Sukses


Macam-Macam Penyebab dan Gejala Sindrom Hiperventilasi

Berikut penjelasan macam-macam penyebab dan gejala sindrom hiperventilasi yang perlu dipahami.

Bola.com, Jakarta - Hiperventilasi adalah kondisi di mana seseorang bernapas dengan sangat cepat. Kondisi tidak normal ini akan memengaruhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Ketika mengalami hiperventilasi, kamu mengembuskan napas lebih banyak daripada yang dihirup. Kondisi ini membuat kadar karbon dioksida yang dikeluarkan dan oksigen yang dihirup tubuh tidak seimbang.

Lantaran dikeluarkan terlalu cepat, tubuh kemudian kekurangan karbon dioksida. Hal ini menyebabkan pembuluh yang memasok darah ke otak mengalami penyempitan.

Berkurangnya suplai darah ke otak memicu gejala pusing hingga kesemutan. Bahkan, dalam kondisi parah, hiperventilasi menyebabkan hilangnya kesadaran.

Hiperventilasi umumnya disebabkan oleh respons panik tubuh terhadap ketakutan, stres maupun fobia. Meski jarang terjadi, pola pernapasan cepat ini juga dapat berlangsung berulang kali, dan dikenal sebagai sindrom hiperventilasi.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang sindrom hiperventilasi, disadur dari Klikdokter, Senin (9/10/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penyebab Sindrom Hiperventilasi

1. Faktor Psikis

Depresi, rasa marah, dan kecemasan berulang dapat menyebabkan terjadinya sindrom hiperventilasi. Pasalnya, ketika gangguan psikologis terjadi, tubuh mengeluarkan hormon adrenalin secara terus-menerus.

Peningkatan frekuensi napas akibat lonjakan hormon adrenalin tersebut dapat memicu hiperventilasi.

2. Faktor Fisik

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal Herald, hiperventilasi dapat memperparah kondisi asma. Bahkan, dokter kerap mengira sindrom hiperventilasi yang dialami seseorang merupakan asma.

Selain itu, sindrom hiperventilasi dapat terjadi karena kelainan sistem saraf. Kondisi ini menyebabkan gangguan saraf yang mempersarafi otot pernapasan.

3 dari 3 halaman

Gejala Sindrom Hiperventilasi

  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Merasa cemas, gugup, atau tegang
  • Jantung berdetak cepat
  • Sering mendesah atau menguap
  • Pusing dan vertigo
  • Keseimbangan terganggu
  • Mati rasa atau kesemutan di area tangan, kaki, atau di sekitar mulut
  • Dada terasa sesak dan nyeri

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 21/9/2021)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer