Sukses


Pengertian Pramuka, Sejarah, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Metodenya

Bola.com, Jakarta - Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, Pramuka adalah organisasi untuk pemuda yang mendidik para anggotanya dalam berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling menolong, dan sebagainya.

Gerakan ini awalnya dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris sekitar tahun 1906-1907. Di Indonesia, Pramuka bukan sebuah kegiatan yang asing.

Bahkan, gerakan Pramuka sudah diperkenalkan dan diajarkan sejak tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Adapun tingkatan anggota gerakan Pramuka adalah terdiri dari siaga, penggalang, penegak, dan pandega.

Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu gerakan Pramuka. Untuk lebih jelasnya, ketahui pengertian Pramuka menurut ahli sejarah, tujuan, fungsi, hingga metodenya.

Berikut ini pengertian Pramuka menurut ahli, sejarah, tujuan, fungsi, prinsi, dan metodenya yang perlu diketahui, dilansir dari sman1pringgarata.sch.id, Rabu (20/9/2023).

2 dari 7 halaman

Pengertian Pramuka Menurut Ahli

Joko Mursitho

Pramuka adalah proses pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan yang bertujuan untuk membentuk watak peserta didik.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Pramuka adalah proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, di bawah tanggung jawab anggota dewasa, yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu.

3 dari 7 halaman

Sejarah Pramuka

Sejarah Pramuka Indonesia

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang lebih dikenal dengan Lord Baden-Powell adalah orang yang kali pertama mempelopori gerakan Pramuka atau kepanduan (Boy Scout). Ia adalah seorang mantan tentara asal Inggris yang sejak kecil menyukai kegiatan di luar ruangan (outdoor).

Kebiasaannya merangkum pengalaman dalam latihan kepanduan menghasilkan sebuah buku yang berjudul Scouting for Boys. Robert Baden-Powell kemudian mendiringkan suatu organisasi kepanduan khusus perempuan.

Tahun 1918 ia mendirikan organisasi Rover Scout untuk penegak (usia 16-20 tahun). Kegiatan organisasi ini dan juga buku panduannya akhirnya mendapat perhatian di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Sejarah Pramuka Indonesia

Perkembangan Pramuka Indonesia terjadi pada tiga periode, yaitu mulai masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan pasca kemerdekaan Indonesia.

Gerakan Pramuka Indonesia lahir tahun 1961, merujuk pada Keppres RI No. 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka.

Organisasi kepanduan ini kemudian diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961, tak lama setelah Presiden RI memberikan anugerah Panji Gerakan Pramuka melalui Keppres RI Nomor 448 Tahun 1961.

Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus dianggap sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan diperingati setiap tahun hingga saat ini.

4 dari 7 halaman

Tujuan Kepramukaan

Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik.

Mengacu pada pengertian Pramuka di atas, tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Membentuk karakter/kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.

2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda.

3. Menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara. 

5 dari 7 halaman

Fungsi Pramuka

Dalam proses pencapaian tujuan kegiatan kepramukaan, ada beberapa fungsi Pramuka yang harus dilaksanakan, yaitu:

1. Kegiatan bagi Generasi Muda

Setiap generasi muda membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan sekaligus mendidik agar mereka menjadi individu yang lebih baik. Kegiatan tersebut harus menghibur, menyenangkan, mempunyai tujuan, sehat, dan terarah.

2. Pengabdian bagi Orang Dewasa

Bagi orang dewasa, kegiatan Pramuka merupakan suatu tugas yang diemban dengan ikhlas, kerelaan, dan pengabdian.

Melalui kegiatan Pramuka inila orang dewasa dapat membaktikan dirinya secara sukarela demi untuk mencapai tujuan Kepramukaan.

3. Alat bagi Organisasi dan Masyarakat

Dalam perkembangannya, Pramuka memiliki peran sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan/ tujuan masyarakat dan organisasi kepramukaan.

Hal ini berarti setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk latihan berkala adalah suatu upaya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, baik masyarakat maupun organisasi.

6 dari 7 halaman

Prinsip Dasar Kepramukaan

Dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Pramuka harus berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar berikut ini:

  • Keimanan dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Rasa perduli akan tanah air dan bangsa, sesama manusia, dan alam sekitarnya.
  • Rasa perduli dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
  • Patuh dan taat pada kode kehormatan Pramuka.
  • Dalam Pramuka terdapat kode-kode kehormatan yang harus dilaksanakan, yaitu Satya (janji) dan Darma (ketentuan moral).

Masing-masing tingkatan Pramuka memiliki kode-kode kehormatan tersendiri, di antaranya;

  • Kode kehormatan Pramuka siaga: Dwisatya dan Dwidarma.
  • Kode kehormatan Pramuka penggalang: Trisatya Penggalang dan Dasadarma.
  • Kode kehormatan Pramuka penegak dan Pendega: Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dan Dasadarma.
  • Kode kehormatan Pramuka dewasa: Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.
7 dari 7 halaman

Metode Kepramukaan

Proses kegiatan Pramuka dilakukan dengan menggunakan medote belajar interaktif progresif. Adapun cara-cara yang dilakukan dalam metode Pramuka adalah sebagai berikut:

  • Melalui pengalaman kode kehormatan Pramuka.
  • Belajar dengan cara melakukan atau praktik.
  • Belajar secara berkelompok.
  • Melakukan aktivitas yang menantang dan mengandung pendidikan.
  • Melakukan berbagai kegiatan di alam terbuka.
  • Sistem tanda kecakapan.
  • Sistem satuan terpisah untuk putri dan putra.
  • Kiasan dasar.

 

Sumber: sman1pringgarata.sch.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer