Sukses


Pengertian Bullying, Ciri-Ciri, Penyebab, Dampak, Jenis, dan Cara Mencegahnya

Bola.com, Jakarta - Bullying merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut dikenal dengan perundungan. Lantas, apa pengertian dari bullying?

Bullying adalah perilaku yang bersifat merendahkan, mengintimidasi, atau mengganggu orang lain secara terus-menerus.

Adapun tujuan seseorang melakukan bullying umumnya untuk mendominasi, mengendalikan, atau menyakiti mereka secara fisik, emosional, atau psikologis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perundungan berasal dari kata "rundung" yang artinya adalah mengganggu, mengusik terus menerus dan menyusahkan.

Bullying atau perundungan dapat terjadi pada siapa saja, tak memandang kalangan usia, ras, ataupun gender. Bullying juga bisa terjadi di mana saja, mulai dari sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, atau bahkan di dunia maya.

Itulah sedikit penjelasan tentang pengertian bullying. Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri bullying, penyebab dampak, jenis, dan cara mencegahnya.

Berikut ini ciri-ciri bullying, penyebab, dampak, jenis, dan cara mencegahnya yang perlu diketahui, dilansir dari Kemenpppa.go.id, Jumat (15/9/2023).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Ciri Pelaku dan Korban Bullying

Ciri-Ciri Pelaku Bullying

Ciri-ciri pelaku bullying adalah memiliki kekuasaan yang lebih tinggi sehingga pelaku dapat mengatur orang lain yang dianggap lebih rendah. Ciri-ciri lain pelaku bullying antara lain adalah sebagai berikut:

  • Hidup berkelompok dan menguasai kehidupan sosial seseorang.
  • Menempatkan diri di tempat tertentu di sekolah/sekitarnya.
  • Merupakan tokoh populer di sekolah.
  • Gerak-geriknya sering kali dapat ditandai, yaitu sering berjalan di depan, sengaja menabrak, berkata kasar, menyepelekan/melecehkan.

Ciri-Ciri Korban Bullying

Ciri-ciri korban bullying antara lain adalah sebagai berikut:

  • Secara akademis, korban terlihat lebih tidak cerdas dari orang yang tidak menjadi korban atau sebaliknya.
  • Secara sosial, korban terlihat lebih memiliki hubungan yang erat dengan orang tua mereka.
  • Secara mental atau perasaan, korban melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang bodoh dan tidak berharga. Kepercayaan diri mereka rendah dan tingkat kecemasan sosial mereka tinggi.
  • Secara fisik, korban adalah orang yang lemah, korban laki-laki lebih sering mendapat siksaan secara langsung, misalnya bullying fisik. Dibandingkan korban laki-laki, korban perempuan lebih sering mendapat siksaan secara tidak langsung misalnya melalui kata-kata atau bullying verbal.
  • Secara antar perorangan, walaupun korban sangat menginginkan penerimaan secara sosial, mereka jarang sekali untuk memulai kegiatan-kegiatan yang menjurus ke arah sosial.
  • Anak korban bullying kurang diperhatikan oleh pembina, karena korban tidak bersikap aktif dalam sebuah aktivitas.

 

3 dari 6 halaman

Penyebab Bullying

Penyebab terjadinya bullying antara lain:

  • Merasa iri hati
  • Keinginan untuk membalas dendam
  • Sombong
  • Ingin diperhatikan
  • Merasa tertekan dan marah
  • Pengaruh media cetak dan elektronik
  • Pengaruh ekonomi
  • Rasa ingin menjadi penguasa agar terlihat hebat
  • Tidak percaya diri/merasa lemah
  • Meniru perilaku orang dewasa
  • Kurang pendidikan moral
  • Tidak suka bergaul
  • Perilaku orang yang semena-mena
  • Merasa dikucilkan
  • Keadaan di rumah yang tidak menyenangkan
  • Disuruh orang lain

 

4 dari 6 halaman

Dampak Bullying

Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak yang di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying, bahkan sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan.

Bullying dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Dampak dari bullying adalah:

a. Dampak bagi korban

  • Depresi dan marah
  • rendahnya tingkat kehadiran dan rendahnya prestasi akademik siswa
  • Menurunnya skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa.

b. Dampak bagi pelaku

Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustrasi.

Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan.

Jika dibiarkan terus-menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya.

c. Dampak bagi siswa lain yang menyaksikan bullying (bystanders)

Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, para siswa lain yang menjadi penonton dapat berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial.

Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan bergabung dengan penindas karena takut menjadi sasaran berikutnya dan beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apa pun dan yang paling parah, mereka merasa tidak perlu menghentikannya.

 

 

5 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Bullying

Bullying dapat dikelompokkan ke dalam enam kategori, yaitu:

Kontak fisik langsung

Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.

Kontak verbal langsung

Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.

Perilaku non-verbal langsung

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.

Perilaku non-verbal tidak langsung

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.

Cyber bullying

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)

Pelecehan seksual

Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

 

 

6 dari 6 halaman

Cara Mencegah Bullying

Pencegahan dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar:

a. Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying.

b. Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya.

c. Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat).

 

2) Pencegahan melalui keluarga, orang tua harus memperkuat pola pengasuhan. Caranya dengan:

a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antarsesama.

b. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara beinterakasi antaranggota keluarga.

c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi.

d. Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap menghargai), berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan.

e. Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media televisi, internet, dan media elektronik lainnya.

 

3). Pencegahan melalui sekolah

a. Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada murid bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan anti bullying.

b. Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid.

c. Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah.

d. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.

e. Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.

f. Melakukan pertemuan berkala dengan orang tua atau komite sekolah

 

4) Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung (Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat: PATBM).

 

Sumber: kemenpppa.go.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer