat

 

Lupakanlah

Bahwa rasa yang pernah ada

Tiada lagi bergelut di malam kelam mu

Terbisu mendadak

Atas realita terpantas yang tanpa semu

 

Sadarilah

Bahwa akan selalu ada sepercik sebab

Di setiap gemam “selamat tinggal” terucap

 

Kemudian yakinlah

Seusai mentari berlalu

Akan tiba mentari baru yang menghangatkanmu seusai fajar

Melebihi yang telah pergi itu.

5 dari 6 halaman

Mantanku

Nampaknya kau cukup sibuk belakangan ini

Mengurusi suami yang baru kau kawini

Aku tak hendak mengganggumu, manis!

Mencampuri rumah tanggamu yang nampak harmonis

 

Hendaknya aku memberi tahu mu hal yang penting bagiku

Perihal nasibku selepas perkawinan mu

Bagaimana pun aku ini mantan kekasih mu

Pernah kau peluk pun sering kau cium

 

Aku tak ada maksud mengungkit masa lalu

Supaya kau ingat kejadian romantis dahulu

Sangat bahaya bila suami mu tahu

 

Ku kira perkawinan mu tak akan benar tejadi

Kau tau lah aku masih sangat menyayangi mu

Ku pikir kau tak setega itu

Nyatanya kau pilih juga dia jadi suami mu

 

Suami mu memanglah tampan

Nampak padanya kau teramat sayang

Kau tak perlu takut suamimu aku tendang

Meski aku tengil dan serampangan aku tak akan rebut istri orang.

6 dari 6 halaman

Apa?

Apa yang membuatmu menemukan obat paling mujarab

Pada sakit jerihnya hari?

Tanyakan saja kejamnya senja

Yang menggelapkan kalbu

 

Adakah yang lebih dari gurauanmu

Timbulkan sebab saat yang tersayang

Terbahak girang?

Tanyakan saja senyummu

Ketika khianat perlahan menjamu

 

Akankah kamu paham

Apa yang ada di balik sebuah perpisahan?

Tanyakan saja pada kelopak matamu

Jika memang ia enggan untuk berlinang haru.

 

Sumber: Pelajarindo, Diedit

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer